Pages

Tuesday, December 22, 2009

You Feel Up My Senses


Setelah hampir 1.5 tahun pensiun akhirnya kami kembali lagi..kali ini tidak berdua saja, tapi ada seorang gadis kecil ikut bersama kami.

Rencana dadakan akhir minggu kemarin, ingin memperkenalkan Baby Cici dengan hijaunya rumput, birunya langit, dinginnya malam hingga udara segar pegunungan yang sudah langka di lingkungan rumah kami.

Terimakasih ya Allah, untuk keluarga kecil kami…

you feel up my senses, like a night in a forest…like a mountain in spring time, like a walk in the rain…like a storm in the desert, like a sleepy blue ocean..you feel up my senses, come feel me again
baby Cici goes camping for the 1st time, Situ Gunung 20 December 2009
19 – 20 Desember 2009, Situ Gunung – Sukabumi, camp tepat di pinggir danau, alhamdulillah ngga hujan dan tampaknya Baby Cici juga senang

Saturday, November 14, 2009

Ketika Baby Cici Berenang


Hari Jumat tgl 13 November kemarin kami bertiga pergi berenang. Dari pagi udah sibuk mau berangkat, padahal kolam renangnya dekat saja, masih di dalam kompleks. Saya baru nyadar kalau Cici belum punya pelampung. Akhirnya dapat pinjeman dari Kakak Salsa..hore Cici jadi berenang.

Jam 9 pagi kami sudah tiba di kolam. Untungnya sepi karena hari Jumat. Hanya ada serombongan anak – anak TK yang lagi berenang sama gurunya. Cici kami coba di kolam anak, ternyata Cici suka..kecipak – kecipak menggunakan pelampungnya. Akhirnya kami coba lagi Baby Cici di kolam besar..kolamnya emang beneran besar dan dalam, ukuran Olympic. Dan Cici ternyata tetap suka he he.

Sejak itu kami rutin membawa Cici berenang, menyalurkan keinginan Cici yang kalau mandi selalu kecipak – cipuk gaya bebas. Basah kemana – mana.Biar puas kita bawa Baby Cici berenang ke kolam..hore.

Nah penasaran juga jadinya pengen tahu manfaat positif membawa bayi berenang. Nanya – nanya ke Mbah Google dan akhirnya nemu sebuah tulisan bagus di sini.

Kutipannya saya copy di sini yah..semoga berguna =)

Hasil penelitian di Melbourne , Australia , menunjukkan, secara statistis IQ anak-anak yang diajarkan berenang sejak bayi lebih tinggi ketimbang anak-anak yang tak diajarkan berenang atau diajarkan berenang setelah usia 5 tahun. Anak-anak tersebut diukur IQ-nya ketika mereka berusia 10 tahun. Tak hanya itu, pertumbuhan fisik, emosional dan sosialnya pun lebih baik.

Penelitian lain menunjukkan, bayi lebih gampang diajarkan berenang ketimbang orang dewasa, karena bayi tak pernah memiliki faktor X semisal bahaya. Bukankah bayi belum mengerti bahaya? Lagi pula, bayi sangat menyukai air sehingga ia pun akan suka diajak berenang. Nah, hal ini membuatnya jadi lebih mudah belajar berenang.

Selain itu, bayi baru lahir hingga usia 3 bulan bisa langsung nyemplung ke dalam air tanpa takut tenggelam, karena pada usia tersebut, ia memiliki refleks melangkah yang banyak kegunaannya untuk berenang. “Refleks melangkah merupakan salah satu refleks yang menyertai bayi seperti halnya refleks menggenggam dan refleks berjalan,” jelas Dr. Karel Staa dari RS Pondok Indah, yang juga mantan perenang pemegang rekor 200 meter gaya dada pada 1960-1962.

Jadi, bila kita meletakkan bayi usia di bawah 3 bulan di dalam air, secara otomatis ia akan menggerak-gerakkan kakinya menyerupai paddle dog sehingga tak tenggelam. Bisa dikatakan, pada usia di bawah 3 bulan bayi sudah bisa berenang dengan gaya primitif. Bukan berarti setelah usia tersebut, bayi tak bisa berenang lagi, lo. Kendati refleksnya sudah menghilang, ia tetap bisa melakukan gerakan berenang walaupun tak terorganisir atau acak-acakan. Soalnya, dengan ada gaya gravitasi, ia merasa ditekan dari bawah air sehingga ia bisa mengambang. Ia pun jadi senang.

Apalagi sejak di perut ibu, bayi sebenarnya juga sudah berenang dalam air ketuban selama 9 bulan. Setelah lahir, kemampuannya berenang tinggal ditingkatkan saja. Bahkan, saking populernya berenang ini, di luar negeri sampai ada proses melahirkan yang dilakukan di dalam air, lo. “Secara medis, hal ini tak akan menimbulkan masalah karena merupakan proses alami.” Jadi, tak ada alasan lagi untuk ragu-ragu mengajak si kecil berenang, ya, Bu-Pak.

HARUS AMAN

Yang penting diperhatikan, ketika berenang bayi harus merasa aman dan memang harus ada pengaman. Jadi, orang tua harus mendampinginya. Ini syarat mutlak, lo. “Jika orang tua sama-sama masuk ke dalam air dan sama-sama berenang dengan bayi, maka selain merasa aman, bayi pun bisa merasakan ada respon dari orang tua,” tutur Karel.

Disamping, dengan orang tua mendampingi juga bisa bermain dengan bayi sehingga ada interaksi antar manusia. “Ini merupakan salah satu keunggulan berenang.” Coba bandingkan kala bayi baru belajar duduk atau berjalan, apakah orang tua akan mendampingi dan melakukan gerakan yang sama terus menerus dengan anak? Kan , enggak. “Nah, berenang lain. Mereka sama-sama masuk air, sama-sama berenang sehingga rasa enjoy-nya lebih. Ini akan berguna untuk perkembangan psikologis anak.” Itulah mengapa, kedua orang tua sebaiknya ikut bersama bermain di dalam air.

Tentunya, berenang juga berguna untuk pertumbuhan. “Motoriknya berkembang lebih pesat ketimbang ia hanya bermain di lantai.” Bukankah saat berenang, semua otot bekerja? Nah, kalau di lantai, hanya otot-otot tertentu saja yang bekerja. Apalagi jika ibu memberikan baby walker sehingga bayi jadi terbiasa berjalan dengan alat itu. Akhirnya, gerakan-gerakan ototnya jadi terbatas karena hanya otot-otot tertentu saja yang bekerja.

PERHATIKAN KEBERSIHAN AIR
Nah, kini Ibu-Bapak semakin mantap, kan , mengajak si kecil berenang? Tapi berenangnya di rumah saja, ya, kalau usia si kecil masih di bawah 6 bulan, agar bisa mengontrol kebersihan dan suhu airnya. Jangan lupa, di usia ini enzim pencernaan bayi belum matang. Jadi, kalau ia secara tak sengaja menelan air yang tak bersih kala berenang, bisa mengakibatkan mencret, muntah, dan sebagainya.

Bukan berarti di rumah harus ada kolam renang, lo. Toh, banyak benda yang bisa dijadikan sebagai pengganti kolam renang seperti bak mandi, ember besar, bathtub, dan lainnya. Nah, biasakan bayi bermain di situ. “Sebenarnya, ketika bayi tengah mandi atau bermain air merupakan salah satu cara mengenali atau menghayati air pada anak,” tutur Karel.

Setelah bayi berusia 6 bulan ke atas barulah bawa ia ke kolam renang terbuka atau umum. “Tapi harus pilih, ya. Mungkin di Indonesia masih sulit karena kita, kan , enggak punya kolam berenang khusus bayi. Bahkan kebanyakan kolam renang di Jakarta , air yang dipakai itu-itu saja, muter saja di situ. Diputarnya pakai mesin lalu ditambahkan kaporit dan daun-daun atau kotorannya diangkat; sebulan sekali baru diganti.” Hal ini dikarenakan sulitnya sumber air di Jakarta. Lain dengan di kota pegunungan seperti Bogor dan Cibodas, “mereka memiliki kolam renang yang airnya mengalir”.

Jadi, bila mau membawa bayi berenang di kolam renang umum, pilih waktu yang tepat, yaitu ketika kolam renang masih dalam keadaan bersih; biasanya di waktu pagi. “Suhunya juga harus disesuaikan, sebaiknya jangan lebih dari 31 atau 32 derajat celcius.” Khusus untuk bayi usia satu bulan pertama, suhunya 34-35 derajat celcius.

Kebersihan lain yang harus diperhatikan ialah kaporitnya, “jangan terlalu jenuh, karena kaporit bisa mengakibatkan iritasi kulit, mata, dan lainnya.” Ukuran kaporit yang ditetapkan untuk anak adalah 6-8 ppm. Hati-hati, lo, Bu-Pak, jika bayi sudah merasa trauma karena matanya perih, misal, selanjutnya akan jadi kendala.

UNTUK REKREASI

Yang perlu diingat, jangan sampai orang tua mengajak bayi berenang untuk mengejar prestasi karena tujuan utamanya adalah rekreasi. Beberapa asosiasi kedokteran anak di luar negeri malah mengatakan, berenang pada anak usia di bawah 4 tahun jangan dijadikan tujuan untuk mengejar prestasi. Di atas usia itu barulah orang tua bisa mengajarkan gaya-gaya berenang yang ditargetkan untuk prestasi.

Dalam bahasa lain, bayi berenang hanya untuk fun. “Mulai usia setahun bolehlah diarahkan pada prestasi, tapi tidak dengan cara ditekan,” ujar Karel. Misal, setiap hari harus berenang 50 meter bolak-balik. Soalnya, di usia tersebut ia baru bisa mengikuti gerakan-gerakan renang yang dilakukan orang tuanya. Sama halnya dengan bayi usia setahun yang suka marah-marah karena melihat orang tuanya yang suka marah-marah, begitu pula berenang. “Kalau orang tua suka berenang dengan gaya yang cukup baik maka ia pun akan mengikuti.”

Jadi, ajak si kecil berenang untuk kesehatannya lebih dulu, ya, Bu-Pak. Soal gaya renang akan mengikuti secara otomatis bila ia sudah menyukainya. Jangan lupa, ketika mendampinginya, Ibu-Bapak juga harus fun, lo, bukan lantaran terpaksa.

PERIKSA DULU KONDISI BAYI

Sebelum mengajak si kecil, Ibu-Bapak perlu memeriksakan kondisi fisiknya ke dokter. Pasalnya, ada beberapa bayi yang tak boleh melakukan aktivitas renang semisal bayi yang memiliki kelainan, seperti kelainan jantung bawaan.

Sementara bayi prematur atau memiliki berat badan rendah ketika lahir, menurut Karel, bukan pantangan untuk diajak berenang. “Bayi prematur, kan , lahirnya kurang bulan tapi dengan berjalan waktu ia akan mengejar ketinggalannya sehingga beratnya akan bertambah.” Jadi, meski waktu lahir ia sempat tertinggal di belakang, namun pada titik tertentu ia akan bisa mengejar. Begitu pula bayi yang memiliki berat badan rendah.

Hal lain yang harus diperhatikan ialah:

* Satu jam sebelum berenang, bayi harus sudah makan atau minum. Jangan ajak bayi berenang dalam keadaaan kekenyangan atau begitu makan langsung diajak berenang. Jangan pula mengajaknya berenang dalam keadaan lapar karena dikhawatirkan ia akan minum air kolam.

* Lama berenang paling efektif adalah setengah jam karena bayi perlu dijaga daya tahan tubuhnya atau dijaga agar tak bosan karena kelamaan.

* Orang tua juga perlu mempelajari pertolongan pertama, sehingga bila terjadi sesuatu yang tak dikehendaki bisa segera memberikan pertolongan pertama karena sudah tahu caranya.

BERENANG BISA BIKIN TINGGI, LO

Karena dengan berenang, motorik bayi akan aktif semua. Nah, dengan adanya aktivitas motorik akan merangsang pertumbuhan secara tak langsung, baik fisik maupun psikologis. “Lihat saja perenang yang baru mulai ketika berusia 20 tahun dan yang sudah mulai sejak kecil. Pasti perbandingan tingginya berbeda,” kata Karel. Atau, perenang tahun 60-an dibandingkan para perenang sekarang, “pasti lebih tinggi juara renang yang sekarang karena mereka start-nya lebih awal.” Satu lagi keuntungan berenang sejak kecil, ya, Bu-Pak.

MEMILIH BAJU RENANG

Bayi juga perlu pakai baju renang, lo, meskipun alasannya bukan medis tapi lantaran kebiasaan saja. Nah, dalam memilih baju renang, saran Karel, pilih yang tak menghambat geraknya. “Hindari baju yang gombrong karena bila masuk air, baju ini akan menggelembung sehingga menghambat gerak bayi.” Kalau sudah begitu, bisa-bisa si kecil jadi tak suka berenang atau lebih parah lagi ia akan trauma.

TRAUMA BERENANG

Kalau si kecil sampai trauma, saran Karel, sebaiknya berenang dihentikan dulu. “Ajak bayi bermain di darat.” Kalau ia tetap rewel, bawa pulang. Toh, lain hari bisa dibawa lagi. Jangan jadikan berenang sebagai suatu paksaan.

Nah ternyata banyak sekali manfaat bayi berenang kan. Asikkkkk tambah semangat ngajak Cici ke kolam. Jadi ingat kalau Cici kan lahir di air, pantesan jadinya suka banget main air.

O iya kalau mau lihat video bayi berenang banyak sekali di youtube, ini salah satunya : http://www.youtube.com/watch?v=BoWcasHQrEU&feature=related

Saturday, November 7, 2009

4 Bulan 1 Minggu


4 bulan 1 minggu usia Cici sekarang. Dan tepat satu bulan Bundanya Cici kembali bekerja.Cici di rumah dan minum susu Bunda dari botol . Tapi Cici manissssssssssss dan manis sekali. Ngga pernah ngerepotin, jarang menangis, ramah, selalu tersenyum dan sekarang sudah bisa ketawa lebar sekali.

Alhamdulillah sampai sekarang Cici masih ASI ekslusif walaupun pakai ++ plus air sabun yang diminum Cici kalau mandi. Bunda di kantor kerja bakti, sekarang jarang banget ikutan acara sarapan pagi bersama geng sarapan di Mie Lenteng. Jam 6.45 sampai kantor, baca email sampai jam 7, kerja sampai jam 8, mompa 45 menit, kerja, jam setengah 12 makan siang, mompa plus sholat, kerja, jam 4 sholat Ashar plus mompa lagi sampai jam 5. Tiga kali sehari mompa susu biar Cici bisa minum kenyang, biar bisa bawa oleh – oleh susu yang banyak. Beruntung kali ini punya bos kaya John Petler yang ternyata perhatian sekali he he.

Cici minum dari dotnya pinter, ga nyusahin. Pakai dot apa aja mau. Beberapa minggu terakhir mulai belajar megang dotnya sendiri. Walaupun hasil akhirnya belepotan ke pipi kanan dan pipi kiri. Pulang kantor langsung nempel Bunda..minum sepuasnya .

Gadis kecil bunda yang cantik sudah bisa tengkurap dan guling – guling dengan aktif. Wuih pokonya sudah ngga bisa ditinggal lagi, pasti udah guling kiri dan kanan. Makanya sekarang Cici agak langsing, karena Cici sudah aktif bergerak.

Hobby-nya tetep sama, baca koran bersama Bunda dan membalikkan halaman buku yang dibaca Bunda he he. Ngga papa deh, yang penting Cici senang. Positif ga doyan Baby TV, kalau Bunda puterin cueknya bukan main. Giliran Popo nyetel National Geographic malah duduk anteng dengan manis. Ngga papa juga, yang penting Cici bahagia.

Nah sebelum lupa, ini dia tumbuh kembang Cici..update dari bulan Agustus kemarin. Yang pasti tetap syukur alhamdulillah, dan semoga Cici sehat selalu.

September

5 : Imunisasi DPT/HIB/Polio 2. Panjang 61.5 cm dan berat 5.9 kg. Kali ini resmi Cici pindah dokter ke rumah sakit dekat rumah. Kali ini Dokternya Cici namanya dr. Syarif, di RS Permata Cibubur. Dokternya baik juga, dan mau menjawab pertanyaan kita. Sayangnya pasiennya banyak sekali
18 : Cici ikut kami mudik ke rumah Nenek, Kakek dan Eyang di Bandung. Selama di jalan Cici manis, lihat – lihat pemandangan atau tidur dengan pulas
20 : Cici lebaran pertama kali, ikut Bunda dan Nenek sholat Ied dilapangan. Anak baik ga nangis selama sholat
24 : Cici tengkurap sendiri untuk pertama kali, umurnya 2 bulan dan 3 minggu. Sore – sore, Popo lagi pergi. Untung sempat direkam. Selamat ya Cici..alhamdulillah
29 : Cici ke Posyandu di rumah Nenek  . Pertama kalinya Cici ke Posyandu nih he he, kebetulan tiap tanggal 29 di dekat rumah Nenek ada Posyandu. Jadi sekalian aja kesana timbang badan Cici, kali ini berat 6.3 kg dan panjang 65 cm.

Oktober
6 : Hari pertama Bunda bekerja, Cici sempat ngambek ga mau minum susu dari botol. Tapi alhamdulillah mau juga
24 : Cici ke Bandung lagi, jalan – jalan terus. Ada pengajian haji di rumah Nenek
30 : Cici masih jalan – jalan terus, ke Bandung lagi. Popo Bunda udah teler kecapean tapi alhamdulillah Cici tetap sehat

Minggu ini jadwal Cici imunisasi lagi, penasaran juga pengen tahu berat dan panjang Cici berapa. Soalnya keliatannya Cici udah gede banget, sering dikira anak umur 6 bulan.

Thursday, September 3, 2009

Reusable Diaper vs. Disposable Diaper


Dari lahir Cici sudah kenal disposable diaper alias pospak alias popok sekali pakai. Di RS disposable diaper yang dipakai merk Pigeon new born, pas pulang ke rumah keterusan deh pakai Goon sampai sekarang. Pernah nyoba yang Mamy Poko tapi ternyata ga nyaman, pinggangnya kecil.  Bunda-nya Cici yang pemalas ini hanya pernah dua kali memakaikan popok kain kepada Cici..sisanya disposable diaper semua ..jadi bisa dibilang hampir 99 % Cici anak disposable diaper :(

Alhamdulillah ga ruam popok, tips-nya cepet diganti kalau sudah penuh dan pakai Sebamed diaper rash cream dan skin care oil. Plus jangan lupa sering mengangin - anginkan, artinya tanpa popok dikeringkan, biar kulit bayi bisa bernafas.

Tapiii..dari sebulan yang lalu saya ingin menyudahi pemakaian disposable diaper ini. Alasannya banyak, dan sesudah googling makin yakin deh : Say no to Disposable Diaper ! . Lalu kenapa ?

MAHAL

Soalnya kalau dihitung - hitung ternyata disposable diaper ini mahal teman. Cici bisa ngabisin 2 pak Goon per bulan. Satu pak isi 52 buah, berarti 104 disposable diaper sebulan, yang berarti 1248 disposable diaper setahun.

Jadinya belanja disposable diaper per bulan = 2 x 100 rb = 200 rb per bulan

untuk 1 tahun = 12 bulan x 200 rb = 2. 4 jt per tahun

untuk 2 tahun = 2 tahun x 2.4 jt    = 4.8 jt per  2 tahun

wow...4.8 jt untuk disposable diaper doang selama 2 tahun, ini dengan asumsi anak sudah potty training di umur 2 tahun dan bisa bebas diaper. Kalau ngga berarti masih nambah lagi hiks..Padahal 4.8 jt itu udah bisa buat DP beli motor he he.

Menambah beban bumi

Di internet ternyata banyak sekali informasi yang bisa kita dapatkan mengenai disposable diaper. Salah satu yang menarik bagi saya ada di sini. Konon pada 1955, 100 persen bayi Amerika mengenakan popok katun. Namun pada 1991, hanya 10 persen. Perkiraan terbaru mengklaim bahwa 27.4 milyar popok sekali pakai digunakan setiap tahunnya di Amerika Serikat, menghasilkan kira-kira 3.4 juta ton sampah padat tambahan di tempat pembuangan sampah. Sekarang, 3 persen sampah dari tempat pembuangan sampah di negara bagian Amerika Serikat berisi popok sekali-pakai.

Itu berarti membutuhkan 3.5 milyar galon minyak , 82,000 ton plastik, dan 1.3 juta ton bubur kayu (250,000 pohon) untuk membuat 18 juta popok.  Dan setelah menggunakannya hanya satu kali, popok itu lantas dibuang dan diangkut ke tempat pembuangan sampah, di mana mereka membutuhkan waktu 500 tahun untuk menguraikannya.

Mengerikan bukan,  208 buah disposable diaper yang telah digunakan Cici saat ini menjadi bagian dari tumpukan sampah di Bantar Gebang dan baru terurai 500 tahun lagi, atau tahun 2509 :(

GA SEHAT

Disposable diaper itu tidak sehat. Ceritanya juga ada di sini. Proses pemutihan disposable diaper menjadi super putih menggunakan dioxins dan furans yang sulit dihilangkan dan beracun. EPA menggolongkan dioxins seperti halnya karsinogen (zat penyebab kanker), yang menyebabkan “efek kesehatan non-kanker yang merugikan” pada manusia dan binatang yakni perubahan di sistem hormon, perubahan dalam perkembangan janin, mengurangi kapasitas reproduktif, dan imunosupresi (suatu tindakan untuk menekan respons imun) Kelompok Greenpeace mengklaim, “Menurut gambaran WHO (World Health Organization), sebagian kecil dioxin yang besarnya seperti sebutir beras, jika didistribusikan secara merata dan secara langsung ke publik, sama dengan dosis tahunan ‘yang diijinkan’ bagi satu juta orang.”

Hasil googling saya yang lain ga kalah seremnya, disposable diaper ternyata dapat menyebabkan pria mandul. Ceritanya ada di sini.

Nah sekarang tergantung kita..masih mau memakai disposable diaper kah ? Jawabannya adalah tidak untuk saya. Tetapi beralih ke popok kain tradisional juga bukan pilihan terbaik untuk saya. Sampai akhirnya saya googling lagi dan menemukan cloth diaper. Popok kain dengan kemampuan hampir sama dengan disposable diaper.

Huhuy, akhirnya Cici bisa bebas pospak dan tetep simpel :p. Minggu kemarin saya mencoba membeli satu  cloth diaper merk Bumwear. Alasannya sederhana, menurut review banyak Ibu - Ibu di internet katanya Bumwear masih paling oke kualitasnya. Kalau dibandingakan produk sejenis buatan USA ya ga kalah deh, harganya juga kurang lebih sama. Selain itu menurut saya karena Bumwear buatan Singapura setidaknya kita membantu mengurangi penggunaan energi fosil untuk mengangkut diaper - diaper tersebut dari USA, andai kita membelinya.

Nah hasil trial Cici selama 2 kali pakai adalah : OKE BANGET. Cici suka dan tampak nyaman memakainya. Ga bocor walau udah pernah di pup-in ma Cici. Nyucinya juga gampang dan motifnya lucu - lucu. Jadi berencana mau beli lagi, walaupun kalau untuk hitungan pertamanya memang agak mahal.

Cloth diaper yang sekarang dipakai Cici adalah jenis yang one size pocket diapers. Keterangan lebih lanjutnya ada di sini. Bisa dipakai dari baru lahir sampai sekitar umur 2 tahunan. Setiap cloth diaper terdiri dari dua bagian : pocket dan insert. Harga 1 pocket = 27 SGD dan harga 1 insert = 7 SGD. Tampak mahal memang, tapi sebenarnya ini investasi jangka panjang, mahal di awal.

Kira - kira setiap bayi memerlukan 4 pocket dan 4 insert setiap hari, berarti minimal perlu 8 pocket dan 8 insert. Dengan asumsi sesudah digunakan langsung dicuci dan dijemur. Berarti modal awal yang diperlukan :

pocket = 8 buah x 27 SGD = 216 SGD = sekitar 1,5 jt 

insert   = 8 buah x 7 SGD = 56 SGD =  sekitar 400 rb

Total 1,9 jt untuk 2 tahun dan si bumwear lucu ini bisa digunakan untuk adiknya Cici. Masih jauh lebih murah dari pemakaian disposable diaper yang 4.8 jt untuk 2 tahun. 

Sip..seneng banget deh, akhirnya nemuin solusi hemat, sehat dan hijau untuk diaper Cici. Sekarang lagi nyari yang mau order bareng si bumwear ini, kira - kira ada ga ya yang mau pesen juga. Banyak juga sih yang jual online di internet, tapi  kalau beli langsung bisa jauh lebih murah harganya. Yuk yang mau beli bareng kontak saya yah. Lebih banyak yang beli InsyaAllah lebih murah :).

O, iya ini ada foto Cici bergaya dengan Blue Dino - nya..lucu kan hi hi..Bunda-nya narsis.

Saturday, August 29, 2009

And She is Smiling So Lovely


Cici sekarang sangat sering tersenyum, seriiiiiiiiiiiiiiiing banget, senyum - senyum hingga ketawa sambil berceloteh dengan bahasa planetnya, manggil - manggil, dan ga mau dicuekin .

Kemarin, tgl 28 Agustus Cici sempat bikin kaget kita, ceritanya lagi ngabuburit..kami berdua asik masing - masing, baca buku, mainan komputer dan Cici lagi tiduran, tapi ga tidur. Awal - awalnya Cici main sendiri, sambil ngoceh wah weh woh..senyum - senyum , manyun, senyum lagi, gitu terus. Eh ga berapa lama tiba - tiba Cici berceloteh keras yang di telinga kita terdengar seperti : bagusssssssssss...hi hi lucu banget..sampe kita berdua gemes ngedengernya.

Sebetulnya seminggu kemarin Cici sempet berceloteh yang jelas juga, kalau ini hanya Helmy yang denger..Cici kaya ngomong Popo ...he he ..anak Bunda yang pintar. Tapi kalau diperhatiin sejak mulai sering berceloteh Cici sering banget kita ajak ngobrol, dan Cici suka merespon dengan : he eh..hmmmm..yang gitu - gitu, bikin kita seneng ngajak ngobrolnya. Atau kalau dibacain buku/koran tampangnya udah kaya lagi mikir aja..sambil melototin gambar di buku. Alhamdulillah, mudah - mudahan nanti Cici juga suka membaca yah.

Nah sebelum lupa nih, jadi pengen nulis urutan tumbuh kembang Cici selama 8 minggu ini.

Juli 2009

2 - Cici lahir, beratnya 3550 gram, panjang 50 cm, skor APGAR 9
5 - Pulang dari rumah sakit, bilirubin sangat baik (hanya 5.5), berat 3350 gram
9 - Cici akikah, rambutnya dipotong sedikit
10 - Kunjungan pertama ke DSA, masih di Sam Marie, berat naik ke 3700 gram, panjangnya nambah ke 53 cm, imunisasi Hepatitis B yang ke 1 dan Polio. Malamnya Cici puput puser, 8 hari sejak lahir
16 - Sebetulnya lupa tanggal persisnya, tapi 2 minggu Cici dah lepas bedong, dilepas sendiri alias ga mau pakai bedong lagi. Cici dapat kado stroller, jadinya pagi sore mulai sering jalan - jalan di cluster ma Bunda
20 - mulai bisa tidur miring..lucu banget posenya, dan mulai kita cobain latihan tengkurep, ternyata udah pinter angkat kepala sendiri. O iya di minggu ke tiga tidurnya Cici mulai teratur. Malam bangun sekali doang, jam 12-an, nyusu dan ganti pampers.

Agustus 2009

1 : Cici jalan - jalan ke Bandung, alhamdulillah ga rewel sepanjang jalan, manis banget. Mulai dipakein jumper dan legging. Lucu deh :). Di bulan ke dua ini Cici mulai sering tersenyum dan bisa merespon kalau kita ajak main
4 : Kunjungan ke dua ke DSA. Berat 4700 gram, nambah 1 kg dalam 3 minggu. Panjang 56 cm. Imunisasi BCG, disuntik di paha, ngejerit keras banget tapi ga nangis. Cici dicukur gundul di salon rumah sakit..rambutnya banyak. Cici mulai lepas sarung tangan
11 - Cici bisa duduk di car seat..asik sekarang bisa sering ajak Cici jalan - jalan
21 - Kunjungan ke tiga ke DSA. Berat 5200 gram, naik 500 gram dalam 2 minggu, panjang 60 cm. Imunisasi Hepatitis B ke 2, idem, ga nangis tapi ngejeritnya kenceng banget
29 - Cici mulai belajar pakai diaper yang bisa dicuci. Lagi nyoba pakai merk Bumwear. Mudah - mudahan di umur 3 bulan bisa bebas diapers sekali pakai.

So far alhamdulillah semua dalam keadaan baik. Ga ada deh yang namanya Baby blues syndrome. Cici sungguh bayi yang menyenangkan, jarang banget rewel, menangis seperlunya..manis banget pokonya :). Semoga Cici selalu dalam keaadaan sehat ya .

Friday, August 7, 2009

Bump to Birth

Tidak terasa sudah 1 bulan dan 5 hari Cici hadir di tengah keluarga kecil kami. Alhamdulillah Cici sehat - sehat, tambah gemuk, tambah tinggi..baju new born-nya sekarang sudah kesempitan. Bump to birth-nya Cici masih kuat melekat di ingatan. It was the most wonderful journey untuk saya dan Helmy.

Sejak sebelum hamil dulu saya bercita - cita ingin melahirkan normal, ga operasi dan ga pake obat-obatan. Ketika hamil cita - citanya bertambah, ga mau sakit he he. Akhirnya saya dan Helmy mantap memilih persalinan water birth di RS Sam Marie dengan bantuan dr. T. Otamar Samsudin. Walaupun rumah sakitnya jauh dan jauh banget dari rumah kami di Desa Ciangsana. Tiap periksa bulanan  bisa pulang ke rumah jam 11 malam. Kalau mau senam hamil berangkat jam 6 pagi. Ngga papa deh, semua dijalanin demi ga sakit dan drugs free :)

Mau water birth juga ternyata ga gampang, sempat ada kejadian Cici kepalanya muter menghadap ke atas di minggu ke 37. Alhamdulillah bisa kembali normal lagi menghadap ke bawah di minggu ke 39 dan akhirnya semua syarat untuk bisa water birth terpenuhi, posisi Cici sudah bagus, kepala ada di bawah dan menghadap ke bawah, hasil tes lab bagus, tidak ada indikasi terlilit tali pusar dan beratnya cukup, ga lebih dari 4 kg. Sip..tinggal kita tunggu hari H - nya.


HPL Cici ada di tanggal 2 Juli 2009, hari Kamis. Hari kamis seminggu sebelumnya saya sudah cuti, kebetulan hari Jumat-nya flex day. Mulai rajin olahraga pagi..jalan - jalan keliling kompleks.

Tanda - tanda mau melahirkan udah apal di luar kepala, muncul vlek - vlek, pecah ketuban dan kontraksi. Dalam hati saya berdoa terus jangan sampai pecah ketuban di rumah dan kalau bisa jangan sampai tanda - tanda itu muncul di siang hari. Biar ga macet ke rumah sakitnya.

Senin - 29 Juni 2009
Selepas Isya muncul deh yang namanya vlek. Agak mulai panik, telpon Sam Marie dan langsung menuju kesana. Anehnya selama di jalan ga ada mulas - mulas. Helmy dan Mami agak panik, saya malah nyantai he he.  Sampai Sam Marie jam setengah 10 malam, bidannya bingung karena saya masih segar bugar, langsung di CTG dan periksa dalam, baru pembukaan 1, kontraksinya belum ada. Deg - degan..kata Bidan Gadis bisa saja jadi cepat pembukaannya, tapi bisa juga lama, karena ini anak pertama dan ternyata dinding rahim saya tebal sekali. Bidan Gadis kemudian mencukur pubis dan memberi obat untuk membersihkan pencernaan. Malam itu ga bisa tidur, setiap 2 jam ada bidan yang datang, periksa denyut Cici pakai doppler dan tekanan darah saya. Menjelang shubuh mulai mulas, tapi ga begitu sering dan belum teratur.

Selasa - 30 Juni 2009
Sarapan pagi, mandi, periksa dalam lagi, udah pembukaan dua, belum mulas. Jalan - jalan di dalam rumah sakit dan ketemu Mba Nia, teman senam hamil yang baru melahirkan hari Minggu kemarin. Belum ada kemajuan lagi, pengen pulang dulu aja deh. Menjelang sore ada visit dari dr. Otamar, periksa dalam lagi, dan disuruh jalan - jalan dulu ke Blok M. Masih lama ini Bu..katanya. Akhirnya kami pulang.

Hari ini Papi saya datang dari Bandung, tapi PP karena saya belum jadi ngelahirin. Ada juga kakak saya, Mas Ninu sekeluarga datang memberi semangat. Sebelum pulang nongkrong dulu di tukang gorengan langganan bareng Helmy. Pulang ke RS langsung mulas..lama juga, lebih dari 5 menit dan sakit. Tapi terlanjur mau pulang akhirnya kami pulang. Mulai ngitung mulas, ternyata sudah teratur setiap 30 menit..yipiiii akhirnya mulas juga :)

Jam 8 malam sampai di Transyogi, kami mampir makan malam dulu di Sederhana. Mulas makin sakit dan vlek darah makin banyak. Helmy udah ngajak balik ke rumah sakit..tapi kagok juga, akhirnya kami pulang. Sampai di rumah ternyata makin kerasa mulasnya, tiap 20 menit. Ngga bisa tidur lagi jadinya. Dan sekarang mulasnya mulas makin sakit. Helmy langsung beraksi mempraktekan pelajaran senam hamil, mulai dari pijat ulat sampai kupu - kupu he he.

Rabu - 1 Juli 2009
Mulas setiap 15 menit. Jam 2 pagi telpon Sam Marie lagi, ternyata kami disuruh menunggu hingga kontraksi tiap 5 menit atau pagi - pagi ke rumah sakit. Begadang kembali dan sehabis shubuh kami langsung ke RS. Jalan masih kosong banget. Jam setengah 6 sudah sampai di Sam Marie. Di lift ketemu Bidan Dian yang udah siap dengan CTG, mulai mulai sekitar 10 menit, periksa dalam lagi dan alhamdulillah udah pembukaan 3, tapi kontraksinya baru 30 %. Walah kalau 30 % aja udah kaya gini gimana yang 100 %.

Sehabis mandi pagi saya memaksa Helmy untuk nemenin jalan - jalan. Akhirnya kita muter - muter Wijaya. Lumayan jauh juga. Jam 9 -an diperiksa lagi sama Bidan Novi dan menurut Bidan Novi sudah pembukaan 6. Hah cepat banget, saya sempat ngerasa ga percaya, walaupun dalam hati senang karena sudah bisa masuk kolam. Saya diberi obat pencahar lagi dan disuruh siap - siap dan menunggu visit dr. Otamar. Dalam hati udah deg - degan..bentar lagi Cici mau lahir nih :).

Tapi ternyata salah saudara - saudara. Jam 10 -an dr. Otamar datang, periksa dalam lagi dan ternyata menurut beliau masih pembukaan 3 ..hah ..berarti belum nambah juga dari pagi. Kata Pak Dokter gini : Ibu dinding rahimnya tebel nih..lama jadinya. Palingan besok pagi katanya cuek. Shock juga jadinya, dari berharap masuk kolam sekarang eh malah diduga masih besok pagi.

Sejak saat itu yang namanya mulas mulai sangat sangat sakit. Saya udah ga bisa duduk atau tiduran. Tiap kerasa mulas langsung jalan - jalan, teriak minta dipijitin Helmy, pokonya rusuh :). Masih sempet sms-an ma Tyas, Neneng, Feri, Agus..ngegosip sambil minta didoain.

Selepas makan siang semangat saya mulai turun. Lama banget dan sakitnya itu lho. Mami dan Helmy nyuruh saya sabar..he he kalau di inget - inget sekarang lucu juga..tapi kalau dulu sih sakit. Untunglah jam 2 -an ada suntikan motivasi dari Bidan yang keren banget. Bidan Yosefa namanya. Alhamdulillah semangat naik lagi..keren banget deh Bu Bidan ini. Periksa dalam lagi dan udah pembukaan 4.

Tiap 1 jam masih di doppler terus, alhamdulillah denyut jantung Cici bagus, masih seperti kuda. Menjelang Isya tambah mulas..udah ga nafsu makan, sampai - sampai disuapin Helmy. Kontraksi makin sering, kayanya udah 2 menit sekali. Nah di sini senam hamil kerasa ngebantu banget. Tarik nafas panjang dari hidung, keluarkan dari mulut.

Jam 9 malam periksa dalam lagi, pembukaan 5 ke 6. Semangat saya makin naik..tinggal 1 cm lagi bisa masuk kolam. Jam 10-an dr. Otamar datang lagi, periksa dalam, dan dengan entengnya beliau bilang : masih besok pagi ini mah Bu. Hi hi bikin kesel ya. Helmy nanya kira - kira bisa lahir malam ini ga Dok ? ternyata dr. Otamar malah bilang gini : tanya aja sama bayinya, mau lahir ngga ...he he.

Jam 11 mulai bertanya - tanya tentang kemungkinan dapat obat penahan rasa sakit, epidural atau sejenisnya. Ngga bisa katanya..alias ngga dikasi. Saya mulai kepikiran pengen caesar saja. Sakitttt..Helmy dan Mami sibuk menenangkan. Dasar bandel saya malah nanya ke Bidan Yosefa. Tapi dengan entengnya Bu Bidan cuma jawab gini : bisa aja caesar, tapi tunggu 1 jam lagi ya, kan harus ngumpulin orang dulu. Walah ogah deh kalau gitu.

Jam 12 malam, alhamdulillah saat yang dinanti tiba. Pembukaan 6 ke 7...masuk kolam :). Saya kekeuh mau jalan kaki saja ke ruang persalinan di lantai 1, ga mau pakai kursi roda. Saat itu yang kerasa adalah seneng banget, mau masuk kolam, dengan harapan ga sakit lagi.

Kamis - 2 Juli 2009
Jam setengah 1 pagi mulai masuk kolam. Alhamdulillah ternyata benar, semua rasa sakit dan mulas itu hilang. Helmy ngidupin ipod..dan musikalisasi puisi Sapardi mulai terdengar. Kolam yang dipakai adalah kolam karet, seperti kolam berenang anak - anak. Saya duduk di dalam kolam dan kepala di dinding kolam. Selain Mami dan Helmy ada 3 bidan yang menemani : Bidan Yosefa, Darti dan Dian. Periksa dalam lagi dan alhamdulillah sudah bukaan 10. Mulai mengejan..tiup - tiup dan tarik napas panjang. Nah inilah bedanya water birth dan persalinan normal di darat. Di water birth kita malah ngga boleh ngeden, khawatir malah ada robekan. Kuncinya hanya tiup - tiup dan tarik napas panjang lalu tahan selama mungkin. dr. Otamar ternyata sudah datang dan ikut nongkrongin di pinggir kolam. Selanjutnya setiap ada kontraksi mulai tiup - tiup. Cape juga tapi udah ga sakit. Air kolamnya hangat dan suasananya bener - bener enak walaupun saya sudah ngantuk berat, 3 hari begadang.

Menjelang Shubuh Cici belum lahir juga, dan lagi - lagi saya mulai kreatif ga perlu menanyakan kemungkinan vakum. Untungnya semua orang yang menemani saya adalah orang - orang yang sabar dan motivator hebat. Setiap ada kontraksi Cici sudah bisa keluar setengah kepala, sayang saya ga kuat tahan nafas dan Cici masuk lagi. Uh sedih banget, saya bisa meraba rambut Cici bahkan Helmy bisa melihat kepala Cici yang keluar kemudian masuk lagi. Akhirnya dr. Otamar masang kateter, dan ternyata air pipis saya banyak sekali. Huh ini dia gara - garanya, jalan lahir Cici terhalang air pipis yang banyak banget. Sejak itu terasa lebih ringan, tapi lagi - lagi Cici hanya bisa keluar setengah kepala.

Jam 5 pagi, dr. Otamar mulai siap - siap dengan alat vakum. Uh dalam hati saya ga pengen Cici di vakum. Tetap berusaha. Ga disangka dr. Otamar sambil bercanda bilang gini : ayo Bu, kalau jam 5. 15 belum lahir kita vakum ya, kasian bayinya udah kelamaan..saya juga mau nyunatin anak nih jam 6. Dalam kondisi normal saya pasti udah ketawa - tawa. Tapi saat itu yang saya ingat hanya tiup - tiup dan tarik nafas panjang.

Akhirnyaaaa...saya dapat satu kontraksi hebat, tiup - tiup dan tarik napas panjang sekali..tahan..dan alhamdulillah, Allah maha besar, Cici lahir ke dunia. Lega sekali rasanya. hampir 3 hari menunggu dan 5 jam di dalam kolam dan Cici lahir.

dr. Otamar meletakkan Cici di dada saya, bayi kecil yang cantik, menangis keras sekali. Saya diperbolehkan untuk memeluk cukup lama, istilah medisnya skin to skin. Serasa mimpi bisa memeluk Cici, bayi kecil yang selama 40 minggu ada di dalam perut saya. Tali pusat Cici digunting dan Cici diangkat ke kamar sebelah. Ari - ari sudah keluar dan saya keluar kolam. Saya berganti kimono sambil menunggu Cici yang sedang dibersihkan juga di kamar sebelah. 15 menit kemudian Cici sudah kembali di pelukan saya. Kami akan melakukan IMD, Inisiasi Menyusui Dini. Inilah kebesaran Allah. Bayi kecil yang baru lahir ini merangkak menuju dada. Kurang lebih 10 menit Cici bisa menyusu untuk pertama kalinya. Alhamdulillah, anak cerdas. Saya bisa memberikan hak Cici untuk pertama kalinya, kolostrum.

IMD, bravo Cici
Pagi yang menakjubkan bagi keluarga kami. Pagi ketika kami berjumpa pertama kalinya dengan putri kami. Putri yang sehat dan sempurna. Skor APGAR Cici 9, beratnya 3550 gram dan panjangnya 50 cm. Gadis kecil kami telah lahir - Welcome to the world Cici. Menangislah yang keras janganlah ragu.

Ya Allah, terimakasih untuk amanat yang telah engkau berikan kepada kami. Berilah kami kemudahan dan kemampuan untuk mendidiknya di jalan-Mu, jalan yang engkau ridloi. Amin.

Monday, July 6, 2009

dan Cici-pun Melihat Dunia


Teman – teman, alhamdulillah Cici-pun melihat dunia

Putri pertama kami lahir hari Kamis, tgl 2 Juli 2009 yang lalu, jam 5.15 WIB. Alhamdulillah kami semua dalam keadaan sehat dan baik, dan sekarang sudah kembali lagi ke rumah. Cici lahir dengan berat 3550 gram dan panjang 50 cm.
Azkia Anshelma Noermawan
Lahir 2 Juli 2009 di RS Sam Marie, Jakarta Selatan
InsyaAllah Cici kami beri nama : Azkia Anshelma Noermawan. Terimakasih untuk semua dukungan dan doanya selama ini. Mohon doanya lagi agar Cici sehat dan menjadi anak yang shalehah.

ps : cerita lengkapnya menyusul yah  …lagi belajar menyusui dll dulu.

Sunday, June 21, 2009

38 Weeks


Ga kerasa sekarang usia kehamilan sudah 38 minggu. Alhamdulillah sehat – sehat semua, terakhir periksa ke dokternya Cici hari Rabu tgl 17 Juni. Saat ini kami sudah berkunjung ke dokter setiap satu minggu sekali.

Berat Cici alhamdulillah stabil di 3518 gram, kata Pak Dokter sip deh kalau segini. Tapi ada satu hal yang bikin deg – degan, Cici kepalanya sekarang tengadah..rada muter. Akhirnya Pak Dokter nyaranin untuk tidur dengan arah kebalikan yang biasa dilakukan. Akhirnya udah dua minggu ini saya tidur menghadap ke kanan. Yang hasilnya adalah pegel bukan main, ngga papa demi Cici .

Sebetulnya hal ini ga terlalu berbahaya karena kepala Cici udah di bawah, tapi Pak Dokter khawatir saat proses kelahiran nanti Cici akan lambat turun ke jalan lahir. Semoga tidak ya Ci, kita akan berusaha bersama – sama.

Usia kehamilan 38 minggu dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir, begitupula untuk perkiraan tanggal kelahiran. Nah menurut perhitungan perkiraan kelahiran Cici adalah 2 Juli 2009. Tapi ini pun bisa maju dan bisa mundur. Saat ini statusnya udah siaga. Soalnya bayi bisa lahir cepet atau malah mundur. Tidak bisa diperkirakan. Tapi yang jelas di usia kehamilan 38 minggu organ – organ bayi sudah matang dan siap dilahirkan kapan saja .

Deg – degan sudah pasti. Tas untuk ke rumah sakit sudah dipacking dari minggu kemarin. SOP untuk ke rumah sakit sudah disiapkan he he. Visit kamar di Sam Marie juga udah, sekalian daftar untuk lahiran nanti. Rumah udah diberesin, yang biasanya barang pabalatak dimana – mana sekarang jadi rapi jali demi menyambut kelahiran Cici dan kedatangan keluarga dari Bandung. Yang masih dan akan terus dilakukan adalah berdoa, biar proses kelahiran Cici mudah dan lancar. Semuanya diberi kemudahan dan Cici lahir sehat dan sempurna. InsyaAllah.

O, iya. Sabtu 20 Juni kemarin saya mulai senam hamil di Sam Marie. Biasanya kan masih di Permata, Cibubur. Tujuan pindah ke sana biar makin familiar dengan situasi di rumah sakit, kenal dengan Bu Bidannya dan belajar teknik water birth. InsyaAllah kalau lancar semoga Cici bisa lahir di air. Nah kemarin kita belajar tekniknya. Ternyata agak beda dengan proses persalinan biasa di kasur.

Ibu yang akan melahirkan akan masuk ke kolam ketika pembukaan 6, nah dari pembukaan 6 sampai 10 (lengkap) ibu tidak boleh mengedan sama sekali. Yang boleh dilakukan hanya meniup – niup sambil melakukan pernafasan dada (tarik nafas panjang lewat hidung dan keluar lewat mulut). Bila pembukaan sudah lengkap baru deh ibu diminta menarik napas dalam, tahan nafas minimal 30 detik dan kemudian mengedan. Menurut Bu Bidan dalam banyak kasus bayi kemudian akan keluar dengan sendirinya dan mengapung di air. Subhanallah. Kelebihannya yang utama adalah mengurangi rasa sakit pada ibu, yang kedua bayi yang baru lahir akan lebih relaks, karena suhu air di kolam dibuat menyerupai suhu air ketuban.

Menurut cerita Bu Bidan lagi, setelah bayi mengapung di air Pak Dokter akan mengangkat bayi dan menaruh bayi di dada ibu. Ini istilahnya skin to skin, agar bayi bisa merasakan kulit ibu. Hal ini dilakukan sambil menunggu plasenta lahir. Apabila plasenta sudah lahir barulah tali pusat dipotong oleh ayah dan bayi akan menangis. Ayah kemudian boleh menggendong dan meng – adzankan.

Setelah proses tersebut bayi langsung ditangani oleh dokter anak. Ibu naik dari kolam, badannya dikeringkan dengan handuk, ganti baju kemudian pindah ke tempat tidur. Nah di sini baru deh yang namanya IMD alias Inisiasi Menyusui Dini. Alhamdulillah Sam Marie adalah salah satu rumah sakit yang pro ASI. Apabila tidak ada kelainan IMD akan dilakukan minimal selama satu jam. Prosesnya sederhana sekali. Bayi akan ditaruh di dada ibu dan dibiarkan secara refleks untuk menyusui dari payudara ibu. Di saat awal ini akan keluar kolostrum yang sangat baik untuk bayi.

Subhanallah, lagi – lagi hanya itu yang bisa saya katakan. 9 bulan terakhir adalah 9 bulan yang sangat berbeda dalam kehidupan saya, 9 bulan yang menakjubkan, 9 bulan yang mengajarkan saya banyak hal. Alhamdulillah ya Allah untuk semua kesempatan ini.

Yup. InsyaAllah 2 weeks to go, masih tetap semangat tentunya . Apalagi Kamis depan saya sudah cuti. Kerjaan semua sudah selesai, walaupun Selasa depan masih disuruh presentasi core sedimentology ama Babeh.

Semoga semua lancar…tetap minta doa dari teman – teman semua. Haturnuhun.

Friday, May 29, 2009

35 Minggu dan Cici yang Ndut


Hari Kamis tgl 28 Mei kemarin kami kembali berkunjung ke Pak Dokter. Usia kehamilan 35 minggu, saya cuma naik 1 kg saja he he seneng banget deh, dan denyut nadi normal seperti biasa. Karena ga ada keluhan macam – macam selepas ngobrol Pak Dokter langsung ngintip Cici pakai USG.

Kondisi Cici alhamdulillah baik, kepala sudah di bawah dan menghadap ke atas, denyut jantungnya juga normal. Lagi asik – asik ngintip tiba – tiba Pak Dokter nyeletuk : Bapaknya masih ngerokok yah ? He he Helmy langsung membela diri dengan bilang udah berkurang kok Dok, tinggal sebatang sehari. “Iya, ntar kalau bayinya dah lahir harus berhenti ya, kasian bayinya”. Ternyata Pak Dokter hidungnya tajam juga, padahal Helmy ngerokoknya dah dari tadi waktu kita ngantri.

Kembali ke meja Pak Dokter dan ga seperti biasa Pak Dokter wajahnya serius banget. Hiks akhirnya Pak Dokter bilang kalau Cici terlalu ndut nih, sekarang beratnya sudah 3278 gram. Wow saya juga kaget. Berarti Cici naik 600 gram dari dua minggu yang lalu, padahal saya hanya naik 1 kg saja.

Setelah di ingat – ingat sepertinya penyebabnya gara – gara saya mulai rutin minum madu dan sari kurma. Ternyata kandungan zat gulanya yang walaupun alami efektif (dalam kasus Cici sangat efektif malah) menambah berat badan bayi. Waduh langsung deh saya merasa bersalah. Padahal kemarin rajin minum madu dan sari kurma dengan harapan agar badan fit. Soalnya banyak teman – teman satu lantai lagi kena penyakit aneh – aneh. Duh…takut banget ketularan. Alhamdulillah saya sehat dan efek sampingnya Cici jadi nduttttt banget.

Akhirnya Pak Dokter menyuruh saya berhenti minum madu dan sari kurma. Kekhawatirannya Cici bertambah ndut sehingga terlampau besar untuk dilahirkan secara normal. Dan tetep pesennya masih sama, yang rajin senam hamil dan jalan kaki.

O, iya sekarang gerakan Cici super aktif. Menendang kesana kemari kapan saja dan dimana saja. Alhamdulillah ini kan salah satu pertanda Cici sehat. Kata Pak Dokter kalau sekarang tendangannya bikin sakit ulu hati ya karena Cici udah tambah besar. Wajar aja kok. Kalau kata Helmy ini pertanda Cici ngajak main, jadi harus seneng, bukan kesakitan yah. He he siap deh. Efek lainnya dari Cici yang bertambah besar adalah tidur yang makin ga nyaman, sholat yang makin harus pelan – pelan, pokonya segala harus pelan. Walaupun kadang saya sendiri yang ga ingat he he. Satu lagi adalah kepanasan di malam hari. AC yang udah 20 derajat kayanya ga mempan. Tinggal Helmy yang kedinginan pake selimut tebel, sedangkan saya yang kegerahan he he.

Mohon doanya ya teman – teman. I am on diet now. Bukan pengen langsing he he..tapi biar Cici ga kegendutan. Biar bisa lahir normal, mudah, sehat, selamat dan sempurna.

Ayo Cici..bersama kita pasti bisa

Saturday, May 16, 2009

33 Weeks


Yup, tidak terasa tinggal 7 minggu lagi, InsyaAllah. Saat ini kami sudah berkunjung ke Pak Dokter setiap 2 minggu sekali. Dari kunjungan terakhir Kamis kemarin alhamdulillah Cici beratnya 2594 gram, kepalanya sudah di bawah, dan tidak ada indikasi terlilit tali pusat. Alhamdulillah, lega banget, tetap berharap dan tetap optimis untuk bisa melahirkan normal. Tetap pada posisi yang baik ya Cici, jangan terlalu sering akrobat dulu he he.

Baby’s shopping sudah dimulai tepat ketika Cici berumur 7 bulan. Walau ga disengaja juga sebetulnya. Gara – gara mau ngambil uang ke ATM di Citra Grand akhirnya kami mampir ke sebuah toko bayi disana. Ternyata ada sebuah baby carrier keren merk KELTY yang nongkrong. Barang second tapi masih bagus dan harganya murah, ini memang barang yang dari dulu kami pengen. Buat gendong Cici kalau naik gunung dan travelling. Kata Enci-nya dulu yang punya orang Australia yang mau pulang kampung dan ngejualin barang – barangnya.

Huhuy, tanpa berpikir panjang transaksi dilakukan. Lumayan bisa turun harga dan baby carrier keren banget itu dihargain 200 rb saja. He he mungkin ini suatu pertanda bahwa Cici bakalan suka jalan – jalan dan naik gunung juga..let’s see  )

Baby’s shopping yang beneran dilakukan awal Mei kemarin di Lavie – Bandung, sekalian mudik dan ada pengajian 7 bulanan Cici. Pertimbangannya di sini barangnya lebih murah dari baby shop di Jakarta. Selain itu kalau belanja di Jakarta itu jauh sekali dari rumah kami yang ada di pelosok desa. Barang yang dibeli juga ga terlalu banyak, baju, bedong, popok dan keperluan yang dasar – dasar saja (walau kata Helmy ini udah banyak banget sampe mobil penuh dengan barang Cici semua he he). Masih ada yang belum dibeli, tapi nanti sisanya mau beli di Jakarta saja.

Alhamdulillah Cici banyak dapat warisan dari kakak – kakak sepupunya, mulai dari baby crib, stroller, bedong, dll. Ayo siapa lagi yang mau ngasi warisan ditunggu dengan tangan terbuka lho   . Tante Tyas di Palu juga udah kirim kado untuk Cici dari April kemarin, ini dia kado pertama Cici. Terimakasih banyak ya Tyas.
InsyaAllah saya akan melahirkan di Jakarta, di RS Sam Marie tempat Cici biasa diperiksa selama ini. Sekarang tinggal banyak berdoa, rajin senam dan rajin jalan – jalan. Mohon doanya selalu ya Om dan Tante, mohon doanya yang baik – baik.

7 months pregnancy - photo session at Rumah Photo Bandung

Sunday, February 22, 2009

Menunggu Bayi


Kantor tercinta memblock semua akses ke situs entertainment sejak bulan lalu, di kantor jadi lebih rajin bekerja, masalahnya ga ada selingan yang bisa dibuka – buka . Alhamdulillah sesudah nyari – nyari, di kampung kami akhirnya ada juga provider internet yang masuk..dan yipiee..sekarang di rumah udah punya internet.

We are expecting the baby now. Hmm kalau cerita dari awal pastinya panjang sekali. Nah alhamdulillah sekarang Cici Bebeb hampir 22 minggu usianya. Sudah 4 bulan lebih usia Cici. Tanggal 31 Januari kemarin kami sudah mengadakan pengajian 4 bulanan Cici di rumah Kakek – Neneknya Cici di Cimahi. Pada usia 4 bulan ini seorang bayi mulai ditiupkan roh-nya, sudah ditentukan takdirnya. Mohon doanya ya, semoga Cici menjadi anak sholeh / sholehah, sehat jasmani dan rohaninya, berguna bagi dirinya, keluarganya, agamanya dan bangsanya. Doa yang panjaaaaaaaaaaaang pastinya, semoga yang terbaik untuk Cici.

Buat saya sendiri akhirnya lewat sudah masa – masa muntah dan mabuk he he. Sekarang menuju masa kehamilan yang menyenangkan dan masa beli baju baru soalnya yang lama udah ga pada muat. Ternyata gini toh rasanya hamil. Tapi alhamdulillah Cici tidak merepotkan sama sekali (iya kan Po). Ga ngidam aneh – aneh, kecuali pengen jalan – jalan…tetep deh ini mah. Sampai pernah kejadian bulan Desember kemarin, dari rumah kita naik motor ke Bogor, ga lewat tol tentunya, kan naik motor. Mending kalau pagi atau sore, kita berangkat jam 11 siang ketika matahari masih di ubun – ubun, ga tau jalan, tanya – tanya orang, dan sampe di Bogor jam 1 siang. Makan mie ayam, toge goreng mahal, jajan asinan, dan diakhiri dengan belanja buku di Gramedia Botanical Garden. Pulang ke rumah udah malem, mampir di tengah jalan di Gunung Putri, ada yang jualan nasi kucing, pulang ke rumah cape banget tapi seneng he he.

4 bulan kemarin dokter kandungannya Cici kita pilih yang deket rumah, di RSIA Permata, Cibubur. Alasannya ya karena dekat. Biar ga cape kalau periksa. Dokternya baik dan cantik, dr. Suci namanya, tapi pasiennya ampun deh banyak banget. Akhirnya Bu Dokter seringnya tergesa – gesa kalau meriksa. Akhirnya agak kurang sreg deh di sini, lagipula rumah sakit ini belum rekanan dengan BP, kita harus bayar duluan. Hmmm kayaknya agak repot kalau melahirkan nanti.

Akhirnya bulan ini Cici pindah periksa, rumah sakit ini InsyaAllah nanti jadi tempat Cici dilahirkan. Memang agak jauh dari rumah, Sam Marie Hospital di Wijaya 1 Kebayoran Baru. Tapi saya dan Helmy kayanya udah sreg disini. Kami baru sekali ke sana, dokternya Cici namanya dr. Otamar. Orangnya baik dan asiknya beliau ga tergesa – gesa kalau memeriksa pasien. Walau pasiennya juga banyak, tapi ga sebanyak pasien dr. Suci. Semua pertanyaan kami dijawab dan diterangkan dengan baik. Rumah sakitnya bersih, dan ga terkesan seperti rumah sakit. USG 4D nya juga gratis alias masuk biaya konsultasi …jadi penting secara BP ngga mau bayarin USG 4D he he.

Alhamdulillah Cici keadaannya normal, walau agak kecil perutnya gara – gara saya yang ga mau minum susu (tapi pagi ini udah minum segelas lho). Beratnya 450 gram, dan Pak Dokter bilang bulan depan Cici harus 1200 gram ya Bu. Siap dong Pak, saya akan berusaha.

Surprisenya, tgl 19 Februari kemarin kami bisa melihat wajah Cici untuk pertama kalinya …hihi gemes banget liatnya. Belum jelas mirip siapa sih, tapi sepertinya mirip Helmy, mulai dari jidat sampe hidung.

Cici sudah mulai terasa gerak – gerak, aktif banget, seringnya di kantor kalau saya lagi kelaperan. Tapi kalau di rumah anteng banget, sampe Bapak-nya penasaran pengen tahu gimana rasanya kalau Cici gerak. Sehat terus ya Cici, tumbuh sehat dan kuat.

4 months pregnancy with my BP friends at Sukawana