Pages

Friday, June 30, 2006

Masuk Tivi Euy


Tadi pagi di kantor saya ada sedikit keramaian, ada syuting film. Syuting ? Film ? Iya, betul kok, ada syuting film, dan saya jadi salah satu aktrisnya he he norak.

Jadi ceritanya begini. Salah satu tv Perancis yaitu France 3 punya program acara yang namanya Thalassa, ditayangkan setiap Minggu malam jam 8, di Perancis sana (mungkin pake Indovision di Indonesia juga bisa nonton kali ya, berarti jadi Senin dinihari jam 2). Barusan saya coba cek websitenya France 3, dan ternyata program acara ini menarik juga lho.

Cerita selengkapnya tentang Thalassa bisa di cek di sini. Sesuai dengan judulnya : Thalassa - Le Magazine de la mer, program ini menayangkan liputan tentang kehidupan di laut atau di sekitarnya. Mereka pernah melakukan liputan di Biarritz (kota pantai di perbatasan Spanyol dan Perancis), Madagaskar, Sydney dan masih banyak lagi.

Saat ini mereka rupanya ingin membuat film tentang kota Balikpapan sebagai kota minyak. Termasuk orang - orang yang tinggal dan bekerja di kota ini, community development, Delta Mahakam, dan tentunya pantai Balikpapan yang indah ini.

Jadi, tadi pagi saya syuting untuk bagian orang - orang yang tinggal dan bekerja di kota ini. Kenapa yang dipilih adalah TOTAL, ya soalnya ini perusahaan punya bangsa mereka. Trus kenapa yang dipilih kantor May ? he he inilah yang aneh. Mas Bayu, bos saya, juga ga tau kenapa departemen kita yang dipilih, katanya itu sudah ditunjuk dari Management. DKS/TUN dan mainly di G&G nya.

Akhirnya tadi pagi, working room Tunu disulap jadi ruang syuting. Pemerannya ada 3, May, Mas Bayu dan Al. Tiga geologist Tunu. Ceritanya kita diliput ketika kita lagi morning meeting. Seperti biasa kita nerima data dari rig site, korelasi marker dll untuk setiap well yang sedang drilling. Terus kita meeting dan diskusi. Plan hari ini, constraint dan sebagainya. Sebetulnya ini adalah daily work kita, jadi ya beneran kaya kerja terus ada yang syuting ajah.

Sesi kedua adalah sesi interview. Pertama yang diinterview adalah Mas Bayu, topiknya tentang Total, pekerjaan sebagai geologist, oil and gas. Dan ternyata yang diinterview kedua adalah May. Saya lebih banyak ditanya mengenai personal opinion saya mengenai Balikpapan, kenapa saya memilih menjadi Geologist, kenapa saya mau tinggal di Balikpapan, maukah saya ditugaskan ke Nigeria (yang langsung saya jawab iya, no problem ..siapa tau Pak Jahan nanti lihat, besok langsung IA he he). Kesimpulannya menarik.

Maksud saya menarik adalah pekerjaan membuat film itu menarik. Saya nampaknya harus mulai serius dengan project pertama Never Ending Yogya. Semangat !

ps : jangan lupa tonton saya di France 3, Agustus nanti hehe.

Khusus Buat Neng Mia


Postingan ini didedikasikan khusus buat Neng Mia yang sedang berlibur di kota kelahiran he he he....

Friendship Football Match with PERSIBA All Star
Come and joint friendship football match between TOTAL & PERSIBA All Star on Saturday, 01 July 2006, at 16.00 at Community Center. Don't Miss It.

Football - Nonton Bareng World Cup 2006
ORSOSBUD Football will conduct "Nonton Bareng World Cup 2006"
Saturday : 1 July 2006, INGGRIS Vs Portugal, Time : 10.00 PM
Sunday : 2 July 2006, The winner (Brazil vs Ghana) VS (Spanyol vs Perancis), Time : 02.00 AM

Maksud dan tujuan dari postingan ini silahkan diinterpretasikan sendiri ya Neng Mia. Yang jelas tadi Pak Riski lagi sibuk cari MC buat nonton bareng, saya langsung propose Neng Mia, tapi aduh sayang jagoan sepakbola kita lagi studi banding ke kampungnya Persib.

A bientot a Balikpapan :)

ps : kade hilap titipan batagor sareng kiripik sareng dodol sareng brownies na he he

Thursday, June 29, 2006

Genk, Nonton Bareng Yuk


Pagi - pagi baca email : 
jerman vs argentina, gimana klo besok malem kita nonton bareng,
ky wiken kmrn tuuhh.. sambil ngemil gorengan + makan ketan ;p
may siap masak ko (hehehe... lagi...)
kopi, teh, gula, (dan air panas tentu ;p) insya Allah ada gimana?

Sebetulnya saya bukan penggemar bola, walaupun saya adalah pemain bola spesial futsal 17-an. Tahun kemarin, DKS-departemen saya bekerja, jadi juara 2 futsal se Total lho . Tapi sungguh saya ga ngerti main bola. Gara - gara Neng Mia saya sempat nonton juga di stadion, PERSIBA vs PERSIK, padahal cuman ngerti gol saja. Peraturannya mah ga ngerti, apalagi nama-nama pemainnya.

Pesta 4 taunan piala dunia membuat saya agak membuka mata. Soalnya dimana-mana semua orang ngomongin bola. Waktu coffee break, di mobil waktu berangkat ke kantor, di ruangan OPG, waktu ngobrol ma Mia, ma Feri, sampai milis kantor pun membahas bola.

Tapi sayang saya tidak pernah punya keinginan bangun malam khusus untuk nonton bola. Walaupun sebenernya buat saya begadang bukan masalah. Hingga minggu kemarin saya terjebak, di sebuah rumah di MAWIJA, saya jadi nonton bola, bareng siswa Bib dan penghuni Mawija dan BB lainnya.

Dua kali nonton bola, dan dua - duanya ketiduran di depan TV. Bangun - bangun pasti pertandingan udah selesai dan diajak pulang he he. Kita coba di acara nonton yang ketiga besok malam :) Kebangetan kalau masih ketiduran juga nih.

Monday, June 26, 2006

Kebanjiran


Dulu sekali orang - orang jaman dulu pernah bilang, katanya kalau hujan itu biasanya di bulan yang ber - ber an saja, semisal : September - Desember. Tapi tampaknya itu tidak berlaku lagi. Sekarang bulan Juni, akhirannya ni bukan ber. Tapi di kota saya, di Balikpapan hujan deras hampir setiap hari, siang ataupun malam, kadang diikuti angin kencang.

Seperti juga tadi malam, hujan deras sekali, plus angin juga, sepanjang malam hingga pagi. Ketika terbangun tadi pagi, ternyata bocor sudah dimana-mana, bocornya nambah. Saya dan Yanti segera mencari baskom dan ember, ngepel, ngegeser lemari, dll tindak preventif dan rehabilitatif menyambut genteng bocor. Beres..Yanti mandi dan sambil menunggu giliran saya mengirim sms ke Mas Faisal, mamang tukang yang biasa datang membetulkan genteng dll. Selesai sms dikirim saya mandi..baru saja menutup pintu, tiba-tiba Yanti berteriak : May..di depan banjir. Saya kaget sekali dan menghampiri Yanti, ternyata betul di depan rumah banjir, tinggi sekali, ban kijang yang diparkir di jalan sudah terendam air. Saya begegas mandi dan berpakaian. Pak Waluyo driver hari ini juga ga bisa datang, rumahnya kebanjiran juga. Makin lama airnya makin deras, carport juga ikutan tergenang, batang kayu mulai hanyut, knalpot mobil sudah terendam. Akhirnya saya menelpon Al, teman kantor yang mobilnya land rover, minta dijemput, khawatir kijang mogok.

Sambil menunggu, Yanti mencoba menghidupkan mobil, ganti kostum dulu, celana pendek, untung mobil bisa jalan. Yanti mindahin mobil ke jalan lain dan siyal ketika jalan pulang ke rumah ternyata airnya dalam banget. Saya ikutan ganti baju, ngambilin baju ganti buat Yanti, pake jaket dan jalan ke mobil, kaya nyebrang sungai, dan lumayan jauh. Lagi seru-serunya berusaha nyebrang, Al dan landrover datang, kami bilang kalau mobil bisa jalan. Saya minta tolong Al untuk jemput Jessi saja. Saya dan Yanti jalan duluan pakai kijang, bener aja, 1 kompleks sudah kebanjiran. Semua orang tampak berusaha mengeluarkan mobil dan memindahkan ke tempat tinggi. Di jalan kita mulai tenang, walau masih mikir nyari tempat mandi dan ganti baju. Baru aja keluar kompleks, di arah ring road, ternyata banjir juga, mobil semuanya memutar balik. Akhirnya saya menelpon Al lagi, minta dijemput lagi, ke rumah Al, parkir mobil, numpang mandi. Mobil Al datang, udah penuh, isinya tetangga yang mobilnya juga ga bisa lewat. Kami semua telat tiba di kantor, hujan makin deras, semoga rumah saya aman.

Pelajaran yang bisa diambil :
1. Perbaiki genteng - hari ini dicek lagi sama Mas Faisal
2. Beli mobil yang tinggi, minimal land rover plus perahu karet
3. Jangan beli rumah di KUTAI HILLS (developernya ngga beres)
4. Pindah rumah

Thanks to :
Yanti, my housemate yang tadi pagi menemani saya mengepel dll..seru banget ya Yan. Al yang bersedia menjemput dengan landrover, semua tetangga teman senasib, satpam Kutai Hills yang tetap tersenyum ketika mobil kami melewatinya (padahal posnya dah kebanjiran juga), Mas Eko yang nanya kabar Kutil lewat email tadi..terharu, juga Siswa Bib yang bilang : Lho bukannya perumahan elit ya May (pokoke nanti malam bantuin ngepel), juga Mas Nur yang menelpon dan menawarkan bantuan sambil bingung ngedenger saya mau beli perahu karet (he he biar kalau Mawija banjir bisa dievakuasi juga), juga semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Pagi yang seru, awal yang indah di minggu ini he he.

Update 4.18 pm
Baru aja dapat info, dari milis warga kompleks. Ternyata penyebab utamanya banjir adalah robohnya tembok pembatas kompleks, di belakang kompleks memang terdapat rawa kering yang bila hujan menampung air. Rupanya hujan semalam yang sangat deras membuat rawa meluap dan akibat tekanan air, tembok pembatas itu roboh. Sekali lagi ini lebih karena developer a.k.a WIKA yang membuat fasilitas tembok pembatas di bawah standar, hanya batako dan semen seadanya..pantas banjirnya seperti air bah

Saturday, June 24, 2006

Terlalu Banyak Senang - Senang


Selamat pagi, selamat akhir pekan. Di sini, di Balikpapan memang masih sangat pagi, hari Sabtu, weekend. Kebetulan saya lagi ada di kantor, ada pekerjaan seperti biasa. Untungnya tidak sendirian, ada Mas Hermawan dan Mas Anang, 2 orang lainnya yang juga bekerja seperti saya he he.

Pathetic ? bekerja di akhir pekan, stand by 24 jam, ke kantor jam 2 pagi, pulang ke rumah jam 6 pagi lanjut lagi bekerja jam 7.30 masih pada hari yang sama. Pantas ada sebuah sms di pagi hari yang secara eksplisit menyatakan saya adalah orang yang gila kerja, terlalu sibuk ngejar duit !!!! Bagaimana bisa begitu ?

Saya adalah pegawai di sebuah perusahaan, bekerja sesuai dengan job description yang diberikan atasan. Gaji bulanan saya tetap, tidak pernah ada uang lembur yang diberikan walau saya bekerja di akhir pekan ataupun bekerja jam 2 pagi sekalipun.

Sejauh ini saya suka pekerjaan saya. Ke kantor jam 2 pagi adalah hal biasa, bekerja di akhir pekan adalah hal biasa. Berat, capai, melelahkan, itu pasti. But it's risk of my work, saya menyadari itu. Kesulitan yang saya hadapi ketika bekerja di sini tidak ada apa-apanya dibandingkan penjual sayur yang shubuh2 harus ke pasar, kulakan sampai sore, baru pulang ke rumah mungkin malam hari. Atau petugas parkir yang sepanjang hari harus berdiri di bawah terik matahari.

Pekerjaan saya ngga ada apa-apanya. Saya bekerja di ruang AC, dengan fasilitas yang memadai. Gaji yang cukup..alhamdulillah. Saya coba untuk tidak mengeluh.

Tapi, saya bukan gila kerja, gila uang. Saya datang bekerja ke kantor karena ini adalah tanggungjawab saya, hanya itu. Entah kenapa saya agak sedih ketika membaca sms itu, sms yang menyatakan saya orang yang gila kerja, dan mengejar uang semata. Sedih.

Padahal kemarin saya baru ngobrol lewat email dengan seorang sahabat, saya bilang kalau hidup saya saat ini terlalu banyak senang-senang, terlalu banyak ketawa-tawa. Tolong ingatin biar hidup saya seimbang, ga mikir senang-senang aja.

Mungkin bener yang dikatakan dalam sms itu, May gila kerja, nyari duit mulu, terlalu banyak senang-senang.
SEDIH !!!

Friday, June 23, 2006

Cowok Ganteng Alias Idaman


PERHATIAN ..ACHTUNG ACHTUNG :
Postingan berikut adalah postingan ga penting, maybe too shallow..maaf maaf..syndrom banyak pekerjaan di akhir pekan nih. Bon weekend everyone :)

Berawal dari obrolan semalam di rumah Jeng Feri. Kami bertiga (saya, Feri dan Putri) baru saja pulang kantor dan makan malam bersama, masakan Nenek yang enak itu. Seperti biasa pula kami ngobrol tentang banyak hal, mengupdate berita dan girls talk pasti ga jauh - jauh, intinya kebanyakan sama, dan akhirnya kami juga menyinggung hal itu : kriteria cowok ganteng he he..atau cowok cakep yah.

Aduh sebetulnya enggak banget, di umur kami bertiga yang sudah "twenty something" kami masih berbicara tentang cowok - cowok ganteng alias cakep itu. Walau sekarang lebih realistis, yang diomongin adalah teman - teman cowok kami (halow Wan, jangan senyum-senyum atau bahkan ketawa terbahak-bahak waktu baca ini ya, jangan bilang anak - anak juga he he)

Sebetulnya orang-orang yang dekat dengan saya pasti tau pasti, selera saya mah rada aneh. Definisi cakep dan idaman saya biasanya ga pernah sama dengan definisi kebanyakan wanita tentang cowok cakep dan idaman.

Dulu sekali, saya dan Tyas - Neneng - Rini pernah ngobrol panjang tentang hal ini. Kesimpulan kami saat itu, ada 4 kriteria suami idaman :
1. fotografer, maksudnya kalau jalan-jalan ada yang motoin kita dengan sukarela, mengingat kami semua adalah banci foto, lebih rela jalan-jalan bawa tripod yang berat itu atau minta tolong difotoin orang yang ngga dikenal sekalipun, demi ngga kehilangan satu momentpun.
2. koki, dalam artian bisa masak, atau minimal mau dan ngga malu turun ke dapur dan belanja ke pasar, biar bisa meringankan tugas kita he he
3. porter, bukan porter beneran, minimal suka olahraga, jadi kalau naik gunung bisa dititipin barang, aduh pemalesan he he
4. bisa main gitar, lebih bagus lagi kalau bisa nyanyi, mengingat menyenangkan duduk di depan api unggun di depan tenda, malam - malam di bawah langit penuh berbintang sambil minum segelas coklat hangat dan mendengarkan suami bermain gitar.

Hue he he begitulah, catatan tentang 4 hal di atas masih tersimpan rapi di sebuah buku yang dulu selalu saya bawa kalau jalan-jalan. Plus sebuah catatan dengan huruf besar : JANGAN LUPA, LIBURAN KELUARGA KE RINJANI bersama fotografer, koki, porter dan gitaris masing-masing.

Tapi bagaimana harapan terwujud dalam kenyataan. Satu-satunya yang sudah menikah dari kami berempat adalah Tyas. Hmmmm bagaimana ya, nampaknya tidak ada satupun dari kriteria di atas dipenuhi oleh Karel - suami Tyas..he he tapi Karel baik hati lho. Mungkin ini harus dimasukkan ke kriteria tambahan, di tempat ke 1 malahan. Saya ingat cerita Tyas waktu ngajak Karel naik Merapi bertahun silam, yang ada Tyas yang badannya imut malah jadi porternya Karel he he he. Dan Karel kapok naik gunung lagi.

Kriteria yang sulit, walau bukan harga mati he he (terbukti pada Tyas kan). Sekian dulu ah, saya mau bekerja lagi, meneruskan GPU review sumur yang banyak banget itu. Selamat bekerja semuanya

ps : Jodoh, baik hati, fotografer, koki, porter dan gitaris..mungkin harus ditambahkan sholeh (berarti saya juga harus terus memperbaiki diri biar jadi shalehah)

Monday, June 19, 2006

Bumi Itu Imut


Memang ga sia - sia Eyang Jules Verne menulis novelnya : Around the World in Eighty Days, tahun 1956 lalu. Novel yang kemudian diadaptasi menjadi sebuah film ini merupakan salah satu film favorit saya dari jaman kecil dulu hingga kini.

Hop on sailing railroad across The West ! Be attacked by fierce prairie Indians ! Rescue a Princess in India ! Sail a burning Atlantic paddle-wheeler ...and more 

BUMI itu IMUT kok, 80 hari saja kita bisa mengelilinginya, apalagi di jaman sekarang, pastinya lebih cepat. Seperti juga isinya, ternyata imut - imut, itu -itu aja kok.

Logo di atas dibuat oleh teman baik saya : Aries dan pastinya dipengaruhi berat oleh Joko he he. Ibu satu ini memang jempolan, ga cuma doyan jalan-jalan (alias naik gunung pastinya) tapi juga jago moto (kalau ini saya belum ketemu tandingannya ampe sekarang, photograpghy by heart, actually) dan bikin desain (iyalah, kerjaannya memang arsitek he he). Dan akhirnya klub inipun terbentuk : klubkempingceria.

Sebetulnya ini murni ide Aries dan Joko, saya juga cuma diajak. Di launch via email ke semua teman-teman Aries dan Joko..dan ternyata, di list email itu ada beberapa nama yang juga saya kenal baik. Tapi siyalnya kami tidak pernah bercerita satu sama lain kalau kami kenal Aries atau Aries kenal saya..tapi jelas BUMI itu IMUT...seperti orang - orang di klub ini.

ARIES : saya kenal tahun 2004 lalu, dikenalin sama Jenny (saya malah belum pernah ketemu face to face ma Jenny). Sms -an, telpon dan akhirnya ketemu di Kampung Rambutan, di suatu malam sabtu yang cerah. Dan kami naik gunung bareng ke Gunung Gede, kita berdua sama-sama jadi fotografer untuk acara pendakian Kartini 2004. Ternyata kita sama-sama orang Cimahi, sama sama kuliah di kampus yang sama. Sampai sekarang saya dan Aries belum pernah ketemu lagi, padahal saya selalu melaunch janji - janji surga untuk naik gunung bareng (Agustus InsyaAlllah Ries he he)

Di klub ini ternyata muncul pula Mario, ini sih ga usah jauh-jauh, partner sejati saya untuk naik gunung dan jalan-jalan, dah kenal dia sejak 8 tahun yang lalu. Ternyata dia kenal Aries juga tapi ga pernah cerita he he.

Ada juga Santia yang ternyata istrinya Sidik, senior saya di KMPA dulu..walah kok bisa. Usut punya usut ternyata Sidik kenal Santia dari Mario he he. IKA adalah teman sekantor saya waktu masih kerja di Jakarta dulu, ga usah jauh-jauh, ternyata dia teman Aries dan sering naik gunung bareng juga..nah lho.

Ah BUMI itu IMUT..percaya deh, apalagi kalau mengingat bagaimana saya bisa bertemu kembali dengan seseorang.

Seperti kisah Billy dan Puput yang dulu pernah saya ceritakan, bagaimana kami bertemu di Bandung, 7 tahun yang lalu, dan akhirnya kami berkumpul kembali di Balikpapan saat ini. Siapa yang mengira kalau Puput ini teman se - SMA adiknya Wawan, teman saya juga. Atau Ikbal-teman main di Balikpapan yang ternyata kakak kelasnya Puput. Atau Mia yang dulu pernah saya tumpangi ketika di Paris sana, ternyata sekarang ga jauh-jauh, di Balikpapan saya masih sering juga nebeng mandi dan tidur di kamar Mia. Ada juga Arif, teman saya waktu OJT dulu, siapa yang mengira akhirnya kita sama-sama kerja lagi di sini, kantornya hadap-hadapan pula, o iya..saya dan 7 orang teman pernah juga numpang nginap di Yogyakarta, 3 tahun yang lalu.

Ada lagi lho, tiba-tiba teringat Om pemilik Hotel Pison di Toraja (aduh maaf saya lupa namanya). Om ini adalah Om-nya David, temannya Mario. Ternyata David ini sepupunya Yudith, tetangga saya di Balikpapan..he he tau gitu diskon hotelnya kemaren bisa dobel.

Yup..BUMI itu IMUT. Kemanapun melangkah pasti ada hubungannya. Siapa yang mengira, di puncak Gede, bulan lalu, saya ketemu Adi dan Syamsuar, junior saya di KMPA. Ah tau gitu kita naik bareng aja, kalian bisa jadi porter he he.

BUMI itu IMUT teman ! A small world and a simple life of mine.

ps : baru aja mau klik publish post, tiba-tiba ingat kalau Aries ini anak Arsitektur'93, Imgar mungkin kenal juga he he





Friday, June 16, 2006

Dua Menjadi Satu


sesungguhnya aku sedang kembali jatuh cinta
pada kembang padang ilalang
pada harum hutan dan hujan

kembali mencari jawab
atas sebuah pertanyaan

dan akhirnya...
lambaian edelweiss yang tertiup angin
birunya langit , putihnya awan
menyampaikan jawaban yang selama ini dicari

Tuesday, June 13, 2006

Arisan


Berawal dari sebuah pesan pendek berikut ini :
From : Puput
Gw lagi di Balikpapan neh, besok ada training..Ayo ketemuan, ajak Billy juga, tapi lo yang traktir, kan abis ultah :p

Akhirnya saya menelpon Billy, deal. Saya balik menelpon Puput, deal, kumpul jam 7 di Resto Fish Connection...yipie makan gratui.

Billy yang baru pulang dari lapangan ternyata mau pulang ke rumah dulu untuk mandi, akhirnya saya memilih menunggu di kantor sambil ganti layout lagi (gitu ceritanya layout ini Rima he he). Sholat Maghrib, hujan gede, dan bermodalkan payung orange saya melaju ke resto tersebut.

Ternyata saya datang pertama kali, restoran tampak sepi, mungkin karena hujan, dan musim piala dunia,orang lebih memilih diam di rumah sambil nonton bola saja. Saya memilih sebuah tempat di teras, bulan purnama penuh, hujan masih turun rintik-rintik, laut nampaknya kurang bersahabat, jadi teringat teman-teman yang sekarang sedang bekerja di rig sana.

Puput akhirnya datang, masih dengan gaya khasnya, rambut gondrong, senyum-senyum, dan rantai kapal di dompet, serta tas selempang yang pasti berisi kamera. Kami memesan minum, dan pertanyaan Puput yang pertama selalu sama : "Jadi gimana kabar lo sekarang May ?"

Hp saya berbunyi, ternyata Billy, "Gw dah di dalam Bil, ke dalam aja langsung". Ga berapa lama Billy datang, seperti biasa, dengan senyum nakalnya (yang selalu bisa menaklukan wanita he he) dan jaket hijaunya. Dan seperti biasa dia juga menanyakan hal yang sama pada Puput : "Jadi gimana kabar lo sekarang Put ?"

Kami duduk bertiga, Billy di hadapan saya, Puput di sebelah saya. Memilih dan memesan makanan. Tiga orang yang kelaparan : ikan gurame saos bangkok, cumi goreng bawang, tumis kailan seafood, dan udang goreng mayonnaise, jangan lupa juga nasi putih.

Menunggu makanan datang, kami bertiga terdiam sejenak. Dan kemudian kami saling mengupdate berita masing-masing, liburan, pekerjaan, rencana jalan-jalan. Gosip terbaru, gempa Yogya.

Menyenangkan, berkumpul kembali bersama kalian berdua disini, di Balikpapan. Billy dan Puput saya kenal sejak tahun 1999, ketika kami sama-sama tergabung di unit pencinta alam kampus. Secara angkatan kuliah mereka berdua adik kelas saya, tapi secara umur saya paling muda di antara mereka. Dan dengan seenaknya mereka berdua meminta saya memanggil Kang Mas Billy dan Kang Mas Puput he he.

Kami menjadi akrab karena kami pernah tergabung dalam satu tim ekspedisi ke Sulawesi, tahun 2001 lalu. Hampir 1 bulan saya habiskan bersama mereka, di kereta ekonomi, di atas kapal feri, sampai pedalaman Sulawesi yang kami telusuri bersama. Dan akhirnya kami sering merencanakan perjalanan bersama, atau cuma sekedar nongkrong di SEL dulu.

Dan akhirnya kami bertiga berkumpul kembali di sini, di Balikpapan. Saya pertama kali pindah bekerja kesini, dua bulan kemudian Billy yang baru lulus juga diterima di perusahaan yang sama, juga Puput menyusul 4 bulan kemudian, walau Puput ditempatkan di lapangan dengan jadwal kerja yang 2 - 2 itu (2 minggu kerja, 2 minggu libur, menyenangkan bukan). Ah dunia memang sempit kan. Siapa pernah mengira kami bertiga berkumpul kembali di sini.

Sejak itu kami selalu mengadakan arisan bulanan, 1 bulan sekali, menyesuaikan jadwal kedatangan Puput ke Balikpapan, sepulangnya dari lapangan. Sedangkan saya dan Billy kebetulan berada di kantor yang sama dan kami sering bertemu. Pertemuan yang menyenangkan dan tidak pernah membosankan. Seperti juga malam tadi. Semoga persahabatan ini tetap terjaga ya teman. Terimakasih.

ps : tau ngga sih Put, Bil, kalian berdua adalah salah satu alasan saya masih bertahan di kota ini, di perusahaan ini. Jangan pindah dulu sebelum saya pindah he he

Sunday, June 11, 2006

Seasons of The Heart


Tadi malam, seperti biasa seperti malam-malam sebelumnya saya bermain tenis, tepatnya berlatih tenis bersama teman-teman kantor. Dan seperti biasa, sesudah sesi - sesi forehand, backhand, voli, smash dan servis yang panjang nian itu, datanglah saat yang ditunggu : main. Kami main double, cewek semua. Semuanya nampak seperti biasa, hingga tiba giliran saya untuk serve dan tiba-tiba...mmm saya merasa tenang, senang dan bahagia..WARM.

Rasa ini muncul begitu saja, tidak ada pemicunya sama sekali. Saya langsung teringat dengan rasa yang sama yang muncul 6 tahun yang lalu. Perasaan yang sama, tenang, damai, begitulah, saya tidak bisa mendeskripsikannya.

Tahun 2000, sekitar bulan Juli akhir, saya ingat persis kejadiannya. Saya sedang berada di kampus, siang hari, berjalan sendirian dari toilet menuju Musholla Jurusan Farmasi, mau sholat Dzuhur. Tiba - tiba saya merasakan perasaan itu. Saat itupun saya tidak bisa memastikan apa penyebabnya. 

Rasa itu bertahan lama sekali. Rasa yang bisa membuat saya berjalan dengan ringan, tersenyum, dan damai. Rasa yang membuat saya bisa dengan ringan berkata : saya harus kesana memang karena saya harus kesana, saya berjalan karena memang saya harus berjalan. Rasa yang membuat saya menjadi apa adanya..menjadi ikhlas.

Saya pernah bercerita tentang rasa yang tiba-tiba muncul itu kepada Tyas, sahabat wanita saya. Di tepi danau Segara Anakan, Gunung Rinjani, di dalam tenda. Dua minggu berselang sesudah rasa itu muncul. Kami berdua baru saja menyelesaikan sholat Maghrib dan kami berbincang-bincang tentang banyak hal. Dan saya menceritakan hal itu. Menurut Tyas rasa itu adalah anugrah, sulit untuk memperolehnya, apapun alasan yang memicunya. Iya, saya sepakat.

Tapi saya lupa, bagaimana rasa itu tiba-tiba memudar. Begitu saja.Hingga tadi malam, muncul lagi. Saya tetap tidak mengetahui dengan pasti apa penyebabnya. Seperti juga rasa yang dulu. Alhamdulillah, semoga rasa ini terus bertahan.

He he he saya tidak punya alasan yang jelas kenapa saya harus menulis tentang rasa itu di sini. Mungkin karena saya rindu Tyas, lama sekali tidak berjumpa dan tidak berbagi tentang banyak hal. Mungkin karena rasa itu membuat saya merasa lebih ringan...dan bahagia.

ps : Seasons of the Heart adalah salah satu lagu yang ditulis dan dinyanyikan oleh John Denver. Lagu yang buat saya banyak sekali maknanya. Tyas, gw tetap percaya adanya chemistry itu :)

Of course we have our differences, you shouldn’t be surprised
It’s as natural as changes, in the seasons and the skies
Sometimes we grow together, sometimes we drift apart
A wiser man than I might know, the seasons of the heart
And I’m walking here beside you, in the early evening chill
A thing we’ve always loved to do, I know we always will
We have so much in common, so many things we share
That I can’t believe my heart, when it implies that you’re not there

Love is why I came here in the first place
Love is now the reason I must go
Love is all I ever hoped to find here
Love is still the only dream I know

So I don’t know how to tell you, It’s difficult to say
I never in my wildest dreams, Imagined it this way
But sometimes I just don’t know you, there’s a stranger in our home
When I’m lying right beside you, when I’m most alone
And I think my heart is broken, There’s an emptiness inside
So many things I’ve longed for, have so often been denied
Still I wouldn’t try to change you, there’s no one that’s to blame
It’s just some things that mean so much, and we just don’t feel the same

Love is why I came here in the first place
Love is now the reason I must go
Love is all I ever hoped to find here
Love is still the only dream I know
True love is still the only dream I know

I Want To Be


Terkadang kita lupa dengan apa yang kita inginkan, lupa dengan impian dan harapan.
Terkadang kita hanyut dengan keadaan, hingga akhirnya kita tersesat, dan terjebak, lost in space.

Saya ngga bisa munafik, saya sudah berada di zona kenyamanan yang diimpikan oleh banyak orang, alhamdulillah, syukur kepada Allah SWT. Tapi saya menyadari ada sesuatu yang mungkin berkurang atau mungkin hampir hilang.

Mengutip Kuda dalam salah satu postingannya dulu (ini kutipan alias jiplak..thanks Kuda he he) :
"Entah kenapa, pikiran yang tolol ini seakan mengamini apa yang dikatakan dalam (udah nonton?) The Edukators (2003). Let me rephrase it : katanya kita butuh sebuah pendorong agar hidup kita nggak monoton-monoton amat. Kita butuh adrenalin dalam perjalanan stabil, sesuatu yang tak terduga, sesuatu yang meledak, yang bikin kita terengah dan menanti harap cemas scene apa yang akan terjadi di detik selanjutnya kehidupan ini. Hal ini juga yang membuat saya - hampir tepat setahun lalu memilih untuk datang ke kantor kecil ini, bukan menuju kantor lain yang menyediakan slot untuk mengejar ambisi pribadi saya menjadi jurnalis. Adrenalin itu yang bilang, hidup kamu akan membosankan dan walaupun kencang hanya akan seperti mobil Tamiya yang ada treknya. Memang, mobil itu sekali-kali bolehlah keluar trek, tapi kan bukan itu esensi balap tamiya : kamu harus tetap di dalam trek untuk memenangkan balapan. Ya ya ya, hidup kan tidak linear dan jalan yang satu ini juga saya nantikan adrenalinnya lebih lanjut. Still waiting!

Dan disinilah sekarang saya berada. Menunggu adrenalin itu, membutuhkan sebuah pendorong agar hidup saya tidak menjadi monoton. Menunggu letupan - letupan yang bisa memicu adrenalin, yang bisa membangkitkan semangat. Lagi - lagi kata Kuda : Still waiting !

Tampak bertolakbelakang dengan postingan saya 3 bulan yang lalu mengenai Balikpapan. Mungkin karena hidup terus berjalan, pemikiran terus berubah. Saya masih terus mencari dan menunggu. Tidak konsisten memang, saya akui.

Mungkin karena banyak teman - teman sekantor saya yang pergi, resign, untuk sesuatu di luar sana yang lebih baik menurut mereka. Satu persatu teman sepermainan pergi dan akan pergi. Suasana pasti akan berubah. Tidak pernah lagi sama.

Mungkin karena matahari yang muncul selepas hujan di Mandalawangi bulan lalu. Harum tanah yang basah selepas hujan, kembang padang ilalang di Suryakencana, pepohonan sepanjang Gunung Putri, batu kerikil di puncak Gede. Satu persatu mimpi dan harapan itu muncul kembali, terangkai kembali. Saya ingin kembali.

Mungkin saya perlu kembali ke suatu tempat di Garut sana, ke suatu desa kecil, ke sebuah rumah tua dengan Abah dan Emak yang selalu tersenyum melihat saya. Ke suatu tempat dimana saya merasa diri saya dibutuhkan dan yang terpenting adalah merasa diri saya berguna..untuk orang lain, bukan diri saya saja.

Yup, saya rindu adrenalin itu, rindu rasa yang meletup-letup, rindu pendorong yang membuat hidup kita gak monoton-monoton amat (masih kata Kuda juga nih).

Pekerjaan baru, lingkungan baru, suasana baru, kembali ke hutan atau perjumpaan dengan teman sejiwa yang lain (dan juga anak kecil), hmmm mungkin saya perlu itu.

Saya perlu hujan yang turun dengan deras dan saya tetap harus berjalan menuju tujuan (bikin tambah semangat). Saya perlu sesuatu yang lain, saya perlu memulai langkah baru.

Semoga Allah SWT selalu menunjukkan jalan yang lurus (tapi masih dengan rasa yang meletup-letup itu). Semoga selalu ada kemudahan, dan di depan selalu ada terang. InsyaAllah.

Monday, June 5, 2006

Dapat Kiriman


Saya senang sekali setiap mendapat kiriman, kiriman pos. Seperti hari ini, di inbox surat saya terdapat sebuah paket yang terbungkus plastik. Ini dia yang saya tunggu - tunggu. Kiriman dari sahabat baik saya, Mario.

Ada tiga buah buku di dalamnya :

Autobiography JOHN DENVER, edisi asli dan pertama walau cuma dalam bentuk fotocopy-an he he. Saya dan Mario menemukan buku ini bulan April lalu di Toraja, di perpustakaan milik pengelola Indosella Expedition. Waktu itu dengan semangat kami meminjam buku itu dan fotocopy di Toraja. Padahal 1 lembarnya 250 rupiah, mahal ya.

MT ZEN dan Pikiran - Pikirannya, sebuah bundel berisi tulisan-tulisan dari MT ZEN, seorang Dosen Teknik Geofisika ITB, anggota WANADRI sekaligus seorang filsuf yang banyak menulis tentang politik dan sosial. Bundel ini tadinya milik Om Herman Lantang yang kemudian diberikan sebagai hadiah untuk Mario.

ZEN EXPLORATION, In remotest New Guinea, Adventures in the Jungles and Mountains of Irian Jaya. Ditulis oleh Neville Shulman yang merupakan seorang penganut Zen yang mendaki Carstenz dan Puncak Jaya mengatasnamakan kemanusiaan.

Nampaknya buku-buku yang menarik. Saya ingin segera pulang untuk mulai membaca salah satu buku itu. Seperti pesan Mario : Buku ZEN EXPLORATION dibeliin temen gw Dewi. Orang pertama yang baca adalah Herman Lantang, kedua adalah gw dan ketiga mungkin elo. Kali aja kita bisa bertiga barengan ke Carstensz satu atau dua tahun ke depan..he he semoga Mar. Thanks untuk kirimannya.

Friday, June 2, 2006

Tentang Gunung, Cinta, Perjalanan dan Teman


Ada banyak hal yang membuat hidup saya lebih hidup.

Banyak sekali, hal - hal, tempat - tempat, orang - orang yang membuat hidup saya lebih berwarna.

Gambar di bawah ini adalah salah satunya, sebuah kompleks gunung api di daerah Puncak, Jawa Barat, Gunung Gede dan Pangrango.  Di depan sana terlihat Gunung Pangrango, sedang jauh di utara sana terlihat puncak kembar, Salak 1 dan Salak 2.


Pergi kesana berarti membuka banyak sekali kenangan manis yang pernah saya alami di sana, kenangan yang bisa membuat saya tersenyum di kala paling sulit sekalipun.

Dulu sekali, saya dan sahabat-sahabat wanita saya menyebut gunung ini sebagai gunung cinta. Menurut kami, gunung ini menebarkan banyak cinta kasih, perasaan tenang dan damai *hiperbola tapi biarlah he he*

Sampai sampai, dulu kami mempunyai cita-cita untuk kembali ke sini bersama orang yang kami cintai, mendaki gunung cinta kami, bersama - sama.

Rini sahabat saya sudah mencapai cita - cita itu, tahun kemarin ia naik gunung bersama teman SMA yang kini menjadi calon suaminya, dan bulan depan mereka akan menikah..hue he he selamat ya Rin.

Banyak sekali teman seperjalanan yang telah menemani saya berjalan ke puncak ini, menemani saya menghirup harumnya eidelweiss Suryakencana atau sekedar duduk menemani saya di puncak, memandang Pangrango dan sebuah gunung di utara, Gunung Salak.

Dan kini saya kembali lagi, dengan teman - teman seperjalanan yang berbeda tapi dengan kebaikan hati yang sama. Kami buat lagi kenangan yang manis, di perjalanan yang indah, di gunung cinta.

Teman sejiwa adalah teman yang tidak pernah pergi, selalu ada, tak pernah habis dimakan waktu, tak pernah berubah karena keadaan.

Untuk semua orang yang pernah menemani perjalanan saya, untuk semua perjalanan yang mewarnai hidup saya, untuk orang - orang yang pernah mendampingi saya berada di suatu titik tertinggi di gunung cinta. Semoga suatu saat kita bisa kembali bersama ke gunung cinta kita.

ps : Betul kok Rin, Gede itu beneran gunung cinta, Rini sendiri yang sudah membuktikan kan :) saya juga akan kembali lagi he he, semoga, terimakasih ya Allah sudah memberi kesempatan saya untuk kembali ke sana.