Pages

Friday, July 28, 2006

Bon Weekend Everyone


Jumat yang indah hari ini, tepat 16 menit lagi saya akan mengangkat gagang telpon di samping kiri meja, menelpon 0542-874545, memesan 1 unit mawar, 30 menit lagi saya akan mematikan komputer, say good bye ma Pujo, Kakek, Arif, Al, Mas Edy, Mas Bayu (yang tiba2 pulang dari Paris dan ngasi oleh2 coklat enak he he) dan mungkin orang - orang yang bertemu di koridor. Berjalan ke Gate 1 dan saya akan berangkat ke Sepinggan.

Cihuyyyyyyyyy..saya mau pergi dulu sebentar, transit sebentar di sebuah kota di utaranya Gunung Salak (entah kenapa saya ga pernah suka dengan kota ini, tidak ramah), menuju Gambir, naik kereta menuju ibukota Jawa Tengah, naik bis lagi ke sebuah kota yang terkenal dengan pabrik rokok.

Paling lambat tengah malam nanti saya akan bertemu dengan sahabat baik saya Neneng..Duh senangnya, mau curhat dulu ma calon manten, dan besok adalah my best friend wedding. Mudah-mudahan masih sempat jalan ke mesjidnya Sunan Kudus dan Sunan Muria.

Malam minggu pulang ke Bandung naik bis, pagi hari sudah tiba di rumah lagi, di Cimahi..ah senangnya :) Walau minggu malam harus berangkat lagi ke Jakarta, dan pulang lagi ke Balikpapan. Bon weekend everyone.

ps : 4 jam lagi kita bertemu Pak :)

Thursday, July 27, 2006

Ajiyoshi Family



Sebetulnya udah dari beberapa hari yang lalu saya ingin posting tentang tema ini : makan dan berat badan :) tapi baru sempat hari ini, gara - gara abis imel-imelan ma sahabat baik yang baru saja jadi manten anyar dan tiba - tiba ngobrolin soal ini juga he he.

Minggu lalu saya melakukan medical check up tahunan, hasil akhir : dokter menyarankan saya untuk diet karena saya sudah sangat GEMUK sekali apabila dibandingkan dengan dua tahun yang lalu saat saya pertama kali masuk ke kantor ini :D

Sebetulnya dari dulu saya memang rada bermasalah dengan urusan berat badan he he, hobby masak dan makan plus bakat gemuk yang memang udah dari sononya membuat saya mudah sekali menjadi gemuk. Waktu kuliah masih agak mending, makan tidak teratur, daya jelajah tinggi, leleweungan dan otdor-otdoran tiap hari bisa membuat berat badan saya stabil. Kerja di Jakarta selama 1 tahun malah pernah membuat saya jatuh sakit dan saya pernah kurus banget, he he senangnya.

Tapi..
pindah bekerja ke Balikpapan membuyarkan semua impian berbadan kurus. Balikpapan adalah surga makanan laut : kepiting, ikan dan sejenisnya. Di sini kesempatan saya untuk beraktivitas fisik sedikit saja. Kegiatan favorit saat akhir pekan adalah berbelanja ke pasar dan memasak bersama teman - teman. Undangan makan malam di kota ini nampaknya menjadi trend, hampir tiap minggu ada, dan pasti di tempat yang enak. Jadi jangan heran kalau selama dua tahun ini berat badan saya naik terus :D

Saya sempat merasa tidak nyaman dengan keadaan ini. Kadang ingin juga punya badan langsing kurus bak model he he, beli baju kayanya juga gampang, ga kaya sekarang yang untung-untungan banget. Banyak baju murah dan modelnya keren tapi ukurannya kecil - kecil :(

Tapi hasil obrolan tadi siang dengan sahabat saya malah kebalikan, dia pengen banget gendut, padahal dia hobby-nya makan..cuman kok ga gendut-gendut ya..he he curang banget, bisa makan banyak tapi tidak menjadi gendut. Lucunya sekarang dia suka dimarahin sama suaminya gara - gara suka makan banyak di kondangan, malu-maluin katanya :D

Sekarang saya mah mau rajin makan aja, yang penting sehat. Diet kalau salah aturan takutnya malah bikin sakit. Saya akan berpedoman pada kata - kata bapak kasep tur bageur : ngga usah diet nanti malah sakit, makan yang banyak biar sehat, diet ga makan pagi dan malem itu mitos..liat tabloid Nova (asa ga percaya Bapak baca tabloid Nova he he) juga kata - kata Mami saya : kamu di Balikpapan ga makan ya, kok jadi kurus gini he he (padahal jelas - jelas berat badan naik terus). Pokoke hidup masak dan makan, dan dengan bangga saya akan bilang setiap hari : Pak, tadi pagi May sarapan he he.

Doa saya hari ini : Please God if you can't make me thin, make my friends fat !

ps : haturnuhun Pak, sudah membuat saya sangat nyaman dengan keadaan ini, can't wait for another acara makan - makan dan masak - masak kita - ajiyoshi family tea, apapun dan kapanpun hayuklah :D

Friday, July 21, 2006

Bencana Yang Datang Tak Bisa Direncanakan


Kudengar rintihan
Kawanku yang sengsara di Flores Maumere sekitarnya..
Bencana yang datang, tak bisa direncanakan
Apakah ini cobaan Tuhan
Gempa besar mengguncang
Ombak besar menerjang
Maumere seperti layang-layang

Reff:
Buka matamu kawan lihatlah kesengsaraan
Bukan rasa kasihan yang mereka perlukan
Perasaan kasihan hanya didengar Tuhan
Tapi suatu tindakan bencana terasa ringan

Kudengar rintihan kubaca dari koran
Kawanku menjerit kepanasan
Rumah yang diwariskan
Warisan nenek moyang
Haruslah segera ditinggalkan
Lapangan golf yang megah
Jadi sumber bencana
Katanya lambang kemakmuran bangsa

"Maumere - MUSANG GEA"

Saya baru mengetahui peristiwa gempa di Pangandaran sore harinya, dari sms si kasep tur bageur tea : Jawa Barat kena gempa tadi sore jam 3, 6.8 SR. Sesaat saya langsung teringat, sepertinya baru dua bulan yang lalu, 27 Mei, ketika saya baru saja turun dari Gunung Gede, tiba di Cibodas, menelpon ke rumah dan diberitahu Mami saya : De, Jogja kena gempa tadi pagi..

Musibah..lagi, gempa bumi...lagi, dan tsunami lagi...bencana yang datang tak bisa direncanakan. Ketika itu terjadi manusia seharusnya tidak boleh menyesali, karena katanya di balik setiap musibah pasti ada hikmah yang bisa diambil.

Semoga selalu diberi kekuatan, semoga selalu diberi ketabahan, semoga selalu diberi kemudahan.

ps : hati - hati di Pangandaran Pak.., jaga diri

Tuesday, July 18, 2006

Sesuatu Yang Tertunda


Kita sudah menduga ini mungkin saja terjadi, seharusnya saya tidak kaget lagi. Hmmmm mungkin karena keinginan kita yang terlalu mendadak, yang memang tidak akan mudah diterima begitu saja oleh semua pihak.

Terimakasih untuk telah menenangkan dan menguatkan, semua ini harus kita jalani, bersama, dan maju terus, karena kita tidak akan pernah tahu nasib yang akan menunggu kita di depan nanti. Semoga nasib yang baik.

Pak, puncak gunung itu sudah kita lihat, jalurnya sudah kita plot juga di peta. Ada beberapa jalur alternatif, mungkin bukan jalur mudah yang akan membawa kita kesana, mungkin jalur yang sulit, terjal dan mendaki. Tapi seperti yang kita yakini bersama, yang pasti jalur itu ada, dan tujuan itu kita tetapkan bersama. Bila gagal di jalur pertama bukan berarti menyerah, kita kembali dulu, kita lihat kemampuan kita, kita perbaiki diri dan maju lagi. Semua hanya soal waktu, sesuatu yang tertunda.

Sekarang memang kita masih ada di base camp, semoga kita bisa cepat tiba di puncak, dan semoga dengan jalur yang termudah.

Thursday, July 13, 2006

Cerita dari Gaten

Gaten adalah nama sebuah dusun di Desa Sriharso, Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Ketika bencana gempa bumi 27 Mei 2006 lalu, seluruh rumah di dusun ini hancur. 55 KK kehilangan tempat tinggal dan tempat berteduh, 16 orang tewas dalam musibah ini, dan entah berapa kerugian materil dan spirituil yang diderita.

Tapi siang di hari Jumat kemarin ada keceriaan di sana. Ada teman - teman relawan yang sibuk menceburkan sesama relawan lainnya ke kolam yang hitamnya bukan main. Ada Parno, Edi, Tono, dan masih banyak lagi anak - anak yang berebut menyalami saya yang baru saja datang. Ada jabat tangan yang akrab, ada salam perkenalan yang hangat. Ada senyuman disana, tidak ada lagi tangis dan air mata.


Gurame goreng kemarin mungkin biasa saja, dijala langsung dari kolam hitam tadi. Nasi putih yang biasa, dimasak di sebuah panci besar untuk kami semua. Sambalnya juga mungkin biasa saja, diulek oleh Bu Dusun dan kita goreng sama - sama di wajan hitam yang gosong karena api kayu bakar. Tapi ada yang luar biasa disana, diantara keramahan para penduduk yang tinggal di dalam tenda darurat, diantara kejahilan para relawan yang tinggal disana, diantara semangat mereka semua untuk tetap hidup dan tidak menyerah pada keadaan.


Untuk Gaten, untuk semua orang - orang yang menjadi korban gempa, semoga selalu diberi kekuatan, ketabahan dan kemudahan.


Monday, July 10, 2006

Lagunya Supir Motor di Yogya


di sini kita bicara, dengan hati telanjang
lepaslah...belenggu....sesungguhnya..lepaslah...

sesuatu yang hilang, sudah kita temukan
walau mimpi...ternyata...kata hati..nyatanya...

bagaimanapun aku harus kembali
walau berat aku rasa kau mengerti
simpanlah rindumu, jadikan telaga
agar tak usai mimpi panjang ini

air mata...datangnya...
sampai berapa lama, kita akan bertahan
bukan soal, untuk dibicarakan
mengalirlah...mengalirlah...mengalirlah...

bagaimanapun aku harus kembali
walau berat aku rasa kau mengerti
simpanlah rindumu, jadikan telaga
agar tak usai mimpi panjang ini

air mata...datangnya...
air mata...akhirnya.....
air mata...nyatanya....

Air Mata - Iwan Fals, dari albumnya Kantata Takwa

ps : kusimpan rinduku, kujadikan telaga buat kolam gurame dan tempat nyeburin anak-anak, di sebelahnya ada kebun kedelai 4 kg :)

Sunday, July 9, 2006

Segelas Teh Manis Hangat

Saya baru saja kembali dari suatu perjalanan dan menemukan. Menemukan segelas teh manis hangat yang paling enak sedunia. Karena dibuat dengan cinta dan diberikan dengan senyuman yang tulus. Hanya segelas teh manis hangat di pagi hari, tapi dengan rasa yang luar biasa. Manisnya pas, hangatnya pas.                                                                          

ps : Pak, kita berpisah sementara, untuk kemudian bertemu..lagi. Mau packing trangia dan kawan-kawan dulu dari sekarang, nunggu door prize selanjutnya, Ibu siap berangkat untuk survival di kehidupan bersama Bapak..selamanya.

Wednesday, July 5, 2006

yang fana adalah waktu


yang fana adalah waktu, kita abadi
memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga

sampai pada suatu hari, kita lupa untuk apa
"tapi, yang fana adalah waktu, bukan?" tanyamu, kita abadi

by Sapardi Djoko Pramono

Monday, July 3, 2006

Dan Kitapun Bertemu Lagi

Saya masih ingat banget judul postingan Jeng Sita beberapa bulan yang lalu : DAN KITAPUN BERTEMU. Jeng Sita saya pinjam judulnya yah, tapi dengan sedikit tambahan ; DAN KITAPUN BERTEMU ...LAGI

Hal yang biasa dalam hidup, people come and go, datang dan pergi. Ada yang benar - benar pergi karena keadaan (tinggal berjauhan, meninggalkan dunia, dll) tapi ada juga yang pergi karena ingin pergi.

Seorang sahabat baik pernah berbagi tentang pandangannya tentang soul mate. Menurut dia, soul mate adalah orang - orang yang selalu dekat dengan kita walaupun secara fisik dia berjauhan atau bahkan lama tidak berkomunikasi namun kita masih selalu merasa dekat dengan dia. Soul mate buat dia lebih berarti cinta dan persahabatan yang tulus.

Nah disadari atau tidak, kita akan merasa nyaman dengan orang-orang yang betul-betul nyambung dengan kita. Kuantitas pertemuan pun menjadi urusan no 2 disini. Misalnya : sahabat dekat di jaman SD, lama berpisah, biasanya ketika bertemu bisa langsung klik, langsung nyambung. Mungkin karena alam bawah sadar kita secara tidak langsung sudah merasa nyaman dengan dia. Karena dalam hubungan itu ada cinta dan persahabatan yang tulus. Logis kan.

Cepat-cepat postingnya mumpung masih ingat, udahan ah kerja lagi.

ps : Dan kitapun bertemu...lagi :)

Sunday, July 2, 2006

Mengejar Matahari



Setiap hari, Tuhan memberi kita matahari, juga satu saat ketika kita mampu mengubah segala sesuatu yang membuat kita tidak bahagia. Setiap hari, kita berpura - pura belum mengalaminya, menganggap saat itu tidak ada - bahwa hari ini sama dengan kemarin dan tidak akan berbeda dengan hari esok.

Namun jika setiap hari manusia sungguh-sungguh memperhatikan kehidupannya, mereka akan menemukan saat magis itu. Saat itu bisa saja muncul ketika kita melakukan sesuatu yang remeh, seperti menyelipkan anak kunci pintu muka ke lubangnya; saat itu juga bisa bersembunyi dalam keheningan sesudah makan siang, atau dalam seribu satu hal yang bagi kita tampak sama saja. Tapi saat itu ada - saat ketika segenap kekuatan bintang menjadi bagian dari kita dan memungkinkan kita menciptakan mukjizat.

Kebahagiaan terkadang adalah berkat, namun lebih sering berupa penaklukan. Saat magis membantu kita berubah dan mengantar kita mencari mimpi-mimpi kita. Benar, kita akan menderita, kita akan menghadapi masa-masa sulit, dan kita akan mengalami banyak kekecewaan - namun semua ini hanya sementara, tidak akan meninggalkan bekas yang kekal. Dan suatu hari kelak kita akan menoleh, dan memandang perjalanan yang telah kita tempuh itu dengan penuh kebanggaan dan keyakinan.

From : By the River Piedra I Sat Down and Wept, a book by Pauolo Coelho
Pic from deviantART