Pages

Sunday, February 10, 2013

The Marriage Bureau for Rich People

Baca judulnya serem amat ya, biro jodoh khusus kaum elite..memangnya ada ya ? Ini judul buku yang baru selesai saya baca, seperti biasa kalau buku menarik akan tamat under 1 day. 455 halaman tamat dalam 8 jam karena disela main sama Cici.


The Marriage Bureau for Rich People
Suka banget sama bukunya, buku ini ditulis oleh seorang penulis muslim India bernama Farahad Zama. Mengambil setting di kota Vizag, India Selatan. Langsung buka peta dan ternyata kota ini terletak diantara pantai dan pegunungan. Kota kecil saja dengan masyarakat yang beragam, ada yang beragama Hindu, Muslim dan Kristen.

Nah cerita dimulai ketika Mr. Ali, seorang pensiunan pegawai negeri, memutuskan untuk mengisi masa pensiunnya dengan membuka biro jodoh. Tak disangka - sangka ternyata bisnis barunya ini menuai sukses. Dengan bayaran 500 rupee para pencari cinta bisa menjadi anggota di biro ini. Mr. Ali kemudian akan mencoba mencarikan jodoh yang sesuai dengan syarat yang diajukan anggotanya.

Karena bersetting India tentu banyak hal menarik yang mungkin tidak ditemukan di Indonesia. Contohnya dalam formulir pendaftaran akan ada pertanyaan mengenai kasta yang diinginkan, mas kawin, kekayaan keluarga, dll. Ini erat kaitannya dengan aturan dan tradisi Hindu India yang melarang pernikahan berbeda kasta dan juga mensyaratkan calon pengantin perempuan untuk membayar mas kawin yang diminta oleh keluarga calon pengantin pria. 

Menjadi rahasia umum bahwa pria single, mapan, berpendidikan baik dan berasal dari keluarga terpandang biasanya diharapkan untuk mendapatkan pasangan yang setara dalam semua hal, terutama status sosial. Untuk itu biasanya mereka akan mensyaratkan mas kawin yang sangat mahal, bisa mencapai ratusan ribu rupee. Selain mas kawin mereka juga akan mensyaratkan pesta perkawinan yang meriah. Dan semua itu akan ditanggung oleh pihak perempuan. Betapa malangnya wanita India yang miskin, tak jarang mereka tak bisa menikah karena tidak mampu membayar mas kawin. Keluarga terutama ayahnya akan menanggung malu seumur hidup, tidak mampu menikahkan anak perempuannya.

Pernikahan di India adalah pernikahan keluarga, dan seperti diceritakan di buku ini, perjodohan oleh orang tua kerap dilakukan. Orang tua akan memilihkan jodoh, tak heran kebanyakan client Mr. Ali adalah para orang tua yang mencarikan jodoh untuk anaknya. Para orang tua lah yang akan menentukan kriteria jodoh anaknya, memilihkan calon dan akhirnya menghubungi keluarga calon untuk membicarakan masalah pernikahan.

Tampak sangat kuno ya. Tapi saya jadi teringat seorang teman saya yang asli India. Dia pernah bercerita mengenai keluarganya, dan ada satu hal yang saya ingat : dia menikah karena dijodohkan oleh orang tuanya, tidak pernah bertemu dan menurut saja ketika dipanggil pulang ke India untuk menikah. Saat perjodohan itu dia sudah bekerja di London selama beberapa tahun setelah sebelumnya tinggal beberapa tahun di Edinburgh untuk menyelesaikan studi S2 dan S3 nya. Tanpa bisa menolak dia menerima perjodohan tersebut, pulang ke India, menikah, kembali ke UK bersama istri dan saat ini sudah dikarunai 3 anak. So simple, bahkan untuk ukuran orang India modern yang sudah bertahun - tahun tinggal di luar negeri. Mereka masih memegang kuat tradisi.

Cerita di buku ini makin menarik ketika Aruna - asisten Mr. Ali crush on dengan client mereka. Ram, seorang dokter, kaya, dari keluarga terpandang dan ternyata juga sangat baik hati. Ram jatuh cinta dengan Aruna, wanita terpelajar, baik hati, berkarakter, namun sayangnya miskin. Ayah Aruna hanyalah pensiunan guru SD, dan saat itu Aruna adalah tulang punggung keluarganya. Gaji bulanannya yang 1000 rupee dipakai untuk membiayai keluarga dan juga adiknya - Vina yang masih kuliah. Walau mereka berasal dari kasta yang sama, Brahmana, tetapi adalah tidak mungkin mereka bisa menikah.

Singkat cerita, atas bantuan Mr. Ali mereka berdua dapat menikah. Ram tidak meminta mas kawin kepada Aruna. Ayah Ram bisa diyakinkan bahwa kebaikan hati Aruna jauh lebih berharga daripada mas kawin wanita anak orang kaya yang sebelumnya dia cita - citakan sebagai calon menantunya. Lebih penting dari itu, Ayah Aruna yang keras hati akhirnya bersedia menerima pernikahan ini, walaupun ternyata aib bagi keluarga bila anak perempuan menemukan jodohnya sendiri, seperti yang Aruna dan Ram alami.

Sebagai buku yang ditulis oleh penulis muslim-yang merupakan golongan minoritas di India, buku ini sangat fair. Zama tidak melihat agama sebagai perbedaan. Buktinya Mr. Ali yang muslim telah menganggap Aruna sebagai anaknya sendiri, asistennya yang beragama Hindu dan berkasta Brahmana.

Buku layak baca. Setelah membaca buku ini saya tambah ingin ke India. Ingin melihat pernikahan ala India salah satunya :). Melihat kuil Annavaram, tempat menikahnya Aruna dan Ram. Pernikahan sederhana yang indah, pernikahan dengan tiga simpul, tujuh langkah dengan dewa api selaku saksi suci, Tradisi Hindu India. Mendengar doa dari orangtua memberi restu kepada anaknya : Chiranjeeva soubhagyavatee bhava. Semoga perkawinanmu langgeng.

Jyoti and Pankaj tie the knot.
Pic fromhttp://www.india-forums.com/wallpaper/1280x800/32515-jyoti-and-pankaj-marriage-ceremony.htm
Ayo menabung ke India yuk..oiya, ujung - ujungnya saya malah mendapat inspirasi membuka biro jodoh seperti Mr. Ali hahaha..ayo Rima kita wujudkan

4 comments:

  1. klien pertamanya kayaknya aku tau nih siapa, hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahaha ga perlu kita sebut inisial kan ya, tau sama tau ajah

      Delete
  2. klien keduanya Maria Ulfa yak.. hakhak..

    ReplyDelete