Pages

Friday, March 29, 2013

Tak Lengkap Tanpa Secangkir Kopi

Setiap hari kerja saya meninggalkan rumah pukul 5.45 pagi, masih sangat pagi memang. Sarapan ? tentu belum. Pagi saya di rumah disibukkan oleh aktifitas menyiapkan hidangan untuk Cici-putri saya, mandi pagi dan berangkat ke kantor.

Pukul 7 pagi saya sudah duduk manis di kantor dan dimulailah ritual itu. Membuka laci kabinet, mengeluarkan laptop, menghidupkannya, memasukkan user name, password dan berjalan menuju pantry sambil membawa 1 bungkus kopi kemasan - kopi hitam merk klasik hanya kopi dan gula. Menuang bubuk kopi ke mug kesayangan, menuangkan air panas, mengaduk 30 kali berlawanan arah dengan jarum jam, menghirup aromanya, kembali ke cubical dan duduk manis membaca email sambil menyesap cairan hitam itu. Nikmat memang. Inilah ritual pagi saya. Secangkir kopi hitam.

http://leadershipfreak.wordpress.com/2010/04/16/influence-over-a-cup-of-coffee/
Sejujurnya ritual ini baru saya mulai setahun belakangan. Beban pekerjaan memang sedang tinggi, memonitoring pengeboran sumur selama 24 jam, urusan rumah tangga, urusan side job dan kesibukan -kesibukan lainnya membuat saya menjadi sangat mudah lelah dan mengantuk. Di sisi lain saya selalu dituntut untuk tampil prima dan berkonsentrasi tinggi. Inilah saat yang tepat untuk memasukkan sedikit kafein ke dalam tubuh.

Perkenalan saya dengan kopi dimulai ketika saya duduk di bangku kuliah. Benar - benar perkenalan pertama. Ayah dan kakak laki - laki saya bukan perokok dan peminum kopi. Seingat saya di rumah dulu tidak pernah tersedia persediaan kopi, hanya teh dan susu saja. Sesekali ibu saya membeli kopi untuk menjamu para tukang yang merenovasi rumah atau tamu, sepertinya hanya itu saja.

Ketika kuliah saya masuk jurusan Teknik Geologi dan menjadi anggota unit pencinta alam di kampus saya. Dunia lelaki, dunia kopi dan rokok. Rapat himpunan, rapat unit, jeda menunggu waktu kuliah, mendaki gunung, berkemah, semua bersahabat dengan kopi. Perlahan saya berkenalan, suka walaupun tidak menjadi akrab.

Ketika mulai bekerja saya mulai akrab dengan kopi walaupun lagi - lagi tidak menjadi menjadi dekat. Office boy kantor hanya mengantar segelas air putih saja setiap hari, cukup bagi saya. Malam - malam panjang di anjungan pengeboran lepas pantai lagi - lagi hanya saya isi dengan air putih, cukup di kala itu.

Pernikahan tidak mendekatkan saya dengan kopi. Suami saya perokok dan peminum kopi tetapi tidak meminum kopi setiap hari. Tugas harian saya hanya membuat segelas teh manis hangat, cukup saja. Persediaan kopi tersedia di rumah untuk menjamu tamu, atau oleh - oleh dari sahabat yang bepergian. Kopi Aceh, Gayo, Toraja, Papuan Wamena, hampir semuanya ada. Tetapi lagi - lagi saya belum bersahabat dengannya.

Bos saya di kantor seorang pecandu kopi, Scotish-man yang meminum kopi pahit tanpa gula 3x sehari. Setiap hari dia membeli kopi di kedai kopi di dekat kantor dan meminumnya di cubical. Aromanya sedap sekali, harumnya menggoda. Setiap saat dia selalu memuji - muji kenikmatan kopi Indonesia dan mentertawai saya yang malah tidak suka minum kopi. "Indonesia has the best coffee in the world", antusias diucapkannya kepada setiap orang.

Tetapi selalu ada saat untuk jatuh cinta. Januari 2012 lalu saya dan keluarga mengunjungi Belitung, pulau kecil yang tersohor dengan Laskar Pelangi, keindahan pantai dan juga kedai KOPI BELITONG. Orang bilang tidak lengkap rasanya ke Belitung kalau tidak mampir di kedai kopi. 

Hari pertama saya di Belitung dan saya jatuh cinta. Segelas kopi susu di kedai belokan jalan itu sangat nikmat. Harum, manisnya pas tanpa ampas karena disaring terlebih dahulu. Ah, akhirnya saya jatuh cinta. 

Hari kedua di Belitung dan kami berkunjung ke kedai kopi lain di Pasar Tanjung Pandan. Pagi sekali kami berjalan kaki dari hotel menuju pasar yang ramai. Kedai kopi yang kami tuju sudah ramai. Bapak - bapak duduk sambil mengobrol, ada juga yang bermain ukulele, hidup. Grup kami ikut duduk dan disambut dengan ramah. Mereka bertanya asal kami, tinggal di hotel mana, sangat tulus. Pesanan kami datang, kopi yang sama nikmatnya, kopi susu ternikmat yang pernah saya minum. Kopi Belitong.

kopi susu di kedai kopi Pasar Tanjung Pandan, Belitung
Suasana pagi di kedai ini memang semarak. Obrolan - obrolan ringan sampai serius bermunculan. Selalu ada seorang tokoh yang dituakan dan doyan berbicara. Sementara pengunjung lainnya tekun mendengarkan, tertawa - tawa, menginspirasi. Ternyata tidak perlu duduk di kedai kopi waralaba yang tersohor itu, di kedai kopi 3000 rupiah ini saya menemukan kehangatan yang tulus.

kedai kopi di Pasar Tanjung Pandan, Belitong
Itulah kisah persahabatanku dengan kopi. Sejak saat itu saya menyukainya, candu. Kopi paling nikmat tentunya adalah kopi tubruk diseduh dengan air panas mendidih. Pilihan tepat untuk di rumah. Untuk di kantor ? kopi kemasan pilihannya. Cukuplah panas air dispenser untuk menyeduhnya. Resep diaduk 30 putaran berlawanan arah dengan jarum jam itu saya peroleh dari Bapaknya Ikal, tokoh dalam buku Laskar Pelangi yang ditulis oleh Andrea Hirata. Awalnya saya menganggapnya biasa saja, saya masih mengaduk kopi sekenanya. Tetapi saya perhatikan air dispenser memang tidak cukup panas untuk membuat larutan kopi yang homogen, tercampur sempurna. Mendadak saya ingat resep Bapaknya Ikal dan ternyata berhasil, mengaduk berlawanan arah dengan jarum jam membantu kopi untuk tercampur lebih sempurna.

Senang akhirnya saya menyukai kopi. Aromanya saja sudah cukup membangkitkan semangat dan konsentrasi. Diseduh pagi hari cocok, sore hari apalagi. Ketika mata mulai mengantuk maka harum kopi dari tetangga sebelah sudah cukup membuka mata dan lebih segar. Teman begadang juga oke, inspirasi datang lebih mudah, pikiran lebih jernih.

Untuk rekan - rekan muslim, tahukah kalian bahwa kopi sebenarnya minuman kegemaran kaum Sufi? Dengan meminum kopi, orang-orang kelas ma’rifat (yang tidak memiliki dan terjangkit penyakit yang semakin parah karena minum kopi) semakin tegar beribadah, seolah kopi mendatangkan cahaya bagi rohani dan jasmani mereka. Jadi tidak salah memang kalau secangkir kopi membantu kita menjadi lebih baik.

Jangan berlebihan, 1 cangkir saja cukup setiap hari, imbangi dengan minum tambahan 2 gelas air putih. Ambil manfaatnya dan hindari efek sampingnya. Sudahkah anda minum kopi pagi ini ? Selamat minum kopi dan mari berkarya. Dengan bangga saya mengatakan : "Indonesia has the best coffee in the world"


Tuesday, March 26, 2013

Membeli Reksadana

Setelah sekian lama akhirnya saya memutuskan untuk membeli Reksadana. Akhirnya sadar, selama ini kenapa semuanya lari ke tiket pesawat, peralatan naik gunung, dan lain - lainnya ya, ayo kita mulai menabung, lebih baik telat daripada tidak sama sekali bukan.

Oke, sebetulnya banyak sekali tulisan beredar di internet mengenai Reksadana, tetapi dasar saya yang oon kok ngertinya lama sekali ya. Hingga akhirnya saya memberanikan diri membuka diskusi mengenai reksadana di group FB ITB Motherhood. Alhamdulillah langsung ketemu jawabannya dan puas.

Jadi biar ga mubazir, ilmunya saya share disini saja ya. Semoga bermanfaat.



Reksadana itu apa sih ?
Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun efek/sekuriti lainnya.

Jenis - jenis Reksadana
Ada 4 macam, yaitu reksadana saham, campuran, pendapatan tetap dan pasar uang. Kalau mau return tinggi pilihannya tentu yang saham, tetapi resikonya juga besar, cocok untuk investasi jangka panjang. Kalau mau yang aman - aman saja bisa pilih yang pedapatan tetap dan pasar uang.

Dimana membeli Reksadana ?
Reksadana bisa dibeli di bank custodian (misalnya Commonwealth dan Mandiri) serta di perusahaan penerbit reksadana seperti Danareksa Online. Perbedaannya, membeli di bank custodian akan dikenakan biaya pembelian, tetapi ada banyak pilihan reksadana dari beberapa perusahaan. Sedangkan bila kita membeli di perusahaan penerbit reksadana, maka pilihannya hanya sedikit (sesuai reksadana yang dikeluarkan perusahaan) tetapi tidak ada biaya pembelian. Untuk optimisasi tentu bank custodian lebih baik.

Bank-nya yang mana ?
Banyak teman menganjurkan untuk membeli di Commonwealth karena beberapa pertimbangan. Minggu lalu akhirnya saya mantap juga untuk membeli di bank ini. Syaratnya mudah, datang ke bank Commonwealth terdekat (jangan lupa bawa KTP dan NPWP). Buka tabungan di Commonwealth (saldo pertama min IDR 500,000) dan kita akan mendapat buku tabungan, token internet banking dan kartu atm. Sssttt kartu atmnya jagoan lho, bisa atm bersama dan BCA. Jadi walaupun ATM bank ini sedikit, tapi bisa ambil dimana saja tanpa kena biaya, belanja juga sama. Setelah membuka tabungan kita bisa membeli reksadana kita yang pertama, setelah itu selesai, pembelian selanjutnya bisa dilakukan melalui internet banking.

Conventional atau Syariah ?
Karena beberapa alasan saya pilih yang syariah, InshaAllah pilihannya juga banyak.

Reksadananya yang mana ?
Menurut beberapa teman, ada reksadana favorit yang jadi pilihan para investor pemula (seperti saya hehe), yaitu  Schroder, BNP Paribas atau Manulife. Tinggal pilih mau yang saham/obligasi/pasar uang/pendapatan tetap juga pilih yang conventional atau syariah. 

Berapa dana yang harus disiapkan untuk membeli Reksadana ?
500 rb aja cukup, top up selanjutnya malah bisa 100 rb

Menarik kan, ayo jangan terlambat. Membeli reksadana juga salah satu wujud membangun Indonesia lho..karena ini adalah dana masyarakat :)

Mau tau lebih lanjut, silakan mampir disini ya : www.infovesta.com

Pulang

Saya bukanlah pengamat dan pecinta politik, bukan, saya bahkan tidak suka. TV di rumah jarang sekali dihidupkan, jadi mohon maaf kalau saya sering ketinggalan berita. Tetapi mengapa dengan PULANG ?
Pulang yang ditulis oleh Leila S Chudori adalah sebuah drama keluarga, persahabatan, cinta dan pengkhianatan berlatar belakang tiga peristiwa bersejarah : Indonesia 30 September 1965, Prancis Mei 1968 dan Indonesia Mei 1998.

Tokoh utamanya adalah Dimas Suryo, seorang eksil politik Indonesia yang terdampar di Paris sejak tahun 1965. Kewarganegaraan Indonesia-nya dicabut, menjadi minoritas diantara bangsanya dan dituduh PKI. Bersama beberapa sahabatnya ia bertahan hidup di Paris dengan mengelola sebuah restoran yang diberi nama Tanah Air. 

Dalam pelariannya Dimas bertemu dengan Vivienne Deveraux, mahasiswa yang ikut demonstrasi melawan pemerintah Perancis pada Mei 1968. Le coup de foudre, Dimas dan Vivienne jatuh cinta pada pandangan pertama dan akhirnya menikah. Mereka mempunyai seorang putri yang diberi nama Lintang Utara, anak perempuan cantik dan cerdas yang berkuliah Sinematografi di Sorbonne. 

Lika liku kehidupan para eksil di Paris diceritakan dengan sangat menarik oleh Mba Leila. Bagaimana mereka memulai usaha restoran, kehidupan keluarga dan juga cerita perpisahan Dimas dan Vivienne karena Dimas tidak juga bisa lepas dari bayang - bayang Surti, cinta pertamanya, cinta setoples cengkeh dan bubuk kunyit.

Di akhir cerita diceritakan Lintang akhirnya berhasi memperoleh visa untuk masuk ke Indonesia. Kunjungan ke tanah airnya bertujuan untuk merekam pengalaman keluarga korban tragedi 30 September sebagai tugas akhir kuliahnya. Lintang berhasil menguak masa lalu ayahnya dengan Surti, mewawancarai banyak tokoh yang terkait dengan tragedi 30 September sekaligus menjadi saksi mata kerusuhan Mei 1998 dan jatuhnya Presiden Indonesia yang sudah berkuasa selama 32 tahun.

Novel yang menarik, walau sebenarnya bagi saya cerita Lintang di Indonesia terlalu tergesa - gesa. Cerita kehidupan mereka di Paris jauh lebih menarik digambarkan oleh Mba Leila. Ending ceritanya mengharukan, dikisahkan Dimas Suryo meninggal dunia karena sakit dan sesuai cita - citanya akhirnya ia dapat dimakamkan di Karet, pulang ke peristirahatan terakhirnya setelah 32 tahun.

Nice to read, walau le coup de foudre antara Lintang dan Alam (putra Surti) juga terlalu dipaksakan, saya lebih suka Nara dan Lintang :)

Monday, March 25, 2013

Weekend Getaways - Pulau Putri

Sudah agak lama kami sekeluarga tidak berjalan - jalan, hmm sebetulnya tidak lama juga sih, terakhir kali Januari kemarin, Belitong Trip with best friends. Februari bulan sibuk, Maret apalagi, ditambah ada rencana trip minggu kemarin yang akhirnya gagal. Jadi sepertinya sudah sepantasnya kami jalan - jalan kan..hore :)

Kalau ada rencana liburan sepertinya Cici yang paling senang. Apalagi dengan peraturan baru yang dibuat Cici : " Bunda kerja 1 hari, liburannya 5 hari". Bunda juga mau Ci hehe.

Akhirnya hari minggu kemarin kami pergi juga, walaupun lagi - lagi karena urusan pekerjaan alias survey. Tetapi namanya kerja jadi trip organizer, I proudly say that my job is better than your holiday haha. Kapan lagi coba jalan - jalan gratis dan dapat penghasilan. 

Singkat cerita hari Minggu kemarin kami semua bangun sangat pagi, selepas Shubuh kami sudah duduk manis dalam mobil menuju Marina, Ancol. Sampai - sampai kelupaan bawa tas kamera yang sudah disiapkan di meja tamu, mau kembali ke rumah juga serba salah, takut telat. Ya sudahlah, kita berdayakan saja kamera HP. Ternyata jalanan sepiii sekali, lancar jaya, 40 menit saja dari Bogor coret sampai ke Marina. Bayar tiket masuk Ancol IDR 20,000 per mobil dan IDR 15,000 per orang, gratis untuk usia 2 tahun ke bawah.

Sejujurnya ini adalah kunjungan kami ke Ancol setelah 5 tahun lebih, sepertinya kunjungan terakhir kami waktu jaman pacaran dulu, tahun 2008, main ke Dufan bersama 14 teman lainnya. Jadul sekali bukan, akhirnya kemarin kami sempat kebingungan mencari jalan menuju Marina. Untung ngga pakai nyasar, jam 06.30 kami sudah tiba di Marina Pier 9, dermaga untuk menuju Pulau Putri.

Marina Pier 9, Ancol
Pulau Putri merupakan salah satu pioneer resort di Kepulauan Seribu. Berdiri sejak tahun 1973 dan hingga kini masih merupakan salah satu pulau favorit di Kepulauan Seribu. Saat ini Pulau Putri menyediakan paket menginap (full board) yang harganya dimulai dari IDR 1,500,000 per orang untuk kunjungan 2 hari 1 malam weekday. Cukup mahal memang, tetapi ini sudah all in termasuk transportasi PP, akomodasi, 4x makan, sunset cruise, glass bottom boat, pemakaian kolam renang dan juga kunjungan ke under sea tunnel aquarium. Cukup menarik bukan. 

Kapal ke Pulau Putri berangkat setiap jam 8 pagi. Kali ini kapal yang kami tumpangi cukup besar : Princess Island 2 yang kapasitasnya 90 orang. Kapalnya bagus dan bersih, di dalamnya terdapat kursi kursi nyaman yang berbaris menghadap ke depan. Terdapat 2 toilet duduk yang bersih walaupun sayangnya airnya tidak mengalir. Cukup menyenangkan walau tidak terdapat AC, tenang saja, buka jendela lebar - lebar saja, sejuk sekali. Untuk keperluan keselamatan terdapat dua sekoci penyelamat kapasitas 15 orang, fire extinguisher dan juga life jacket sesuai jumlah penumpang. Impressive.

Princess Island 2
di dalam kapal
Perjalanan ke Pulau Putri ditempuh selama 1.5 jam. Sepanjang jalan ternyata cukup menyenangkan, kami melewati beberapa pulau kecil dengan pasir putih yang cantik. Lautnya ternyata cukup bersih, walaupun dengan mudah ditemukan botol plastik, kaleng, dan berbagai sampah lainnya. Kapal kami kosong sekali, selain kami bertiga hanya ada 3 penumpang lainnya yang merupakan pegawai Pulau Putri. Leluasa Cici bermain di dalam kapal.

Tepat jam 9.30 Princess Island 2 tiba di Pulau Putri, penuh semangat Cici turun sambil membawa tasnya. Dermaganya ramai, ternyata banyak juga pengunjungnya. Kesan pertama saya adalah rapih dan bersih, walaupun memang tidak bisa dipungkiri ini adalah resort tua, hampir 40 tahun usianya. 



Kami disambut oleh Mas-Mas yang mengantar kami ke front office yang terletak cukup dekat dari dermaga. Bekerja sebentar dan selesai sudah, saatnya bermain :D. Oiya, di Pulau Putri ini terdapat 70 cottage, banyak juga. Air tawar diperoleh dengan mengebor air tanah, sedangkan listrik dari genset. Semua bahan makanan dibawa dari darat, dan semua pekerja tinggal di pulau. Akhirnya terjawab sudah kenapa harga paket di sini cukup mahal, biaya lain - lainnya itu yang mahal. Secara rutin mereka harus membeli solar dalam jumlah besar untuk mencukupi keperluan listrik di sini. 

Kunjungan bermain kami yang pertama adalah ke under sea tunnel aquarium yang terletak di sebelah dermaga. Untuk memasukinya kita harus menuruni tangga memutar sedalam 2 meter, ada dua pintu masuk di kanan dan di kiri. Aquariumnya sendiri pendek saja, sekitar 12 meter. Cukup menarik, banyak ikan yang bisa dilihat disini, walau terumbunya sebenarnya tidak begitu bagus.

bagian dalam under sea tunnel aquarium
tampak luar under sea tunnel aquarium
Setelah puas menikmati tunnel kami diajak naik glass bottom boat untuk melihat kehidupan bawah air di sekitar Pulau Putri. Kapalnya sendiri cukup bagus, bersih dan terawat, sayangnya tidak demikian dengan kehidupan di bawah airnya. Hampir 95 % terumbunya mati, tidak ada warna - warni cantik yang terlihat, terdapat ikan dalam jumlah banyak, jenisnya pun beragam, tetapi ya itu, terumbunya sudah mati. Sayang sekali. Kecewa memang, saya tidak tahu, bila aktifitas glass bottom boat ini ikut andil dalam matinya terumbu itu ya sebaiknya dihapuskan saja ya. Lebih baik menikmati keindahan bawah lautnya dengan cara lain. My two cents.

di dalam glass bottom boat
tak cantik lagi :(
Menjelang tengah hari kami sudah duduk - duduk di pinggir pantai. Menyenangkan juga ternyata, sedangkan Cici sibuk bermain di laut, sibuk mencari kerang yang sangat sedikit. Selepas makan siang yang lezat kami bersiap pulang ke Jakarta. Singkat sekali memang, tetapi Cici happy, makan banyak sekali, bermain, mandi dan tidur siang di kapal. Perfect weekend getaway...gratis :D

All photos were taken by my husband - Helmy Noermawan. Credit is required if you want to use those in yours. Thank you.

Friday, March 22, 2013

Rumah Baca Edulogy di Kebagusan

Kamis kemarin lagi - lagi terjadi kebetulan yang menyenangkan. Siang itu saya mengikuti Kajian Muslimah di gedung sebelah dan ternyata bertemu Novi, salah seorang teman lama, dulu satu kantor dan sekarang berbeda kantor tapi sebelahan :D

Di sela - sela kajian Novi sempat bercerita mengenai aktifitas Edulogy terbaru. Ternyata kali ini mereka hampir berhasil mewujudkan rencana Rumah Baca Edulogy di Kebagusan. Hiks saya sempat tersindir dan malu, dulu saya pernah berkomitmen terhadap Ilo untuk ikut mengurus perpustakaan Edulogy. Tapi ya karena 1, 2 dan 3 hal akhirnya terlupakan. Ditambah lagi Cep Ilo melanglang buana ke Eropa sana. Maafkeun.

Alhamdulillah saya dan suami sedang ada sedikit rejeki, dan akhirnya saya berniat ikut berpartisipasi kembali dalam pendirian Rumah Baca Edulogy. Teman - teman ikutan juga yuk :D

EDULOGY
Organisasi sosial yang digerakkan oleh generasi muda Indonesia yang peduli terhadap pendidikan, dengan visi bahwa pendidikan yang berkualitas merupakan salah satu elemen penting untuk menjadi bangsa yang maju. Didirikan di Jakarta tanggal 21 Oktober 2010.

Tiga Pilar Utama Edulogy
1. Optimalisasi Manfaat Pendidikan Untuk Anak-Anak Dari Keluarga Pra-Sejahtera
2. Social Enterprise
3. Edutorium (Perpustakaan sebagai pusat pembelajaran)

Rumah Baca Edulogy Kebagusan
Merupakan rumah baca pertama yang didirikan Edulogy dan bertempat di Jalan Kebagusan, TB Simatupang  - Jakarta Selatan (di belakang Perkantoran Hijau Arkadia/Gedung Nestle). Saat ini alhamdulillah sudah terkumpul sejumlah buku dan rencananya rumah buku ini akan dibuka dalam waktu dekat. Sasarannya adalah anak - anak dari keluarga pra sejahtera yang tinggal di sekitar Kebagusan.

Saat ini tempat yang dipakai berstatus sewa, sehingga alhamdulillah diperlukan dana operasional bulanan untuk menyewa itu..ayo ikut bantu yuk. Untuk sumbangan buku juga masih ditunggu lho, silakan hubungi saya.

Kami tunggu partisipasinya ya..1 Buku bisa menjadi inspirasi ratusan masa depan anak-anak Indonesia.

Wednesday, March 20, 2013

Elisa Koraag's Give Away 2013

Sebetulnya sudah membaca giveaway-nya Mba Elisa Koraag dari minggu lalu, seperti biasa melalui timeline Facebook KEB, dibaca dalam perjalanan ke kantor dari blackberry. Sayangnya karena masalah sinyal saya tidak bisa membuka blog Van & Bas-nya Mba Elisa saat itu juga. Menunggu dengan penasaran hingga malam hari dan akhirnya bisa akses internet lewat komputer di rumah. Langsung memutuskan ingin ikutan walaupun tertunda - tunda hingga hari ini. Elisa Koraag's Give Away 2013.



Mba Elisa, salam kenal ya, walaupun kita belum pernah bertemu di dunia nyata. Terimakasih untuk Give Away-nya, saya jadi banyak belajar. Tadi saya sudah like FB Fanpage PEDAS - Penulis dan Sastra. Menarik, satu lagi kejutan dari Mba Elisa, teman baru saya. 

PEDAS adalah Penulis dan Sastra, sebuah komunitas yang didirikan oleh Mba Elisa pada tahun 2012. Dari keterangan di Fan Page-nya saya temukan bahwa PEDAS ini didirikan sebagai wadah berekspresi para pencinta sastra. Berbagi dan bertukar informasi di bidang ilmu dan pengetahuan seputar karya sastra. Jika  menyukai novel, cerpen, puisi, prosa dan pantun, mari kita berbagi di PEDAS. 

Kebetulan saya memang sangat suka membaca, menulis dan segala hal yang berurusan dengan novel, cerpen, puisi, prosa dan pantun. Kebetulan yang menyenangkan bukan, memiliki komunitas baru untuk berbagi.

Langkah berikutnya yang saya lakukan adalah membuka ketiga link blog dari Mba Elisa, yaitu :

Ketiganya menarik, bila berkenan saya simpulkan, blog 1 adalah catatan hati Mba Elisa sebagai seorang istri dan ibu bagi kedua putrinya. Menarik sekali bagi saya, perjalanan pernikahan, pekerjaan dan kehidupan sehari - hari. Sedangkan blog 2 adalah catatan campur sari kehidupan Mba Elisa, ternyata beliau adalah seorang wanita yang super duper aktif, dengan banyak kegemaran, 4 jempol Mba Elisa. Blog 3 sesuai namanya adalah catatan mengenai Van & Bas, putra dan putri Mba Elisa. Lagi - lagi 4 jempol. Pantaslah bila seorang wanita mendapat gelar multi tasking.

Dari semua tulisan di blog - blog Mba Elisa ada satu tulisan yang paling saya suka. Tulisan lama di bog Nyonyafrischmonoarfa yang ditulis pada tanggal 13 Juni 2006. Judulnya : Istri Frisch, tapi sebetulnya mungkin lebih cocok berjudul Tips Buat Yang Mau Menikah, sesuai tulisan di bawah foto Mba Elisa di sana.

Dalam tulisan tersebut Mba Elisa berbagi tips - tipsnya bagi pasangan yang mau menikah, semuanya adalah berdasarkan pengalaman pribadi beliau setelah 10 tahun menikah. Seperti yang Mba Elisa tulis di pendahuluan : 
Menikah adalah suatu aktivitas dua manusia berlainan jenis yang sepakat masuk dalam kontrak kerjasama sampai batas waktu yang tidak diketahui. Ketika komitmen diucapkan, maunya sampai maut memisahkan.
Setuju sekali, bagi saya menikah adalah adalah komitmen seumur hidup. Till death do us part. Agama yang saya anut memperbolehkan perceraian bahkan poligami, tetapi itu bukan pilihan bagi saya dan suami, semoga  seterusnya. Kami meyakini pernikahan adalah petualangan seumur hidup. Namanya petualangan tentu akan ada susah dan senang, akan ada saat - saat mudah, dan mungkin pula ada saat - saat yang menyulitkan. Tetapi karena kita punya tujuan yang sama maka InshaAllah petualangan ini akan berjalan dengan indahnya.

Tujuan dan target, inilah tips pertama Mba Elisa. Saya setuju sekali, ada baiknya kita meluangkan waktu bersama pasangan untuk membicarakan tujuan hidup, target yang ingin dicapai, dan tentunya bagaimana cara untuk mencapainya.

Peran secara flexible dan seimbang. Ini adalah komitmen yang kedua, benar sekali Mba Elisa. Dengan adanya keseimbangan maka semua akan berjalan lebih mudah dan baik bagi kedua belah pihak. Flexible, lelaki dan perempuan itu sama saja kok.

Perceraian bukanlah ide. Memang, ada kalinya ketika emosi memuncak dengan mudahnya kata cerai diucapkan. Sebaiknya hindari kata itu dalam kamus kita. Buang jauh - jauh. Segala hal bisa dibicarakan, tidak ada yang tidak mungkin.

Konflik adalah semacam pupuk. Katanya sih kalau habis berantem biasanya makin cinta haha. Tetapi benar sekali, ini saya alami kok. Mungkin secara psikologis ketika permasalahan selesai maka kedua belah pihak bisa melihat suatu masalah dengan lebih jernih, satu sama lain tidak ada beban, akhirnya makin cinta kan. Asal jangan keseringan konflik aja ya.

Evaluasi tujuan dan target pernikahan pada setiap kesempatan. Setuju Mba Elisa, pekerjaan saja ada review tahunan, jadi sebaiknya pernikahan juga ada reviewnya ya. Nice idea.

Pasangan kita adalah yang terbaik yang dikaruniakan untuk kita. Iya..semua sudah takdir, ada yang mengaturnya :)

Tidak harus sama pendapat. Karena perbedaan itu indah ya Mba Elisa, kalau sama terus juga mungkin akan cepat bosan. Ibarat pesan makanan, kalau sama kan jadi kurang seru, ga bisa nyicip nyicip makanannya.

Persiapkan diri untuk menerima pasangan. PR besar bagi semua orang memang, menerima itu tidak mudah lho, tapi kalau sudah tentu akan sangat indah.

Beri ruang untuk diri sendiri dan pasangan. Me times and your times..itu perlu

Pasrahkan hatinya tetap miliknya yang penting kita ada di dalam hatinya. No jealous dalam bentuk apapun juga mungkin ya.

Mba Elisa, terimakasih. Malam ini saya mendapat banyak ilmu baru. Pernikahan saya tahun ini akan menginjak usia 5 tahun. Tidak terasa, cepat sekali. Rasanya baru kemarin kami menikah. Susah senang sudah kami alami. Dan tips - tips Mba Elisa di atas berguna sekali bagi saya, mengingatkan kembali indahnya pernikahan itu. Pssttt kalau boleh usul, sebenernya tips tersebut akan berguna bagi semua yang merencanakan maupun sudah menikah lho Mba. Bagaimanapun hidup itu ada pasang surutnya kan ya, kita selalu perlu motivasi baru.

Sekian dulu ya Mba Elisa, senang bisa mengenal Mba Elisa, semoga suatu saat kita bisa bertemu di dunia nyata. Saya belajar banyak dari blog - blog Mba, terimakasih. Oiya, menurut saya pernikahan itu good idea Mba :).

Friday, March 15, 2013

tertunda

diundur..diundur ..diundur
sepertinya kuncinya adalah sabar..sabar dan sabar :)

I am in the office right now

Thursday, March 14, 2013

Out of the Office

Hi,
I am currently out of the office and will be back on Tuesday, March 26, 2013.
I would not check my email (also blog) and will have very limited access to mobile phone.

For xxxx drilling operation please contact xxxx at ext xxxx

Thank you and have a great day

May


Ps : I am away for 10 days :D

Tuesday, March 12, 2013

[Honeymoon Roadtrip] Sawa dee Bangkok

Aryo, junior saya di kantor bertanya mengenai Thailand itinerary. Wah seru nih mau ke Thailand. Rencananya 5D4N di bulan Oktober tahun ini. Tadinya saya kira mau honeymoon lagi, ternyata bukan..rame - rame bersama teman - teman SMA-nya.

Thailand adalah salah satu negara yang saya suka (walau sebetulnya suka semua sih hehe). Kebetulan juga negara ini merupakan salah satu tujuan honeymoon road trip saya bersama suami 4.5 tahun yang lalu. Gara - gara pertanyaan Aryo akhirnya saya jadi ingat janji pada diri sendiri untuk menuliskan cerita perjalanan kami yang pertama sebagai pasangan suami istri. Baiklah kita mulai saja.

Kenapa road trip ? Literally karena betulan road trip, walau di beberapa rute utama kami menggunakan pesawat terbang. Sisanya kami mengandalkan bis dan angkutan umum, berpindah - pindah dari satu kota ke kota lain, dari satu negara ke negara lain, total perjalanan 9 hari. Judulnya cape, serasa amazing race. Not recommended at home :D Tapi ternyata semuanya menjadi indah dikenang, alhamdulillah. 

Honeymoon ini sebenarnya tidak kami rencanakan. Penyakit pasangan mau nikah umumnya kan sama, uang pas - pasan, segala ngepas. Awalnya tidak terpikirkan untuk berbulan madu, uangnya sepertinya lebih baik ditabung. Tetapi seperti biasa godaan berjalan - jalan lebih besar. Akhirnya kami putuskan untuk pergi dengan backpacker style, yang penting kan pergi berdua. Backpacker style disini maksudnya serba hemat, memakai budget airline, menginap di budget hotel, dan yang pasti hemat uang hemat uang dan hemat uang.

Minggu, 24 Agustus 2008
Belum genap 24 jam kami berdua disahkan menjadi suami istri, tetapi pagi - pagi kami sudah tiba di Bandara Soekarno Hatta, menunggu penerbangan Airasia Jakarta - Bangkok. Pengantin bandel memang. Thailand adalah negara tujuan kami yang pertama. Rencananya kami akan tinggal 2 hari di Bangkok dan kemudian terbang menuju Chiangrai. Bawaan kami sedikit saja, 2 buah ransel 30 L, 1 tas kamera dan 1 tas jinjing. 

Menjelang tengah hari kami tiba di Bangkok. Saat itu penerbangan Airasia masih mendarat di Suvarnabhumi Airport, bandara baru di Bangkok yang megah dan modern sekali. Kesan pertama saya, orang Thailand sangat ramah. Bangsa Thailand adalah bangsa yang ramah dan murah senyum, tidak jauh berbeda dengan bangsa kita.

Dari bandara kami bergegas menuju kota Bangkok dengan menggunakan Airport Bus. Bis dari bandara ke kota sudah memiliki jadwal tetap, tinggal menunggu di haltenya masing - masing. Bisnya bagus dan bersih. 

airport bus
Perjalanan dari bandara melalui jalan - jalan pinggiran kota yang ternyata kotor dan kumuh. Kering dan macet yang sama dengan negara kita. Saya merasa sedang berada di Samarinda dengan kota pinggir sungainya. 

Sebelumnya kami sudah booking hotel untuk menginap di hari pertama ini. Tetapi ternyata susah sekali menemukan hotel ini. Hampir semua orang di bis termasuk kondektur bis tidak banyak membantu ketika kami bertanya mengenai petunjuk arah ke hotel kami. Ditambah lagi susah menemukan orang yang bisa berbicara bahasa Inggris.

Akhirnya kami turun saja di dekat sebuah pasar yang cukup ramai. Tidak tahu juga ada di daerah mana. Masih penasaran dan kami kembali bertanya - tanya kepada beberapa orang. Hasilnya nihil. Seorang polisi yang kami tanyapun tidak banyak membantu.

polisi ditanya malah senyum - senyum
Setelah melihat - lihat peta ternyata kami berada di daerah Bangkapi, Happyland. Jauh juga dari tujuan awal kami. Akhirnya kami memutuskan memakai taksi saja, asal stop dan langsung naik sambil menunjukkan alamat hotel kami. Supir taksi kami sangat ramah dan ajaibnya juga bisa berbahasa Inggris, akhirnya kami bisa bertanya - tanya. Lucunya Pak Supir bilang hotel kami ini jauh sekali, argonya bisa mahal, dan dia malah menyarankan kami untuk cari hotel di daerah Bangkapi saja. Akhirnya karena males pusing kami iyakan. Meluncurlah taksi kami ke Asia Residence Hotel, masih di daerah Bangkapi. Kami turun menanyakan kamar dan langsung kami iyakan karena harganya super murah, 490 Bath atau sekitar 150 rb saja sudah termasuk breakfast. Hotelnya baru, kamarnya bersih, dengan bathtub. Good deal.

Asia Residence 14 at Bangkapi
Setelah beres urusan penginapan selanjutnya pastilah urusan makan. Kami sangat lapar, makan terakhir kami di pesawat pagi tadi. Dimana ya cari makanan halal. Keluar dari hotel ternyata jalanan sangat ramai. Setelah kami amati ternyata Bangkapi adalah daerah pertokoaan, ada sebuah mall besar bernama Happyland. Tetapi daerah ini bukan daerah tourist yang ramai. Blessing in disguise, kami bisa merasakan menjadi orang lokal, tanpa embel embel menjadi tourist.

Tepat di samping hotel ternyata ada beberapa penjual makanan pinggir jalan. Persis seperti di Indonesia, pakai gerobak dan meja - meja kecil. Ada banyak pilihan tapi kami bingung mana yang halal. Setelah melihat - lihat akhirnya kami menemukan penjual makanan yang memasang logo halal..kecilllll sekali. Tapi cukuplah, penuh semangat kami masuk kesana dan langsung pesan makanan. Ternyata si Bapak tidak berbahasa Inggris, dia sibuk berbicara dalam bahasa Thai yang tidak kami mengerti. Tak berapa lama keluarlah hidangan makan malam kami : Nasi dan telur ceplok :D

Bingung, geli, campur kelaparan. Kami makan juga nasi dan telur ceplok itu, ternyata enak juga, lapar sih. Sewaktu bayar ternyata ada kejutan berikutnya, total yang harus kami bayar hanya 15 Bath saja alias 4500 rupiah. Kenyang dan murah.

Perjalanan kami lanjutkan ke arah Happyland, kalau dipikir - pikir ini mirip sekali dengan Indonesia. Banyak pedagang kaki lima menjual barang - barang elektronik, pakaian, sepatu, jam tangan, makanan, buah - buahan sampai rokok kretek asli Indonesia.

rokok Indonesia jadi favorite dan paling mahal
Saya sendiri paling suka dengan buah - buahannya, mirip dengan jualan buah potong di Indonesia, harganya juga murah, 10 bath untuk 1 potong melon/nanas ukuran besar dan 30 bath saja untuk manisan jambu bangkok yang manis segar. Mumpung di sini mari kita puas - puasin makan buah buah asli Bangkok.

buah segar asli Bangkok
Hari pertama yang aneh memang, tapi ternyata masih ada hari - hari yang lebih aneh..tunggu ya :)

24 Agustus 2008
Air Asia JKT -  BKK                 : IDR 804.000 per pax
Asia Residence Hotel                : THB 490 per room per night
Airport bus, taxi, dinner, etc    : THB 200

All photos were taken by my husband - Helmy Noermawan. Credit is required if you want to use those in yours. Thank you.

Saturday, March 9, 2013

Titik Nol : Makna Sebuah Perjalanan


Mendapati cover buku ini di timeline salah seorang teman bulan Januari lalu, penasaran dan lagi - lagi karena tidak detil membaca saya bergegas ke Gramedia Depok pada pagi hari setelah mengantar Cici sekolah. Lho belum terbit, ternyata bulan Februari.

Hari Jumat di bulan Februari, akhrinya mendapat buku ini di Gramedia Pejaten Village. Penasaran, dan langsung tamat dalam beberapa hari. Thousands thumbs up for Agustinus.

Berbeda jauh dengan 2 bukunya terdahulu, di Titik Nol Agustinus banyak membahas mengenai kehidupan pribadinya, tentang Mama, dan yang lebih dalam lagi mengenai agama. Bagi saya buku ini bukan saja sekedar catatan perjalanan, tetapi catatan kehidupan Agustinus selama pengembaraannya di Tibet, Nepal, India, Pakistan dan akhirnya temporary living-nya di Aghanistan sebagai journalist photo.

Lagi - lagi ini bukan sekedar travel writing, tidak sekedar menceritakan tempat - tempat indah di muka bumi, itinerary terbaik, termurah, hura - hura, kesenangan dan kebanggan. Lebih dari itu, Agustinus bercerita mengenai manusia.

Bagi saya pribadi buku ini meninggalkan banyak kesan. Membantu menyadarkan saya mengenai beberapa hal, dan membantu saya menyusun rencana - rencana pribadi bersama keluarga.

Penasaran..segera ke toko buku terdekat ya :)

Oiya, di buku ini banyak sekali tulisan Agustinus yang menginspirasi, salah satu yang saya suka adalah ini :
Shangri-La itu, nirwana yang kau cari-cari itu, sesungguhnya ada di lubuk hati 

Thursday, March 7, 2013

Turnamen Foto Perjalanan Ronde 16 - Pelarian

Escapism atau pelarian seringkali melatarbelakangi sebuah perjalanan. Tak selamanya kita pergi beramai-ramai, seringkali kesendirian adalah hal yang dicari ketika travelling. Bertemu dengan orang baru, mengobrol dengan orang-orang asing, menemukan sebuah ide, semua hal ini yang seringkali tidak disengaja kita dapat dari sebuah pelarian. Di sisi lain, pelarian juga tak melulu soal pergi sendirian. Pelarian juga bisa berarti kabur dari rutinitas. Berlari dari kejaran bos, client, atau mungkin pasangan? :p
Escapism adalah tema dari Turnamen Foto Perjalanan Ronde 16 kali ini, host-nya Mas Febry dengan blog kerennya : Blogtotrip.

Saya suka sekali dengan temanya, memang terkadang sesekali setiap orang perlu pelarian. Setuju dengan statement Mas Febry di atas. Dengan sedikit tambahan, bagi saya pelarian tak melulu soal pergi sendirian, pelarian bagi saya adalah berhenti sejenak dari rutinitas dan melihat, merasakan hal - hal baru.

Pelarian tak harus jauh, bagi saya pergi ke salon untuk creambath saja sudah bisa dianggap sebagai pelarian yang sempurna :D. Intinya adalah berhenti sejenak.

Kemarin saya membantu suami memilih foto untuk diikutkan dalam turnamen ini. Saya pilih foto jepretan suami yang berjudul Sepi Sendiri. Sepertinya cocok untuk beliau yang katanya sekarang sedang kangen dengan triangulasi, efek kebanyakan lihat laut haha.

Dan malam ini giliran suami yang memilihkan foto ini untuk saya, menurutnya cocok sekali. Foto lama dari perjalanan saya bulan Oktober 2005, masih pakai film dengan kamera FM 10 kemudian di scan negative. My escapism.

My Escapism

Saya memang suka sekali foto ini. Sepatu hiking saya dengan latar belakang sebuah danau di Grand Paradiso National Park, Italy. Sebuah danau di daerah Ceresole Reale.

Perjalanan ke Italy ini merupakan perjalanan saya ke luar negri pertama kalinya. Business trip ke headquarter office di Paris yang kemudian diakhiri dengan backpacker trip bersama 3 orang teman : Agnes, Mba Diah dan Gunsut alias Tejo alias Gunawan Sutejo.

Selepas acara kantor kami memutuskan untuk berjalan - jalan sebentar dan Turin di Italy merupakan salah satu kota tujuan kami. Kebetulan saat itu sahabat saya - Risang sedang melanjutkan S2 disana, melalui obrolan YM dia menyarankan saya untuk mengunjungi Grand Paradiso, it's heaven katanya. Seperti biasa saya mudah tergoda, dan masuklah Grand Paradiso ini ke dalam itinerary kami. 

Singkat cerita tibalah kami di Turin jam 3 pagi dengan menggunakan kereta api cepat dari Milan. Risang menjemput kami di stasiun dan kami berjalan kaki ke apartemennya di pagi hari bulan Oktober yang dingin. Tidur sejenak dan keesokan harinya kami sempatkan berkeliling Turin terlebih dahulu, kemudian naik bis ke Ceresole Reale, salah satu pintu masuk ke Grand Paradiso yang terdekat dari Turin.

Sayangnya Risang tidak bisa menemani, jadilah kami berempat berpetualang ke desa kecil bernama Ceresole Reale dengan bahasa Italy yang tidak kami mengerti. Kami tiba di Ceresole Reale jam 3 sore, sepi sekali. Pemberhentian terakhir bis dan tidak ada seorangpun yang kami temui, bahkan kantor taman nasionalnya tutup. Kesalahan besar, ternyata sisi Ceresole Reale hanya dibuka di summer season

Bapak supir bis yang baik hati menyarankan kami berjalan - jalan di sekeliling danau dan dia akan menunggu. Jadwal bis terakhir ke Turin adalah jam 4 sore dan berarti kami hanya punya waktu 1 jam saja.  Bergegas kami berjalan ke arah danau dan ternyata memang benar, it's heaven.

it's heaven
Rasanya terbayar sudah semua lelah dari perjalanan ini. Danau biru, gunung bersalju di kejauhan, rumah rumah peristirahatan mungil dan sepi, hanya kami berempat. Penuh semangat kami berjalan mengelilingi danau dan dalam hati saya berulang kali berjanji untuk datang kembali ke sini suatu hari kelak (di musim panas tentunya).

1 hour escapism yang rasanya seabad, waktu seakan berhenti sejenak disini. Perjalanan yang tidak pernah saya lupakan hingga saat ini. Ternyata sepi itu indah, Ceresole Reale yang sepi lebih romantis dari Venice yang ramai dengan tourist.

Agnes, Mba Diah dan Gunsut, terimakasih telah menemani saya kesini. Semoga suatu saat kita bisa kesana lagi ya. 

Agnes - Tejo - May - Mba Diah
Ps : Mas Febry, foto untuk turnamen hanya foto yang atas - My Escapism, awalnya saya niatnya hanya posting 1 foto, eh jadi keterusan bernostalgia..maafkeun.

All photos were taken by me. Credit is required if you want to use those in yours. Thank you.

Wednesday, March 6, 2013

For the Next Trip, Celebes Anyone ?

Office is in HPHT condition :)
But enough for today, let's prepare for the next journey. I knew holiday won't be easy for this year. We are in drilling mode, everything is uncertain, everything is postponed, the plan is no plan.

But I do have a commitment with my best friends and family to travel with them to celebrate my daughter's birthday. As usual, like we did since 2010. Cici is turning 4 this July and due to the Ramadhan we gonna postponed the trip to August. The next destination is Celebes.

Celebes or Sulawesi
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Peta_Sulawesi.jpg
This island shape is unique and easily recognizable with four spindly arms spinning outward, the K island. What I remember from my Geotectonic lecture was about the subduction, collision, obduction and movement. The volcanoes, fault system, the island is complex.

J.A. Katili in his book said that the evolution of Sulawesi started in Miocene time or even earlier. Miocene in geologic time scale is about 23 - 5 m.ya (as a comparison, the age of Homo sapiens is 300.000 y.a). 800 km east of Kalimantan a NS trending east-facing island arc came into existence, originating from a spreading center located in the Pacific Ocean. Volcanism and plutonism accompanied this subduction process.

The next phase is a collision between Sulawesi and the Australian - New Guinea plate which occurred in early Pliocene time. The collision severely transformed Sulawesi into an island with its convex side turned towards the continent, at the same time causing obduction of ophiolite in the eastern arc of this island.

The movement of the Pacific plate continued and gradually pushed Sulawesi towards the Asian continent, resulting in the closing of the sea between Kalimantan and Sulawesi islands separated by small straits and deep seas resembling the complicated pattern of the Philippine Archipelago, in which the original double island-arc structure can no longer be recognized.

Geological Map of Sulawesi
That was amazing history, that's why we can have volcanic arc near Minahasa - Sangihe - and western part of the island. Ophiolite belt and its associated pelagic sediment covers the eastern part, continental fragment in Maluku Strait and the last but not the least is metamorphic belt in center of the island. That's the metamorphic rock that I seen 12 year ago at top of Mt. Mekongga, a mountain in South East Sulawesi. Wow, geology is fun.

Ok, finish for the geology, let's have offline discussion for this topic :)

So our next destination is Mt. Latimojong. This is a mountain range, located in South Sulawesi province, Enrekang district. Rante Mario is the highest peak of this mountain (3450 a.s.l) and also the highest peak in this island.

I did a small research and I found the most common route to this peak :
  • Makassar - Baraka (Enrekang), +/- 6 hrs, land transport
  • Baraka - Rante Lemo Village, +/- 2.5 hrs, land transport, 4WD car
  • Rante Lemo - Karangan Village, hiking for about 2 hrs
  • Pos 1 - Pos 7, hiking for about 1 day, stay over night at pos 7
  • Pos 7 - Pos 8 - summit, hiking for about half day, back to pos 7, stay a night or hiking back to Karangan
Interesting, we need at least 5 days and also 1 additional day for contingency, hmm a long trip. But I can imagine the beauty of Celebes tropical forest, the moss, always perfect.

What next after Latimojong ? We have a lot of choices : Toraja, rafting at Sesean, Lore Lindu, visiting my best friend - Tyas in Palu or diving in Donggala. Any suggestion ?

This is the plan, I hope August is a free time for me and I can go to Sulawesi. My last trip to Sulawesi was at April 2009 and I was pregnant at the time. A short baby-moon trip with my husband. 

Wanna to join with us ? drop me a message..this is a non profit trip, we will share all the cost and have fun together. Do not to mention that Kaledo, Coto, Konro, Es Pisang Ijo, Kacang Mete are waiting for us :D

Ps : Already in the list are Cici, Helmy Noermawan, Akhyar Fikri, Cep Dahlan, Alfin Mahfuz, Yunita Dyah, Locker Alfonso, Naskar Hansam, and Andi Alamsyah

Tuesday, March 5, 2013

Nyam Nyam, Makan itu Menyenangkan

Anak saya Cici berusia 3 tahun 8 bulan. Banyak sekali kegemarannya : menggambar, mewarnai, menyanyi, bermain pasir, berlari dan MAKAN. Ya, makan adalah salah satu kegemaran Cici. Alhamdulillah sejak MPASI hingga kini Cici tidak pernah mengalami kesulitan makan, hampir semua makanan adalah kegemaran Cici.

Nyam - nyam, makan itu menyenangkan
Banyak teman bertanya : "Apa sih rahasianya ?" Dan jawaban asal saya adalah karena Bunda Cici juga hobby makan. Tentunya ini jawaban asal, tapi ada benarnya juga lho, mungkin karena melihat saya doyan makan, maka Cici juga ikut ketularan.

Makan memang merupakan salah satu tantangan bagi orang tua yang mempunyai anak usia balita. Cerita umum yang sering kita dengar adalah anak yang malas makan, picky eater alias pilih - pilih, hingga ekstremnya adalah anak yang mogok makan dan lebih memilih untuk minum susu. Tentu saja ini adalah hal yang tidak normal, yuk kita sama - sama belajar agar anak Indonesia semua suka makan makanan sehat.

6 - 12 bulan
Belajar dari pengalaman pribadi, ternyata pola makan anak bisa dibentuk dan diajarkan. Pemberian MPASI merupakan titik awal pembentukan pola makan anak. Sangat penting untuk memperkenalkan berbagai macam jenis makanan kepada anak dan hindari fanatisme terhadap jenis makanan tertentu. Kunci dari MPASI adalah kreatifitas Ibu dalam menyajikan makanan. Saat ini banyak tersedia buku  resep MPASI yang mudah dibuat dan bergizi baik. Makanan enak dan sehat itu banyak tersedia di sekitar kita, tidak musti mahal Bu. Bila dirasa ikan Salmon cukup mahal, ganti saja dengan ikan Lele atau Belut. Tidak kalah gizinya dan tentunya hemat di kantong.

Setelah makanan yang sehat dan lezat tersaji, kunci selanjutnya adalah kesabaran Ibu dalam memberikan makan kepada anak. Perkenalkan anak dengan jam - jam makan dan sebisa mungkin jangan ubah kebiasaan ini. Hindari menyuapi anak di taman atau sambil bermain, biasakan anak duduk di kursi makan dan jangan digendong. Anggaran dapur sebaiknya disisihkan untuk membeli high chair untuk membantu anak duduk ketika makan. Duduk di high chair membantu anak untuk mandiri, disiplin dan tentunya menumbuhkan kebiasaan makan yang baik.

makan sendiri, melatih kemandirian
1 - 2 tahun
Menurut saya masa 1 - 2 tahun ini adalah masa - masa sulit, tetapi bukan berarti menyulitkan ya Ibu. Saya pernah membaca sebuah artikel menarik yang menyatakan bahwa sebagian besar anak yang baru bisa berjalan juga merupakan seorang intuitive eater. Pada masa - masa ini anak akan bermain sampai merasa lapar, baru kemudian mencari makanan dan makan. Tentunya ini merupakan tantangan bagi kita. Memang secara alamiah manusia akan makan ketika lapar, jadi sebaiknya jangan paksa anak untuk makan. Prinsip saya : biarkan saja, nanti kalau lapar juga pasti minta makan. Sebaiknya kita sediakan makanan kecil yang disukai anak, buat dalam porsi kecil dan letakkan di tempat yang mudah terjangkau oleh anak. Misalnya buah potong, agar - agar kesukaan atau kue kue kecil. Hargai menu favorit anak, dan tetap sajikan makanan yang bervariasi agar tidak lekas bosan dan gizi terpernuhi.

2 -3 tahun
Usia 2 - 3 tahun ini  merupakan saat yang tepat untuk mengurangi kebiasaan anak minum susu. Cici mulai mengenal susu kotak UHT ketika berusia 1 tahun. Akan tetapi terkadang Cici merasa kenyang dan porsi makanannya berkurang. Saat berusia 2 tahun dan berhenti minum ASI, kami mulai mengurangi porsi susu untuk Cici, dari 3-4 kotak per hari hingga akhirnya hanya 1 kotak per hari. Akibatnya Cici sering merasa lapar dan memilih makan saja. Yakinlah Ibu, bila merasa lapar maka anak akan mengatakannya kepada kita. Kuncinya adalah kesabaran, kesabaran dan kesabaran.

3 tahun ke atas
Anak usia 3 tahun ke atas pada umumnya sudah dapat diajak berkomunikasi dengan baik dan kemampuan motoriknya sudah berkembang pesat. Inilah saat yang tepat untuk melibatkan anak untuk membantu memilih bahan makanan di pasar, memilih menu hingga menyiapkan dan menyajikan bahan makanan. Salah satu kegiatan favorit saya di akhir pekan adalah berbelanja ke pasar tradisional bersama Cici. Di pasar Cici boleh memilih bahan makanan apa saja yang disukainya, juga 1 bonus tambahan makanan kecil favoritnya. Kegiatan berbelanja ke pasar juga sangat disukai  Cici, perlahan kegiatan ini memberikan pengertian kepada Cici mengenai proses bagaimana berbelanja dan mempersiapkan makanan. Cici menjadi lebih menghargai setiap makanan yang ada di meja makan.

Memasak bersama juga merupakan kegiatan yang menyenangkan. Anak - anak biasanya sangat suka bermain tepung, membentuk kue juga memotong - motong sayuran. Bila memungkinkan ajak anak memasak, bagi mereka ini sangat menyenangkan.

Bernyanyi atau yel - yel mengenai makan dan hidup sehat juga merupakan tips jitu untuk mengajak anak suka makan. Saya jadi teringat pada salah satu yel - yel yang diajarkan di sekolah Cici - slogan anak sehat :
Badan sehat, tubuh kuat, pasti pintar
Dan biasanya Cici akan melanjutkan slogan ini dengan berkata : "Bunda, Cici mau makan banyak, biar sehat !".  Ternyata "doktrin" saya selama ini cukup mengena. Memang saya selalu bawel menyuruh Cici makan banyak dengan dalih agar sehat, dan kebetulan Cici mengingatnya dengan baik.

Semoga tips - tips ini berguna ya Ibu. Oiya, ada satu lagi yang penting. Beberapa minggu lalu Cici pulang sekolah dan bercerita mengenai Sitamin kepada saya. Sitamin yang dimaksud Cici itu ternyata vitamin. Kebetulan Cici sedang belajar mengenai anak sehat, dan salah satu cerita Ibu Guru yang diingat Cici adalah mengenai vitamin yang sebaiknya diminum agar badan sehat dan tubuh kuat. Setengah memaksa Cici meminta saya membelikan vitamin. Sebetulnya saya agak malas, saya masih berpendapat anak - anak tidak perlu meminum vitamin selama kebutuhan gizinya telah terpenuhi.

Penasaran saya melakukan riset kecil - kecilan mengenai vitamin untuk anak - anak yang beredar di pasaran. Banyak sekali jenisnya ternyata. Mulai dari yang berkhasiat menambah nafsu makan, menjaga kesehatan, meningkatkan daya ingat, banyak sekali. Ada yang berbentuk tablet, sirup, juga jelly yang pastinya akan disukai anak - anak.

Saya kebingungan memilih dan akhirnya saya mengajak Cici ke apotik, ayo kita pilih saja bersama. Cici sangat senang sekali, akan tetapi setibanya di apotik ia juga kebingungan memilih. Hampir semua vitamin memiliki kemasan yang menarik dan berwarna - warni. Setelah cukup lama melihat - lihat akhirnya Cici memilih sebuah vitamin dengan kemasan berwarna kuning yang menarik - Seven Seas Emulsion. Cici menyukai gambar anak kecil yang ada di kemasan kartonnya.

Seven Seas Emulsion, solusi cerdas untuk anak
Source : www.sevenseas.co.id
Dalam kemasannya tertulis : Seven Seas - Orange Syrup dan Cod Liver Oil. Saya pelajari sebentar dan ternyata Seven Seas ini banyak sekali khasiatnya dan yang terpenting kandungannya alami. 

Seven Seas mengandung DHA yang tinggi : 224 mg per 10ml / 20x lebih banyak dibandingkan produk competitor. Selain itu bahan utamanya adalah minyak hati Ikan Cod yang berasal dari Perairan Atlantik sehingga bebas dari pencemaran. Seven Seas juga mengandung Omega-3 yang membantu pertumbuhan otak, melindungi sel-sel otak, serta memastikan otak dan retina mata bekerja dengan optimal (membantu meningkatkan perkembangan otak). Mengandung vitamin A yang membantu kesehatan mata, memelihara pertahanan terhadap infeksi, ikut menjaga sistem kekebalan tubuh, dan membantu pertumbuhan tulang. Juga mengandung vitamin D yang membantu penyerapan kalsium dan fosfor serta penting bagi kesehatan tulang dan gigi. 

Bonus tambahan tapi pentingnya adalah Seven Seas mengandung sari jeruk asli yang disukai anak - anak, tanpa pengawet dan perasa buatan. Cocok sekali, jeruk adalah buah kesukaan Cici.

Akhirnya saya berubah pikiran, tidak ada salahnya memberikan vitamin kepada anak. Sesuai namanya, vitamin ini bukan yang utama, tetapi penting. Cici akhirnya mempunyai kegemaran baru, minum vitamin agar badan sehat, tubuh kuat dan pasti pintar. Nyam nyam, makan itu memang menyenangkan.

badan sehat, tubuh kuat, pasti pintar
All photos were taken by my husband - Helmy Noermawan, my friend - Akhyar Fikri. Credit is required if you want to use those in yours. Thank you.

Monday, March 4, 2013

Mine in The Big Blog Exchange

I am an impulsive person, I will choose to act rather than thought.

It was happen again this morning. I was in my daily routine trip from home to the office and as usual I was replying bbm from my friend, reading a news, ended up with reading my Facebook timeline and I found that : THE BIG BLOG EXCHANGE, changing the world using the power of blogs.

The Big Blog Exchange
Run by Hostelling International, The Big Blog Exchange is an exciting, unique and exclusive project that has never before been explored. Sixteen passionate bloggers will swap lives, blogs, cultures and places simultaneously in real life for ten days (7th June to 17th June).

THE COMPETITION PHASE:

1st March – 15th April 2013 - bloggers interested in the project will be able to sign up their blog during this period, divulge their inspiration for taking part, before encouraging readers, family and friends to vote for them.

April 15th - the competition phase ends and the 100 finalists, which includes 25 of the top bloggers from the four regions (see details of each region at the bottom of the page), will make it through to the jury panel. Our jury members will review each blog on its content and inspiration for taking part in the exchange, before whittling them down to just 14 finalists.

The two final bloggers (or wildcards) will be chosen based purely on their passion, inspiration and their motivation in being one of the 16 ambassadors. No votes are taken into account. So this means that smaller bloggers will have the chance to take part without it relying on or worrying about popularity.

April 29th - the live draw will be held, where the jury will reveal the 14 ‘winners’ from the finalists as well as choosing the two wildcards to make up the final 16. The wildcards will be selected out of every participant in the competition, top 100 or not. This way, even late joiners will have a chance at being a part of the final 16 bloggers.

The 16 lucky bloggers will be revealed live on April 29 on bigblogexchange.org. Their exchange partners, and which country they will be jetting off to – will also be revealed on this date.

THE PREPARATION PHASE:

If you are one of the winners, you will be contacted immediately after the Live Draw (29th April) and you will have three days to confirm your participation.

After the finalists have been notified, there will be a 5 week period until the exchange for you to prepare visas, vaccinations and so on, if required and for us to coordinate your itinerary, book flight tickets, travel details and accommodation.

During this time, we will also help with any other preparations you need – such as helping to set up a guest account on your blog as well as supplying you with pocket money (a total amount of £500 for your trip).

THE EXCHANGE PHASE:

Between 7th June and 17th June, selected bloggers will have the opportunity to live and learn in a different place, immersing themselves in local culture whilst blogging on their exchange partners blog.

Bloggers will be provided with an itinerary full of experiences and activities to participate in during their stay. However, what you write about and how you choose to record the experience is completely up to you!

During this stage, the voting site will re-open and readers will have the opportunity to vote for their favourite blogger (out of the final 16) based on whose posts they have enjoyed reading and what each reader has taken from the experience. Once the bloggers return home, a winner shall be announced.

THE BLOGGERS FINAL MANIFESTO:

Although the 16 bloggers will be expected to blog live from their exchange destination, in order to update readers and followers of their experience so far, once the bloggers are home from their exchange, we will ask each of them to reflect on their experience as a whole for the Bloggers manifesto.

Summarising their exchange, and reflecting on what they have learnt – this post will be published on The Big Blog Exchange website and will remain as an archive until the next project begins.

THE WINNER:

All finalists will be given a HI ambassador badge for his/her blog, however the final competition winner, who receives the most votes during the exchange phase will be invited to be part of the jury in the next ‘The Big Blog Exchange’ project, and assist in selecting the sixteen winners next year.

It is a great competition, despite the winner needs to be very popular and has a thousands of votes. No need to think and I was participating this competition. Very easy to participate but I did a big mistake when I wrote my motivation part :) Instead of writing my motivation, I did introduce my self and also an invitation for reader to visit my blog LOL. 


Ok, so let's make it clear here. I really like the idea of this contest. Swap lives abroad is a unique and great experience for everyone. We do have an opportunity to learn about a new place, a new life or simply to meet a new people. It is a great opportunity for each ambassador to introduce their country, their culture and at the end to take and give something from the community. The key is to take and give.

I wish I can be one of the lucky bloggers. It will be a great gift for my 10th years of work celebration.

If you wanna support me, please click this link : http://www.bigblogexchange.org/blog/139002
Click “vote” button over there, submit your mail address, one mail will be sent to your mail to confirm your vote. Just one more click on the  link listed and done.

Thank you for your support :)