Pages

Thursday, February 28, 2013

My Daughter First Love

A father daughter relationship is one of the most important relationships that a girl can have growing up, and that a man can experience throughout his lifetime. Having a father is the first relationship that a girl has with a male, and therefore is a very life shaping relationship. Without a father daughter relationship a girl is forced to form her own opinion of how a relationship with their male counterparts should be, and this sometimes leads to tragedy. Even sometimes when a father is in his daughter’s life it may affect his daughter’s life negatively. Even so, a woman is able to look back and learn a lot from the father daughter relationship that they had growing up, and many are able to use it to form other relationships with men that will last for the rest of their lifetime. As John Mayer says “Father’s be good to your daughter’s, daughter’s will love like you do.”
Dan sungguh saya sangat bersyukur untuk keluarga kecil ini, untuk seorang suami dan seorang anak perempuan yang menakjubkan. Popo dan Cici.

The greatest gift I ever had came from God, and I call him Popo !
taken by Pentax, photo edited
Oktober 2009
Saat itu saya kembali bekerja setelah 3 bulan cuti melahirkan saya selesai. Kami memutuskan untuk tidak menggunakan jasa baby sitter minimal sampai Cici bisa berbicara. Alhamdulillah, pekerjaan Popo sebagai fotografer freelance memungkinkan Popo untuk mengatur waktu kerjanya sendiri. Dan sejak saat itulah Popo dengan telaten memandikan Cici, menyusui, menggendong, menghibur dan memeluknya erat ketika saya sedang di luar rumah. Hanya beberapa hari saja Popo absen dari "pekerjaannya" dan Cici harus ikut saya ke day care di kantor. Popo adalah ibu kedua bagi Cici.

They grows up as a best  friend
taken by Sony Alpha, photo edited
Agustus 2011
Ketika Cici sudah pandai berbicara dan memasuki usia sekolah, perlahan Popo undur diri. Tetapi hubungan itu telah terjalin. Popo adalah sahabat Cici dan Cici adalah sahabat Popo. 

Hubungan ayah dan anak perempuan saya yakini sebagai hubungan yang amat penting, dan kami bersyukur..keputusan kami untuk tidak menggunakan baby sitter adalah pilihan yang tepat. InshaAllah tidak ada yang dikorbankan, semua yang terbaik untuk Cici.

Februari 2013
Saat ini usia Cici 3 tahun dan 7 bulan. Popo tetap sahabat Cici dan Cici tetap sahabat Popo. Hubungan itu tetap terjalin. Popo adalah cinta pertama Cici. Terimakasih Popo.

A father should be his son's first hero and his daughter first love
taken by Pentax, photo edited

All quotes in Italic sentences taken from this

Friday, February 15, 2013

My Valentine note

pagi - pagi dapat ini..musti diabadikan nih, jarang - jarang :D

You were my strength when I was weak
You were my voice when I couldn't speak
You were my eyes when I couldn't see
You saw the best there was in me
Lifted me up when I couldn't reach
You gave me faith 'coz you believed
I'm everything I am
Because you loved me 

Thank you Popo, muah muah :p

Wednesday, February 13, 2013

Iyengar Yoga

Mulai awal tahun ini saya kembali mengikuti kelas Yoga. Sebetulnya bukan kembali sih, tepatnya adalah memaksa diri sendiri untuk kembali disiplin melakukan Yoga. Tahun 2012 lalu beberapa kali saya masih sering hadir di kelas Yoga di Life Spa Arkadia. Tetapi entah kenapa saya tidak betah, karena beberapa alasan.

Akhirnya awal 2013 ini saya memutuskan untuk bergabung dengan kelas Yoga bersama teman - teman sekantor. Kebetulan juga membership saya di Life Spa habis, jadi ini merupakan keputusan yang tepat dari segi financial.

Sejak 2/3 tahunan belakangan beberapa teman di kantor rutin melakukan Yoga bersama dengan mendatangkan guru, 1 x seminggu di hari Rabu sepulang kantor selama 1.5 jam. Sempat gonta - ganti guru sampai akhirnya ketemu guru yang satu ini - Teteh, begitu biasanya kami memanggilnya. Beliau adalah certified teacher dari Iyengar Yoga.

Kelas ini unik, kami meminjam ruang serbaguna kantor kami. Rata - rata 10 sampai 15 orang yang hadir, prianya tidak terlalu banyak, maksimum 4 saja, dan sisanya Ibu - Ibu. Unik karena semua pesertanya rame, heboh dan ga bisa diem. Biasanya saya mengikuti kelas Yoga yang hening dengan alunan musik, yang satu ini jangankan hening, alunan musik saja tidak ada. Yang ada alunan rintihan dan protes dari para Ibu - Ibu :)

Selain itu pembawaan Teteh memang heboh juga, jadi ya sama, guru sama murid 11 - 12. Dengan logat Sunda-nya yang kental Teteh selalu heboh memberikan instruksi gerakan dalam berbagai bahasa, mulai dari Sunda, Inggris sampai Padang, kocak.

Tapi ternyata saya menyukai kelas ini dan sampai sekarang selalu rutin hadir tanpa bolos. Walau berisik tetapi kelas ini menenangkan dalam arti lain. Kami saling bantu - membantu melakukan gerakan yang sulit, bercanda, dan lainnya.

Dari Teteh juga saya mengetahui bahwa Yoga yang kami lakukan adalah Iyengar Yoga. Ternyata Yoga itu bermacam - macam alirannya. Aliran Iyengar ini dikembangkan oleh Guruji BKS Iyengar, beliau berasal dari India dan saat ini umurnya 95 tahun, living legend. Sehat walafiat dan masih mengajar dan melakukan Yoga secara teratur. Saya belum banyak tahu mengenai Iyengar Yoga ini, nanti kita bahas lagi kalau sudah ada ilmu baru ya.

Guruji Iyengar berpose Nirl - Sirsasana, amazing
source pic : http://www.bksiyengar.com/modules/Guruji/zoom.asp?recno=12&Selection=Practice
Akhirnya selepas kelas malam ini saya bertanya mengenai rekomendasi kelas Yoga tambahan di akhir pekan, dan Teteh menyarankan saya bergabung di Iyengar Yoga Institute Indonesia di Kemang. Can't wait for the weekend, semoga bisa tetap semangat. 

Lebih lanjut mengenai Iyengar Yoga di Kemang, silakan mampir disini ya : http://www.iyengaryogaindonesia.com/

Tuesday, February 12, 2013

6 years

already with this company. Alhamdulillah

Please God, show us the best way, and please make it easier and faster at the same time :)
Semoga barokah, InshaAllah

Monday, February 11, 2013

First Aid for Baby

Siang ini status FB seorang teman menanyakan obat untuk bayinya yang sedang kena batuk pilek. Klik, di kepala saya langsung teringat salah satu obat mujarab di kotak obat Cici. Tapi kok lupa ya namanya, hmmm karena lama tidak dipakai saya jadi lupa merk-nya. Googling sebentar dan alhamdulillah dapat, Sterimar Baby namanya.

Benarlah kata orang bijak : Tinta yang paling tipis pun akan lebih baik daripada ingatan yang paling tajam. Jadi sebelum menjadi pikun, marilah rajin menulis, apapun itu.

Kali ini, melanjutkan topik Sterimar di atas, saya ingin mengingat - ingat isi kotak obat Cici. Mudah - mudahan bisa membantu saya yang pikun ini dan siapa tahu juga bermanfaat bagi para Ibu yang juga sama - sama belajar seperti saya. Oiya, ini murni pengalaman pribadi ya, saya bukan dokter dan alhamdulillah baru 3.5 tahun saja menjadi Ibu :)

Berikut list peralatan dan obat - obatan wajib ada di rumah dan sebaiknya dibawa kemanapun bepergian menginap :

Termometer
termometer digital
http://www.ebaby.co.uk
Penting banget untuk mengukur suhu. Mengukur suhu dengan telapak tangan sangat - sangat tidak direkomendasikan. Tidak terukur dan error-nya tidak pasti. Ada beberapa jenis termometer yang beredar di pasaran, mulai dari termometer raksa, strip, arteri dan digital. 

Termometer raksa tidak lagi dianjurkan karena mudah pecah dan raksa bisa menguap dan terhirup. Termometer strip kurang akurat karena suhu lingkungan bisa mempengaruhi suhu manusia yang diukur. Termometer arteri cocok untuk bayi berusia diatas 3 bulan hingga dewasa, harganya lebih mahal dari termometer jenis lainnya. Rekomendasi terbaik adalah termometer digital, jenisnya juga bermacam - macam, ada termometer digital biasa, termometer digital telinga, dll. Andalan Cici termometer digital biasa merk Chico. Beli di Lavie Bandung, harganya 78 rb, alhamdulillah dibeli bulan Mei 2009 dan awet sampai sekarang. 


Balsam Transpulmin BB
Transpulmin BB
http://medicastore.com
Batuk pilek sepertinya penyakit langganan bayi, apalagi di musim hujan kaya gini. Cuaca berubah tak menentu, bikin gampang sakit. Transpulmin BB (baby balsam) mungkin salah satu solusinya. Oleskan Transpulmin BB tipis - tipis ke dada, leher dan punggung untuk memberikan efek hangat dan melegakan. Kandungan utamanya adalah minyak Eucalyptus (serasa koala heuheu).

Cici suka banget diolesin Transpulmin, sampe sekarang kalau batpil pasti pengen langsung diobatin :D, alias dipijat - pijat pakai Transpulmin. Mudah didapat di apotik mana saja, obat bebas tanpa resep dokter. Kalau ga salah harganya 42 rb untuk kemasan 20 gram. Untuk kasus Cici bisa awet sampai 6 bulanan. Lebih lanjut tentang Transpulmin, silakan dicek di sini ya.

Parasetamol
Sama seperti batuk pilek, baby demam itu biasa. Demam bukan penyakit lho, jadi ngga ada obat demam sebetulnya. Demam merupakan pertanda sistem pertahanan tubuh sedang bekerja. Penyebab utama deman adalah infeksi, terutama infeksi virus. Bila tubuh berhasil melawan si virus, maka suhu tubuh akan kembali normal dengan sendirinya. Tipsnya, pastikan anak tetap makan dan minum, terutama minum, perbanyaklah agar tidak dehidrasi. Pantau terus suhu tubuhnya dengan menggunakan termometer. Panas dapat diturunkan secara alami dengan kompres air hangat atau berendam di bak dengan air hangat. Cici biasanya kalau demam langsung disuruh berendam di bak, anak senang, panas turun, ibu tenang hehe.

Oiya, batasan demam itu lebih dari 37 derajat ya. Walaupun demam tinggi, usahakan sesedikit mungkin menggunakan obat penurun panas. Biasanya di rumah kami sedia Parasetamol syrup dan Parasetamol yang dimasukkan lewat dubur (merk Dumin) untuk kondisi darurat. Segera ke dokter bila demam sudah 3x24 jam. Setelah 3 hari demam biasanya dokter akan menyarankan test darah untuk mengetahui penyebab demam.

Kelupaan, parasetamol ini ada dosisnya lho, cara paling mudahnya adalah sesuai berat badan anak. Dosis tertinggi yang bisa diberikan adalah 15 mg per 10 kg BB untuk setiap kali minum. Selain itu Parasetamol hanya boleh diberikan max 4 kali dalam sehari ya.

Nah Cici ini paling ga suka minum Parasetamol, pasti dimuntahin. Akhirnya kalau demam obatnya hanya disuruh minum juice yang banyak, berendam air hangat dan dipelukk :)

Sterimar Baby
Sterimar ini jawara banget, dan lagi - lagi untuk urusan batuk pilek. Pertama kali kenal Sterimar dari dr. Margaretha, dokter anak di RSIA Kemang Medical Care. Paling cocok untuk membantu mengencerkan ingus untuk anak - anak. Menggunakannya mudah, cukup disemprotkan saja ke lubang hidung. Kandungan Sterimar ini air laut alias NaCl, efeknya kaya lagi main di laut deh, semua pilek hilang. Kadang kita suka pakai juga kalau hidung lagi mampet ga sembuh - sembuh. 

Tapi Sterimar ini kayanya memang agak susah ditemukan dan harganya cukup mahal. Tapi sesuai lah dengan khasiatnya. Awet juga kok, Cici 3 tahun sepertinya baru habis, itupun karena banyak dibajak sama orang tuanya :)

Lebih lanjut tentang Sterimar silakan mampir disini : http://www.netdoctor.co.uk/ear-nose-and-throat/medicines/sterimar-baby.html

Sekian dulu, nanti disambung lagi ya

Sunday, February 10, 2013

The Marriage Bureau for Rich People

Baca judulnya serem amat ya, biro jodoh khusus kaum elite..memangnya ada ya ? Ini judul buku yang baru selesai saya baca, seperti biasa kalau buku menarik akan tamat under 1 day. 455 halaman tamat dalam 8 jam karena disela main sama Cici.


The Marriage Bureau for Rich People
Suka banget sama bukunya, buku ini ditulis oleh seorang penulis muslim India bernama Farahad Zama. Mengambil setting di kota Vizag, India Selatan. Langsung buka peta dan ternyata kota ini terletak diantara pantai dan pegunungan. Kota kecil saja dengan masyarakat yang beragam, ada yang beragama Hindu, Muslim dan Kristen.

Nah cerita dimulai ketika Mr. Ali, seorang pensiunan pegawai negeri, memutuskan untuk mengisi masa pensiunnya dengan membuka biro jodoh. Tak disangka - sangka ternyata bisnis barunya ini menuai sukses. Dengan bayaran 500 rupee para pencari cinta bisa menjadi anggota di biro ini. Mr. Ali kemudian akan mencoba mencarikan jodoh yang sesuai dengan syarat yang diajukan anggotanya.

Karena bersetting India tentu banyak hal menarik yang mungkin tidak ditemukan di Indonesia. Contohnya dalam formulir pendaftaran akan ada pertanyaan mengenai kasta yang diinginkan, mas kawin, kekayaan keluarga, dll. Ini erat kaitannya dengan aturan dan tradisi Hindu India yang melarang pernikahan berbeda kasta dan juga mensyaratkan calon pengantin perempuan untuk membayar mas kawin yang diminta oleh keluarga calon pengantin pria. 

Menjadi rahasia umum bahwa pria single, mapan, berpendidikan baik dan berasal dari keluarga terpandang biasanya diharapkan untuk mendapatkan pasangan yang setara dalam semua hal, terutama status sosial. Untuk itu biasanya mereka akan mensyaratkan mas kawin yang sangat mahal, bisa mencapai ratusan ribu rupee. Selain mas kawin mereka juga akan mensyaratkan pesta perkawinan yang meriah. Dan semua itu akan ditanggung oleh pihak perempuan. Betapa malangnya wanita India yang miskin, tak jarang mereka tak bisa menikah karena tidak mampu membayar mas kawin. Keluarga terutama ayahnya akan menanggung malu seumur hidup, tidak mampu menikahkan anak perempuannya.

Pernikahan di India adalah pernikahan keluarga, dan seperti diceritakan di buku ini, perjodohan oleh orang tua kerap dilakukan. Orang tua akan memilihkan jodoh, tak heran kebanyakan client Mr. Ali adalah para orang tua yang mencarikan jodoh untuk anaknya. Para orang tua lah yang akan menentukan kriteria jodoh anaknya, memilihkan calon dan akhirnya menghubungi keluarga calon untuk membicarakan masalah pernikahan.

Tampak sangat kuno ya. Tapi saya jadi teringat seorang teman saya yang asli India. Dia pernah bercerita mengenai keluarganya, dan ada satu hal yang saya ingat : dia menikah karena dijodohkan oleh orang tuanya, tidak pernah bertemu dan menurut saja ketika dipanggil pulang ke India untuk menikah. Saat perjodohan itu dia sudah bekerja di London selama beberapa tahun setelah sebelumnya tinggal beberapa tahun di Edinburgh untuk menyelesaikan studi S2 dan S3 nya. Tanpa bisa menolak dia menerima perjodohan tersebut, pulang ke India, menikah, kembali ke UK bersama istri dan saat ini sudah dikarunai 3 anak. So simple, bahkan untuk ukuran orang India modern yang sudah bertahun - tahun tinggal di luar negeri. Mereka masih memegang kuat tradisi.

Cerita di buku ini makin menarik ketika Aruna - asisten Mr. Ali crush on dengan client mereka. Ram, seorang dokter, kaya, dari keluarga terpandang dan ternyata juga sangat baik hati. Ram jatuh cinta dengan Aruna, wanita terpelajar, baik hati, berkarakter, namun sayangnya miskin. Ayah Aruna hanyalah pensiunan guru SD, dan saat itu Aruna adalah tulang punggung keluarganya. Gaji bulanannya yang 1000 rupee dipakai untuk membiayai keluarga dan juga adiknya - Vina yang masih kuliah. Walau mereka berasal dari kasta yang sama, Brahmana, tetapi adalah tidak mungkin mereka bisa menikah.

Singkat cerita, atas bantuan Mr. Ali mereka berdua dapat menikah. Ram tidak meminta mas kawin kepada Aruna. Ayah Ram bisa diyakinkan bahwa kebaikan hati Aruna jauh lebih berharga daripada mas kawin wanita anak orang kaya yang sebelumnya dia cita - citakan sebagai calon menantunya. Lebih penting dari itu, Ayah Aruna yang keras hati akhirnya bersedia menerima pernikahan ini, walaupun ternyata aib bagi keluarga bila anak perempuan menemukan jodohnya sendiri, seperti yang Aruna dan Ram alami.

Sebagai buku yang ditulis oleh penulis muslim-yang merupakan golongan minoritas di India, buku ini sangat fair. Zama tidak melihat agama sebagai perbedaan. Buktinya Mr. Ali yang muslim telah menganggap Aruna sebagai anaknya sendiri, asistennya yang beragama Hindu dan berkasta Brahmana.

Buku layak baca. Setelah membaca buku ini saya tambah ingin ke India. Ingin melihat pernikahan ala India salah satunya :). Melihat kuil Annavaram, tempat menikahnya Aruna dan Ram. Pernikahan sederhana yang indah, pernikahan dengan tiga simpul, tujuh langkah dengan dewa api selaku saksi suci, Tradisi Hindu India. Mendengar doa dari orangtua memberi restu kepada anaknya : Chiranjeeva soubhagyavatee bhava. Semoga perkawinanmu langgeng.

Jyoti and Pankaj tie the knot.
Pic fromhttp://www.india-forums.com/wallpaper/1280x800/32515-jyoti-and-pankaj-marriage-ceremony.htm
Ayo menabung ke India yuk..oiya, ujung - ujungnya saya malah mendapat inspirasi membuka biro jodoh seperti Mr. Ali hahaha..ayo Rima kita wujudkan

Monday, February 4, 2013

[Camp Site] Consina Bumi Geulis

Banyak teman, terutama yang pernah tinggal di luar negri bertanya : Kalau camping di dekat Jakarta dimana sih ? Yang tempatnya enak, WC nya ndak jorok dan aman ? Jawabannya : banyak sekali :D

Jaman sekarang mau camping udah enak, mengajak anak kecilpun seharusnya ngga masalah lagi. Nanti saya coba review satu - satu ya. Ini bukan iklan lho, sepeserpun ndak dibayar dan juga bukan owner tempat - tempat tersebut. Sekedar berbagi cerita saja dari tempat - tempat camping yang pernah saya kunjungi.

Consina Bumi Geulis
Mendengar kata Consina yang teringat pertama kali pasti merk perlengkapan outdoor yang lumayan ngetop di tanah air. Saya pribadi lumayan suka, saya pakai sleeping bag merk Consina. Bertahan dari 2007 sampai sekarang. Suami juga pakai celana panjang merk Consina, kualitas lumayan dan harganya juga ok dibandingkan kompetitor.

Nah sekarang Consina juga punya camp site lho, namanya Consina Bumi Geulis. Kebetulan September kemarin saya bersama beberapa teman sempat Persami disana. Masih genk camping yang sama dengan beberapa pendatang baru : Mas Sani + 2 anak, Mas Frans + 2 anak, Neneng+Hendrig+Una, Agus + Astri, Mas Harso+Mba Agnes+ 2 anak, Pak Nu'man dan tentunya saya+suami+Cici.

Kami mengetahui Consina Bumi Geulis ini dari keluarga Mba Nila+Pak Putu yang pernah camping disana. Search melalui google, mampir di web dan reservasi kami lakukan by phone melalui Mas Virgo. Kami hanya perlu menyebutkan jumlah peserta dan tanggal beserta jam kedatangan. Dalam case kemarin kami membayar DP 30 % dan sisa pembayaran kami lunasi via transfer setelah camping. Cukup convenience dan Mas Virgo sangat helpful.

Kutipan dari web Consina Bumi  Geulis :
Consina Bumi Geulis merupakan suatu area lokasi yang dipergunakan untuk kegiatan outdoor. Luas lahan lebih dari 1 ha, memiliki udara yang sejuk dan bersih karena terletak di kawasan kaki pegunungan dengan ketinggian sekitar 600 mdpl. Terletak di wilayah Gunung Geulis, Gadog, Bogor, berjarak sekitar 3 km dari pertigaan Gadog atau pintu keluar Tol Jagorawi Gadog (menuju arah Puncak) menjadikannya mudah dijangkau, kurang lebih hanya memakan waktu 1 jam perjalanan dengan kendaraan mobil dari Jakarta. Consina Bumi Geulis juga menyediakan fasilitas untuk bermalam/menginap dengan konsep camping (tenda Halimun, tenda Magnum) dan lodge. Bernuasana natural, membuat suasana menyatu dengan alam disekitarnya. Fasilitas-fasilitas lainnya yang mendukung antara lain: aula terbuka, karaoke, lapangan rumput, playground, camping ground, kolam renang, toilet bersih, warung, sepeda dan lainnya.
Untuk perjalanan Sabtu - Minggu, bersiap - siaplah kena macet. Pantau terus jadwal buka tutup jalan ke arah Puncak. Kemarin kami sempat menunggu hampir 2 jam di jalan tol karena jalan naik sudah ditutup. Lebih baik menggunakan rute Rainbow Hills (exit tol Sentul Selatan) untuk menghindari macet di Ciawi dan jadwal buka tutup jalan.

Kami tiba di lokasi pukul 4 sore. Kesan pertama : tempatnya nyaman dan bersih. Area parkirnya tidak terlalu luas, tetapi cukup menampung 8 - 10 mobil. Lahannya sendiri tidak terlalu luas, dekat area parkir ada rumah tempat pengelola dan resepsionis. Kebetulan saat itu Mas Virgo ada di lokasi dan beliau sempat menemani kami berkeliling.

Berjalan turun ada sebuah kolam renang yang cukup besar, turun lagi sedikit tibalah kita di area perkemahan untuk tenda magnum. Tempatnya tidak terlalu besar dan sayangnya pemandangannya tidak terlalu indah, tebing dan rumpun bambu. Kali ini 6 keluarga akan menginap di tenda magnum.
Adalah jenis tenda dome, yang dapat di bongkar pasang dan merupakan jenis yang paling populer untuk kegiatan camping/ berkemah. Tenda Magnum dilengkapi perlengkapan tidur seperti: kasur, bantal, selimut, lampu dan listrik, dengan kapasitas 4 orang. Bumi Geulis menyiapkan tenda Magnum sebanyak 10 unit, jika dirasa kurang kami bisa siapkan kekurangannya.
Sedangkan Mas Harso + fam yang baru pertama kali camping memilih menginap di tenda halimun. Memang tampak lebih nyaman dan tentunya lebih mahal. Tapi ada bonusnya juga, harus naik tangga lagi ke atas bukit.
Merupakan tenda yang berdiri permanent, di bagian dalam terdapat tempat tidur untuk 4 orang, kamar mandi - shower dan closet, lampu dan listrik. Saat ini, tenda Halimun sudah disiapkan sebanyak 7 unit dan akan dilakukan penambahan di periode berikutnya

Pemandangan dari tenda Halimun adalah area perkemahan tenda magnum. Dekat dengan ruang makan dan juga musholla. Sore itu kami menghabiskan waktu di ruang makan, terdapat sebuah televisi dan juga gitar. Di luar hujan turun sangat deras. Menyenangkan juga sesekali tidak harus repot pasang tenda. Tenda kami sudah siap, di dalamnya ada kasur dan bantal yang nyaman.

di ruang makan, menunggu makan malam
Selepas Maghrib makan malam telah siap. Menu istimewa sekali : nasi, sayur asem, ikan goreng, sambal, kerupuk, buah dan juga gorengan singkong + tahu isi. Sedap. Sepertinya semua makannya nambah. Kopi dan teh tersedia, aqua galon dan dispenser panas dingin juga ada.

great dinner menu, serasa kondangan
Setelah hujan reda kami kembali ke tenda. Bapak - bapak mulai menurunkan barang dari mobil. Lumayan perjuangan, jauhnya plus naik turun tangga. Anak - anak seperti biasa ngumpul, main kartu. Malam itu kami bakar - bakar alias barbeque. Kebetulan disana ada alat BBQ yang keren banget. Jagung bakar, sosis, pisang marshmallow, semua siap dalam sekejap..yummmy.
suasana malam

para chef

BBQ menu
Malam di tenda menyenangkan, hujan tidak turun lagi dan tenda kami hangat sekali. Hmmm minusnya ada nih, daerahnya memang kurang dingin. Cici sempat rewel ngga bisa tidur karena kepanasan.

O iya, di dekat area tenda magnum ada beberapa kamar mandi dan toilet. Cukup bersih dengan WC duduk dan yang penting airnya mengalir terus. Supply listrik lancar, dan juga tersedia dispenser air panas dan dingin.
lomba masak air sepertinya

lomba masak mie dalam cup
Pagi hari diisi dengan berenang, airnya cukup hangat, anak - anak semua senang. Menu sarapan pagi itu nasi goreng, tapi anak - anak sepertinya terlanjur kenyang ngemil spaghetti dan pancake buatan dapur umum.

akur makan mie

lomba loncat ke kolam renang
Menjelang siang baru terasa, panas sekali. Duduk - duduk di sekitar tenda udah ga asik lagi. Akhirnya sambil menunggu makan siang kami pindah ke ruang makan. Main ayunan, main congklak, seru. 

Snack pagi itu tahu isi dan pisang goreng. Menu makan siangnya juga sip, nasi, sayur sop, ayam goreng, sambal, kerupuk dan buah. Semua nambah :)

Sekitar jam 12 siang kami meninggalkan Bumi Geulis via Sentul. Jam 2 siang sudah di rumah, menyenangkan.

anak besar

anak kecil

See you next time !
Consina Bumi Geulis
Kontak : Virgo - 08129330814

Tempat yang tepat dan asik untuk memperkenalkan anak - anak dengan suasana camping, tidak terlalu dingin dan tempatnya tidak spooky. Kurang menantang untuk kalian yang biasa camping di hutan. Kamar mandi bersih, perlengkapan berkemah bersih dan bagus, makanan oke, pelayanan staff juga baik. My rate : 7.5 (scale of 10).

All photos were taken by my husband - Helmy Noermawan. Credit is required if you want to use those in yours. Thank you.

Sunday, February 3, 2013

Houston Shoppaholic

Tentang shopping. Saya ga bisa boong, saya suka shopping lho :D Suami, teman terdekat pasti tahu. Tiap pergi pengeluaran paling besar pasti beli oleh - oleh dan pernak - pernik (Halo Mpok Ria, terimakasih bersabar menemani membawa 4 lukisan itu xixixi). Sedang berusaha menghentikan kebiasaan ini, akan saya usahakan.

Tetapi di Jakarta sendiri saya jarang belanja, kecuali ke pasar beli sayur mayur dan lauk pauk tentunya. Itu sih wajib hukumnya setiap minggu. Kalau ke mall jarang banget, bisa dihitung jari. Kalau ngga lagi pengen nonton film ya ke toko buku. Atau kalau memang ada yang lagi pengen dicari, marilah kita ke mall. Sisanya saya lebih suka online shopping, liat gambar, pilih, transfer dan besoknya barang pesanan sudah sampai. Ga pake macet, ga pake repot. Atau belanja di bazaar rutin di kantor, sampai udah punya langganan yang bisa ngutang haha.

Untungnya lagi saya ga doyan ganti - ganti tas, baju atawa sepatu branded. Jadi ga musti repot berburu barang KW atau beli yang asli, ogah ah mahal, lagian ga bakal kepake. Seumur - umur di Jakarta saya belum pernah ke Tanah Abang, 2 kali saja main ke Two Mango, itupun karena betulin komputer di depannya. Ke PIM bisa diitung jari, hi hi norak ya. 

Tapi nihhh, terus terang dan mengaku dosa kalau di Houston kok saya jadi doyan shopping ya :D Eits tapi bukan berarti saya ngebela - belain khusus shopping ke Houston ya, ini sih kebeneran aja Pak Bos lagi baik, saya disuruh belanja sambil belajar.

Nah tapi beneran kok, Houston ini super duper murah. Mungkin bukan Houston aja ya, tapi USA secara keseluruhan. Asal tahu tempat - tempatnya aja. Nah berhubung banyak yang nanya kalau ke Amrik belanja dimana sih, sekalian saja saya buat postingannya ya, biar ga bolak - balik jawab. Oiya, ini semua subjektif ya, mudah - mudahan bisa membantu, kalau ga sesuai harapan ya maafkan.
  • www.amazon.com. Tetep belanja online itu paling asik. Barangnya lengkap, tinggal pilih dan biasanya lebih murah dari offline shopnya. Tipsnya, search barang yang disukai dari Indonesia. Jalin hubungan baik dengan teman - teman yang tinggal di kota tujuan, pinjam alamat mereka dan kirim barang ke alamat mereka. Saat ini Amazon bisa terima credit card dari Indonesia dan paypal tentunya. Cukup convinience. Catatan belanja Amazon sampai saat ini adalah 3 koper samsonite, PS Vita terbaru, game PS, buku - buku, koper anak, yang semuanya titipan teman tercinta
  • Marshall, Ross dan sebangsanya. Toko - toko ini menjual barang - barang dengan harga jauh di bawah harga pasar. Bukan barang 2nd, tapi kebanyakan karena sudah out of date atau barang reject yang sedikit cacat. Miriplah dengan factory outlet di Indonesia. Toko - toko seperti ini mudah sekali ditemukan di Houston, dan mungkin juga kota lainnya di USA. Hampir semua jenis barang ada disini, mulai dari pakaian, sepatu, buku, koper sampai perlengkapan dapur. Tipsnya pintar - pintar memilih barang, periksa apakah ada kerusakan atau tidak. Ada teman yang tidak suka berbelanja di toko sejenis Marshall, cape memilih katanya. Kalau saya sih suka banget :) Favorit saya buku bacaan untuk Cici, USD 3 bisa dapat buku - buku menarik yang di Indonesia harganya ratusan ribu. Juga perlengkapan dapur dari Kitchen Aid sampai Pyrex yang harganya hanya USD 1. Mantap kan. 
  • Premium Outlet. Hmmm namanya juga premium outlet ya. Ada beberapa premium outlet yang pernah saya kunjungi di USA, antara lain : Houston Premium Outlet, Katy Mills dan Colorado Mills. Semuanya saya suka. Bayangkan sebuah bangunan luas 1 lantai yang didalamnya terdapat ratusan toko barang - barang menarik yang harganya semua discount. Hiks kalau bisa nginap mungkin nginap disana. Berbeda dengan Marshall, premium outlet ini terdiri dari kumpulan toko, jadi satu toko ya satu merk. Asiknya semua barangnya diskon. Buat saya yang ga selalu ngikutin mode, ini sih sesuatu banget. Kapan lagi bisa dapat kaos Jockey dengan harga USD 0.5, atau dapat training GAP dengan USD 7 saja. Murah meriah dan pasti seru. Pastikan datang pagi sekali ketika toko baru buka. Tips lainnya : sebaiknya pergi berbelanja dengan sesama Ibu - Ibu yang doyan belanja. Yang rela melewatkan waktu makan siang demi berburu diskon dan cukup kenyang dengan 1 gelas lemonade berdua. Halo Ibu Yanti, misss you :)
at Houston Premium Outlets with Ibu Yanti, the best shopping mate..ever :)
  • Rei Outdoor Store dan Sun n Ski. Kedua toko ini juga masuk kedalam list toko wajib kunjung untuk saya dan suami. Window shopping barang - barang outdoor yang di Indonesia harganya selangit (kecuali dapat di Kaskus). Saya sendiri jatuh cinta dengan Rei, menurut saya beginilah seharusnya sebuah toko berdiri. Pelayan toko yang saya jumpai selalu sangat ramah. Membantu dengan sepenuh hati dan keren pastinya. Kami bahkan pernah berkenalan dengan seorang pegawai Rei yang ternyata pernah ke Indonesia. Sewaktu kecil dia pernah tinggal di Indonesia selama beberapa tahun karena ayahnya bekerja di Indonesia sebagai Geologist di sebuah perusahaan minyak (small world !). Dalam ingatannya dia sangat suka Indonesia. Akhirnya ketika dewasa ia kembali ke Indonesia, beberapa bulan traveling dari pulau ke pulau. Wow. Andai nasib membawa kami ke Amerika, saya rela kerja jadi pegawai REI :p. Ngomong - ngomong belanja di REI, kita pernah belanja banyak banget, kebanyakan lagi - lagi titipan teman. Dan lebih dari 10 pasang sepatu pernah ada di koper kami lho, untung lagi - lagi ga ditangkap :D
Rei, yang selalu bikin ngiler :)
  • Half Price Book. Toko yang juga wajib dikunjungi. Sesuai namanya, toko ini menjual berbagai jenis buku dengan harga murah. Semuanya barang 2nd, walau ada beberapa yang baru. Toko ini menyenangkan sekali, bukunya banyak, tempatnya nyaman dan pilihan bukunya banyak sekali dengan harga super miring. Kami bisa kalap berbelanja buku disini. Kalau pulang ke rumah tinggal naik mobil mungkin bisa belanja ga pakai mikir.
Sepertinya itu saja. Lho kok cuma itu ? pasti ada yang protes. Trus beli tas-nya kapan, beli sepatu ? Hadeuh kalau yang itu saya ga tahu Ibu - Ibu. Tapi yakinlah di Premium Outlet pasti ada pilihannya. Rajin - rajin saja mencari dan kuatkan fisik juga mental dari godaan diskon yang menyesatkan. 

Teman - teman di kantor saya pecandu Coach, dan biasanya mereka beli online di Coach ketika ada sale. Lagi - lagi berkat bantuan teman yang tinggal di Houston, yang baik hati dan mau dimintain beli online, nalangin sampai ngantar ke hotel. Ga tanggung - tanggung, rekor terbanyak tas Coach yang pernah saya bawa pulang ke Indonesia adalah 19 pcs yang harganya mungkin USD 3000 lebih. Hiks untung ga ditangkap di bandara.

calon penghuni koper, hasil belanja kalap titipan teman during 1 day shopping
 ga kebayang kalau lebih dari 1 hari :p
Oiya, ada satu lagi nih. Favorit saya kalau ke Houston adalah belanja perlengkapan dapur :D. Disana beneran surga, merk - merk yang di Indonesia terkenal mahal disana bisa jadi murah banget. Saya pernah belanja 1 set panci kaca Visions yang terdiri dari 3 pcs seharga USD 70 saja, padahal di Jakarta bisa 1 panci harganya 700 rb. Alhamdulillah ga pecah dan selamat sampai di rumah. Hingga saat ini masih setia menemani memasak setiap hari. Selain itu favorit lainnya tentu Pyrex, di Indonesia mahalnya ga ketulungan. Dengan strategi packing yang baik alhamdulillah pyrex pyrex cantik itu bisa sampai di Cibubur dengan selamat.

hasil kegiatan berbelanja. sebagian besar adalah titipan teman, dan sebagian juga udah dijemput langsung di bandara
kebayang kan banyaknya
Hmm kapan ya ke Houston lagi, masih punya hutang Corelle sama Kitchen Aid, lirik - lirik Ibu Yanti lagi :D

All photos were taken by me. Credit is required if you want to use those in yours. Thank you.

Saturday, February 2, 2013

Tentang JAKARTA

Tanggal 12 Februari tahun ini tepat 6 tahun sudah saya menjadi pendatang kembali di Jakarta. Berarti total 7 tahun sudah saya tinggal di kota ini. Tahun 2003 - 2004 saya pernah bekerja di kantor yang sama dan ngekost di belakang kantor. Tidak merasa Jakarta sebagai rumah.

Pindah sejenak ke Balikpapan untuk kemudian kembali lagi ke kantor yang sama sejak 2007 hingga sekarang. 5 tahun terakhir saya tinggal di pinggiran kota-nya. Menjadi komuter setiap hari. Ikut menikmati kemacetan dan bisingnya ibukota.

Jatuh cintakah saya pada Jakarta ? sepertinya tidak. Saya tidak membenci kota ini, tetapi saya juga tidak menyukainya. Waktu berjalan cepat, dan memang tidak terasa akhirnya hampir 6 tahun saya mencoba bersahabat untuk keduakalinya dengan J. Bukan waktu singkat kan.

Tetapi sepertinya cukup sudah, mari kita lihat kemana kaki ini akan melangkah selanjutnya :)

# ga usah bikin gosip ya, bukan berarti mau resign..hanya pengen pindah aja, kasian Jakarta dah kebanyakan penduduk

Friday, February 1, 2013

The Help

Awal bulan lalu saya baru saja membaca sebuah buku yang sangat menarik, The Help. Sebuah novel yang ditulis oleh pengarang Amerika, Kathryn Stockett. Buku lumayan tebal, 500 + halaman yang saking penasarannya tamat dalam 1 minggu.

Ceritanya ber-setting tahun 1960 an di kota Jackson, Mississippi. Tiga wanita berbeda warna kulit bergabung dan menuliskan kisah para wanita kulit hitam yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di kota Jackson. Pada jamannya ini bukanlah hal yang mudah, saat itu di Amerika santer sekali isu isu perbedaan warna kulit, jauh berbeda dengan kondisi saat ini.

Uniknya ide menuliskan kisah tersebut datang dari Skeeter Phelan, wanita kulit putih berusia 22 tahun, terpelajar dan personally dia memiliki kenangan dan pertanyaan tak terjawab tentang Constantine Bates, pembantu kulit hitam yang mengasuhnya sejak kecil, namun menghilang ketika Skeeter berkuliah di luar kota.

Dalam penulisan bukunya diceritakan bahwa Skeeter dibantu oleh 2 orang kulit hitam : Aibeleen Clark dan Minny Jackson. Aibeleen seorang tua yang bijaksana, bekerja mengasuh gadis kecil yang diabaikan oleh ibunya sendiri. Sedangkan Minny, sahabat karib Aibeleen, pendek gemuk dan besar mulut, bersuamikan pemabuk berat yang gemar memukulinya. Minny bekerja pada wanita kulit putih yang paling tidak populer di kota Jackson.

Saya sangat suka cara Kathryn menuliskan buku ini dalam 3 sudut pandang yang berbeda : Skeeter, Aibeleen dan Minny. Ia menuliskan dengan sangat detil, banyak fakta tetapi tetap tidak membosankan. Tidak heran kalau di Amerika buku ini berada dalam daftar best seller berdasarkan versi The New York Times selama lebih dari 100 minggu. Hingga saat ini telah dipublikasikan di 35 negara, 3 bahasa, dan sampai Agustus 2011 telah terjual sebanyak 5 juta kopi. Wow. Padahal buku yang ditulis oleh Kathryn selama 5 tahun ini sempat ditolak oleh 60 agent, sebelum akhirnya berhasil diterbitkan. Dan pada tahun 2011 film adaptasi dengan judul yang sama juga telah diluncurkan. Jadi bukunya sendiri sangat menarik, silakan membaca atau menonton filmnya ya.

Selesai membaca buku ini saya agak tersentil, lupakan Amerika, lupakan masalah kulit hitam itu, dan cobalah tengok keaadan rumah tangga di Indonesia saat ini. Mungkin tidak Indonesia, cukup Jakarta dulu deh :) Masalah PRT alias ART alias babysitter sepertinya sudah jadi santapan setiap hari. Mulai dari ART minta pulang mendadak, yang pacaran, yang nyolong, yang ga bisa dibilangin, yang makannya banyak, semua lengkap hehe.

Semakin banyaknya jumlah wanita bekerja di luar rumah berbanding lurus dengan kebutuhan ART yang semakin meningkat. Setiap rumah minimal 1 ART, kalau anaknya 2 biasanya 2 ART, belum lagi supir, belum lagi tukang kebun, kalau masih ada anak bayi pasti ada babysitter. Banyak ya. Bagaimana gaji mereka ? Selain supir dan babysitter berpengalaman sepertinya gaji ART masih di bawah UMR, berkisar di angka 500 - 700 rb an per bulan. Miris sebenarnya.

Banyak ART ga bener tapi sebenernya banyak juga ART baik, dan sebetulnya kita disini sangat dimanja ya oleh mereka. Gaji murah, kerja bisa sampai 24 jam sehari, kadang tanpa libur dan bisa disuruh apa saja. Bandingkan dengan gaji house maid di luar sana yang bikin ga pengen punya pembantu. Sesungguhnya kita di Indonesia sangat manja.

Saya sendiri saat ini punya 2 asisten, tuh banyak kan ya :p . Satu orang bernama Ibu Sum, ART pulang hari yang bekerja di rumah kami sejak Maret 2012 lalu, tugas utamanya membersihkan rumah, mengepel, cuci baju, setrika, dan kadang - kadang saya mintai tolong untuk memasak bila saya tidak sempat memasak di pagi hari. Ibu Sum biasanya datang jam 8 - 9 pagi dan pulang ketika pekerjaannya selesai di jam 12 - 1 siang. Selain Ibu Sum ada 1 ART menginap, Yayah namanya. Yayah ini bekerja di rumah kami sejak Agustus 2012 lalu. Masih kecil sekali, umurnya 14 tahun, sekolahnya berhenti di kelas 1 SMP. Tugas utama Yayah menemani Cici bermain ketika kami tidak ada di rumah. Dan sesekali membantu pekerjaan Ibu Sum. So far kami merasa sangat terbantu dengan kehadiran mereka. Walau ada saja cerita lucu karenanya.

Sampai Cici berumur 2.5 tahun kami hanya punya ART pulang hari. Tetapi ketika Cici mulai sekolah kami akhirnya menyerah untuk mengambil 1 ART lagi untuk menemani Cici ketika kami berada di luar rumah. Daripada anak kecil ini kebanyakan bolos sekolah karena ikut Bunda ke Daycare :p Kapan ya berhenti punya ART ? Sepertinya masih cukup lama, minimal menunggu Cici cukup mandiri dan bisa ditinggal sendiri di rumah. Pekerjaan rumah tangga masih bisa dikerjakan sendiri, tapi tentang Cici yang belum ada solusinya.

Sebetulnya sampai saat ini saya masih berfikir kalau pekerjaan ART yang menginap di rumah itu tidak manusiawi. Mereka terputus dari keluarganya, bekerja melayani kita. Hmm serba salah memang, di sisi lain mereka perlu bekerja untuk menghidupi keluarganya. Tetapi pemerintah sepertinya perlu melihat dan membuat aturan tentang pekerjaan ART. Walau jadi mahal xixixi, saya setuju kalau ART digaji sesuai UMR, punya aturan yang jelas, hak yang jelas dan sebagainya. Bagaimanapun mereka manusia lho. ga selamanya juga jadi pembantu.

Sebagai majikan kitapun harus berempati sepertinya. Saya teringat seorang teman yang selalu menyekolahkan ART nya, dari awal setiap ART nya diultimatum bahwa mereka hanya boleh bekerja sebagai ART maksimum 2 tahun saja. Setelah itu mereka harus mandiri, mencari pekerjaan yang lebih baik. Alhamdulillah, ART teman saya itu sekarang sudah ada yang jadi guru TK. Majikan hebat dan pembantu hebat, mau merubah nasib. Mungkin saya harus mulai mencontoh. Siapa tahu Yayah mau sekolah lagi.

Menjadi Tua Bersama

Hampir di setiap acara pernikahan saya selalu mendengar doa yang dulunya saya anggap aneh : Semoga dipanjangkan jodohnya

Saat itu saya berfikir kenapa musti dipanjangkan jodohnya, kan sudah menikah ini, berarti sudah pasti dong jodohnya, pasangan kita. Hmm ternyata tidak juga, doa tersebut sangat sangat baik. Entah berapa banyak pernikahan yang akhirnya harus berakhir dengan perceraian, dan kemudian kita dengar ungkapan : jodohnya hanya sampai disitu.

Bagaimanapun menjadi tua bersama mungkin adalah salah satu cita - cita setiap pasangan. Kalau boleh saya tambahkan sedikit : menjadi tua bersama, tetap sehat dan bahagia. Saling menyayangi dan menghargai satu sama lain, bersama di kala susah dan senang.

Bapak Habibie dan Ibu Ainun adalah contoh nyata bagaimana indahnya menjadi tua bersama. Bila sempat membaca buku atau menonton filmnya, maka beliau berdua adalah contoh yang sempurna.
I'll get your medicine when your tummy aches
Build you a fire if the furnace breaks, oh it could be so nice, growing old with you
Mungkin pasangan Kakek Nenek ini adalah contoh lainnya. Saya bertemu mereka di Grand Canyon bulan Maret 2012 lalu. Saat itu kami sekeluarga sedang duduk - duduk sambil makan siang. Tiba - tiba pasangan ini datang dan duduk di hadapan kami. Saya ingat sebelumnya bertemu mereka ketika mengantri di kedai untuk membeli makanan.

grow old together

Sepertinya mereka baru saja berjalan dari lembah. Menyenangkan melihatnya, keduanya tampak sehat dan kuat. Saling membantu dan sepertinya bahagia. Jauh di lubuk hati paling dalam saya berdoa, semoga saya dan suami bisa seperti mereka berdua kelak. Tetap bersama dan sehat.Menjadi tua bersama.
I wanna make you smile whenever you're sad
Carry you around when your arthritis is bad, all I wanna do is grow old with you
All photos were taken by my husband - Helmy Noermawan. Credit is required if you want to use those in yours. Thank you.