Pages

Wednesday, March 8, 2006

Hanya Dua Hal


Seorang anak manusia terlahir ke dunia, putih, bersih dan suci. Sebuah lembaran buku baru dibuka, ditulis dan dihiasi catatan kehidupan. Mungkin catatan dengan tinta emas yang indah mungkin suatu kali dengan catatan tinta merah yang mengerikan. Catatan yang akan dipertanggungjawabkan di hari penghabisan nanti.

Lagi - lagi sebuah kata sederhana ini harus diucapkan : TANGGUNGJAWAB. Tanggung jawab sebagai anak manusia, sebagai ciptaan-Nya. Lebih bermakna untuk saya. Seperti lebih berharga suatu tindakan memperbaiki daripada sebuah kata maaf yang terus diucapkan. Agar luka itu bisa sembuh dan pulih, bukan meradang dan menjadi rusak.

Email dari seorang sahabat dekat, beberapa tahun yang lalu. Saya sudah tidak menyimpannya, tapi saya selalu mengingat isi email itu.

Saat matahari seakan-akan enggan bersinar mengiringi langkahmu tanpa harapan
Saat bulan bintang seakan-akan terlapis mendung hanya untuk malammu, gelap, muram dan suram
Saat gunung seakan-akan hanya tegak berdiri memandang rendah tubuhmu yang semakin terpuruk
Saat ombak seakan-akan hanya datang menerjang tanpa belas kasih untuk menelan nyali kerdilmu
Saat daun-daun seakan-akan melambai hanya untuk menertawakan kebodohan dan kelemahanmu
Saat angin seakan-akan hanya bertiup kencang untuk menampar keras dengan semua kegagalanmu
Saat orang-orang tercinta seakan-akan pergi dengan senyuman sinis penuh pengkhianatan dengan membawa serta senyum, tawa dan kebahagiaanmu
Bahkan saat sahabat dan kerabat pergi menjauh dan hanya memandang acuh tak acuh berhias swaksangka dan curiga akan ketulusanmu
Itulah yang disebut TERBUANG TAK BERGUNA dan HANYA 2 HAL yang bisa dilakukan:
Duduk terpekur di tengah malam mengenggam mutiara-mutiara mohon ampunan atas kelalaian dan kealpaan dan mencoba mengadu dengan bahasa yang tak harus terucapkan hanya kepada dan untuk Dia ... ALLAH SWT
Lalu duduk bersimpuh membasuh kaki bunda dengan air penyesalan dan mohon ampun atas ketidakbaktian

Dan esok pasti akan ada asa yang akan muncul entah dari mana... mungkin dari tempat yang tak pernah terduga ... Atau dibawa oleh seseorang yang tak pernah terpikirkan atau terbayangkan untuk diharapkan dapat membawanya.

Sungguh saya rindu berjumpa dengan-Mu ya Rabb, rindu menjadi seorang bayi suci yang baru lahir, rindu berjumpa dengan wanita yang melahirkan saya, yang membesarkan saya yang tak berguna ini dengan penuh kasih sayang, ingin berlutut dan memohon ampun. Nyanyi rindu anak manusia.

No comments:

Post a Comment