Pages

Friday, November 2, 2012

Nostalgila Balikpapan

Hari ini malam kedua dari kunjungan saya di Balikpapan. Akhirnya kembali kesini lagi setelah 5 tahun dan 2 bulan. Bukannnnn, bukan kembali kerja disini, mampir aja kok.

Sore tadi sempat nostalgila keliling Balikpapan setelah urusan pekerjaan selesai. Kesimpulan saya Balikpapan memang jauh berubah, maju sangat pesat, tapi sayangnya berantakan. Hotel baru bermunculan dimana - mana, bioskop aja ada 3, jangan lupa 2 Starbucks dan juga Mc Donald yang buka 24 jam. Padahal 6 tahun yang lalu satu-satunya bioskop hanyalah Gelora yang sambil nonton dapat bonus garuk-garuk. Mau nonton 21 ya naik mobil dulu 2 jam ke Samarinda, sekalian makan Mc Donald. Sekarang semua ada disini, semua lengkap, ga perlu lagi bawa oleh - oleh Roti Boy atau bahkan Dunkin Donut ke Balikpapan.

Gorengan Taman Bekapai
Saya menginap di Novotel, hotel baru di dekat Taman Bekapai, taman yang dulu sempat jadi tempat nongkrong kami kalau lagi pengen ngerasain jadi Anak Gaul Balikpapan. Disana masih ada pedagang kaki lima yang mulai buka lapak sore hari. Mulai dari es buah, juice, bakso pangsit, soto ayam, sate hingga gorengan di pojok kiri. Yang terakhir ini favorit kami, terutama pisang goreng dan sambal pedasnya. Mantap. Tadi malam saya sempat mampir kesana dan ngobrol dengan Ibu penjual gorengan. Ternyata beliau sudah jualan 12 tahun, dan kata beliau saya masih mau jualan 15 tahun lagi disini, kalau ada umur..amin Bu.

Harga gorengannya 1000 rupiah, kecuali Tahu Isi 2000. Ada Pisang Goreng, Bakwan Udang, Pangsit Goreng, Tempe Goreng, dan Singkong. Jangan lupa saucenya, sambal pedes manis yang khas.

Gorengan Taman Bekapai, total 5000 saja





Coto Makasar Haji Kasim di Klandasan
Orang Balikpapan pasti tahu penjual Coto yang satu ini. Dari dulu sudah jadi langganan, enak, murah, meriah. Buka dari pagi hingga malam setiap hari dan sepertinya selalu penuh. Tadi saya mampir kesana jam 9 malam, dan selama saya duduk disana pembeli tidak pernah putus, selalu ada. Rumah makannya sederhana saja, di pinggir pantai di belakang Ruko - ruko Klandasan.

Coto Makassar H. Kasim di Klandasan
Harga per porsinya 18 ribu saja, sudah termasuk minuman, boleh pilih dan harganya sama. Plus ketupat yang boleh dimakan sepuasnya. Pilihannya coto daging, campur, campur tanpa ati, semua bisa diatur. Daging, babat dan lainnya dipotong kecil - kecil sesaat sebelum kuah coto dituang ke mangkok. 

Kuah cotonya pas, ditambah sambal dan perasan jeruk nipis makin nikmat. Kupatnya sudah dibelah dua, tinggal disendoki saja. 

Coto Makasar H. Kasim
 Act as a local, buanglah kulit ketupat ke bawah kaki anda.O iya, sebenarnya waktu paling pas menikmati Coto adalah di pagi hari, kuahnya masih fresh, dijamin paling nikmat. Makin malam kuahnya sudah mengental.

Beberapa anak kecil mencegat saya di pintu keluar rumah makan, ternyata mereka cucu - cucu Haji Kasim. " Itu Kakek saya Tante". Dan mereka berebut minta difoto, sekali, 2 kali , 3 kali dan banyak sekali. Seru juga melihat mereka kegirangan melihat hasil fotonya di display kamera.

Cucu - cucu H. Kasim
 # Business Trip, November 2012

All photos were taken by me. Credit is required if you want to use those in yours. Thank you.