Pages

Monday, May 22, 2006

Sesuatu Untuk Diingat


Akhir pekan kemarin adalah saat untuk banyak bersyukur, banyak sekali hal - hal yang bisa diingat dan mungkin tak terlupakan. Kalau mengutip kata-katanya Chandra : so many blessings to count :-)

Jumat, 19 Mei 2006
12.00 malam
Panggilan telpon dari seorang teman lama yang baik hati. Teman yang selalu ada. Tak dikira dan diduga. Terimakasih untuk ucapan dan doanya.
05.30 pagi
Kejutan dari teman serumah yang baik hati juga tetangga-tetangga. Sebuah kue ulang tahun yang manis, lilin pun ditiup, bersama berjuta harapan. Disusul dengan bincang-bincang bersama Mami, seorang Ibu yang melahirkan saya ke dunia. Terimakasih Mami.
Sepanjang hari
Nyanyian Happy Birthday dari bos saya (Kakek yang kadang baik hati itu he he)..ucapan selamat dari teman-teman sekantor, pengumuman ulang tahun di meeting drilling, makan pizza rame-rame, kue ulang tahun (lagi) dari Mia, meeting Tomahawk yang menyenangkan, main bowling bersama teman-teman, sms sahabat, ...dan puncaknya adalah guyuran air yang ternyata hasil konspirasi seharian, jam 12 malam dari seorang Wawan, guyuran tak disangka, beres logging, mau pulang ke rumah, tiba-tiba di parkiran ada teman-teman menunggu, dengan ember air dan lagi-lagi kue ulang tahun, ada lagi lilin yang boleh ditiup, ada kue yang boleh dipotong lagi dan ada foto-foto serta rekaman video yang memalukan :D

Hari Sabtu
Trekking Pantai Tritip - Lamaru - Manggar 10 km, bangun pagi, mandi, dan berangkat bersama sahabat terbaik, menyusuri pantai yang bersih, melihat pohon kelapa, bermain air, berlari di pasir dan yang pasti foto-foto, ditutup dengan makan bakso pinggir jalan, numpang mandi di rumah Feri, belanja di Pasar Butun dan makan malam di seafood pinggir jalan, ditutup dengan novelnya Remy Silado yang bikin penasaran.

Hari Minggu
Bangun agak siang, tidur bahagia selepas Shubuh, lanjut lagi dengan novel Remy Silado, teman yang datang ke rumah, brunch di Roti Tiam, hitung-hitungan uang ekspedisi yang ternyata salah hitung hehe, belanja lucu di pasar bareng Arief juga Ikbal, ke akustik concert dan ditutup dengan makan malam yang menyenangkan di rumah..eits..ada satu lagi, ditutup dengan berburu air jam 11 malam di mesjid.

Yah, terimakasih untuk menjadi teman saya, terimakasih untuk semua perhatian dan dukungan, di kala susah dan senang. Saya menyayangi kalian, semoga Allah SWT membalasnya dengan rahmat yang berlimpah.

Thursday, May 18, 2006

Kehidupan Lain di Luar Sana


Seorang teman baik bercerita mengenai kehidupannya saat ini, melalui email.
Semenjak lulus ia telah beberapa kali mencoba bekerja sesuai bidang keahliannya, sayang..ia selalu gagal mendapat pekerjaan tetap. Akhirnya ia mencoba survive dengan bekerja serabutan : proyekan mapping batubara, proyek bikin rumah, outbond, ngoprek mobil, buka toko kecil-kecilan, dll.
Istilah dia : bikin ini itu semua ditampung, bener-bener beraneka macam, aneh-aneh, dan tak pasti tapi aya wae kerjaan saya May ! Untuk sementara saya bersyukur bisa bebas ngerjain ini itu, walau ga gaya atau keren pekerjaan ini.
Saya bangga sama kamu teman, tetap survive dan ngga cengeng..memang macho deh :)

Obrolan lain dengan teman yang lain, berbicara langsung
Aku pengen cari pekerjaan lain, pekerjaan yang aku suka May. Ya bukan yang sekarang ini. Aku pengen kerja di advertising gitu, bikin iklan, jadi fotografer, bikin tulisan, jalan - jalan untuk riset. Dengan melakukan itu aku merasa hidup. Ga kaya sekarang ini.
He he saya tau kok, tenang aja, semua ada waktunya, saya yakin suatu saat dunia akan mengenalmu sebagai seorang penulis dan fotografer handal, bukan sebagai seorang engineer lagi :)

Teman saya menulis email
Ide - ide gw untuk ngembangin program ini rada terhambat karena mikirin kerjaan baru gw di perusahaan ini. Untuk proposal kemaren aja sebenernya rada seadanya, karena gw lagi kurang kreatif. Tapi hidup harus seimbang May. Selain mikirin jalan-jalan dan kerjaan, harus mikirin permasalahan sosial juga.
Ternyata kamu ga berubah ya, saya kira dunia kapitalis telah merubah semuanya, ternyata ngga, kamu masih menyimpan kerinduan akan dunia di luar sana, dunia yang sangat kamu cintai, dunia yang membuat kamu rela menghabiskan waktu seharian untuk membacakan cerita bagi para penyandang cacat, tetap semangat ya :)

Bagaimana dengan saya ?
Saat ini saya tergoda untuk menengok dunia di luar sana, di luar kantor ini, di luar kota ini, di luar pulau ini. 25 tahun, saat yang cukup untuk menentukan langkah dan pilihan ,mewujudkan impian dan mengikuti kata hati :)