Pages

Friday, July 21, 2006

Bencana Yang Datang Tak Bisa Direncanakan


Kudengar rintihan
Kawanku yang sengsara di Flores Maumere sekitarnya..
Bencana yang datang, tak bisa direncanakan
Apakah ini cobaan Tuhan
Gempa besar mengguncang
Ombak besar menerjang
Maumere seperti layang-layang

Reff:
Buka matamu kawan lihatlah kesengsaraan
Bukan rasa kasihan yang mereka perlukan
Perasaan kasihan hanya didengar Tuhan
Tapi suatu tindakan bencana terasa ringan

Kudengar rintihan kubaca dari koran
Kawanku menjerit kepanasan
Rumah yang diwariskan
Warisan nenek moyang
Haruslah segera ditinggalkan
Lapangan golf yang megah
Jadi sumber bencana
Katanya lambang kemakmuran bangsa

"Maumere - MUSANG GEA"

Saya baru mengetahui peristiwa gempa di Pangandaran sore harinya, dari sms si kasep tur bageur tea : Jawa Barat kena gempa tadi sore jam 3, 6.8 SR. Sesaat saya langsung teringat, sepertinya baru dua bulan yang lalu, 27 Mei, ketika saya baru saja turun dari Gunung Gede, tiba di Cibodas, menelpon ke rumah dan diberitahu Mami saya : De, Jogja kena gempa tadi pagi..

Musibah..lagi, gempa bumi...lagi, dan tsunami lagi...bencana yang datang tak bisa direncanakan. Ketika itu terjadi manusia seharusnya tidak boleh menyesali, karena katanya di balik setiap musibah pasti ada hikmah yang bisa diambil.

Semoga selalu diberi kekuatan, semoga selalu diberi ketabahan, semoga selalu diberi kemudahan.

ps : hati - hati di Pangandaran Pak.., jaga diri

No comments:

Post a Comment