|
Keluarga Kami - 23 Agustus 2012 |
Tidak terasa, 4 tahun sudah umur keluarga kecil kami. Perayaan spesial tahun ini adalah kunjungan singkat kami sekeluarga ke Ranca Upas, bumi perkemahan di selatan Bandung, tempat saya dan suami pertama kali bertemu 13 tahun yang lalu.
Ranca Upas telah banyak berubah sekarang, area toilet umumnya hilang, digantikan oleh
water park berair hangat. Lumayan bersih dan murah, sayangnya karena memang musim Lebaran ya penuh sekali. Dan aduh itu sampah dimana - mana. Tapi sebetulnya water parknya bagus, tempat mandinya cukup bersih, terpisah antara toilet dan tempat mandi, walaupun jumlahnya kurang banyak. Sampai berebut. Kolamnya ada 2 macam, kolam dewasa dan kolam anak. Ada slidingnya juga, keren.
|
Ranca Upas Water Park |
Keberadaan
water park ini merupakan ide yang baik, setidaknya memberi tambahan alternatif liburan bagi masyarakat kecil, tiketnya murah : 10 rb saja. Mudah - mudahan terawat terus, dan tidak jadi kotor karena kebanyakan pengunjung. Cici suka berenang disini, airnya hangat, asli dari mata air. Selain itu ada juga beberapa permainan untuk anak - anak. Murah meriah :)
|
berenang di kolam anak |
Selebihnya tidak ada yang berubah dari Ranca Upas. Penangkaran rusa masih ada, walaupun sepertinya rusanya tambah sedikit ya. Tetapi sekarang sudah dibangun tempat pengamatan rusa yang bagus, semacam panggung panjang. Dari sini kita bisa melihat - lihat rusa yang sedang merumput, dan juga memberi makan. Ada juga anak - anak kecil yang menjual sayuran untuk makanan rusa, harganya 3000 saja per bungkus, simbiosis mutualisma.
|
penangkaran rusa Ranca Upas |
Kios kios penjual makanan di dekat lapangan rumput juga masih ada. Senang melihat tidak ada yang berubah banyak. Ranca Upas tetap hijau dan sejuk.
Menjelang sore perjalanan kami lanjutkan ke arah Situ Patengan, berbelok ke arah perkebunan teh dan menemukan pemandangan yang menakjubkan. Saung kecil di tengah ladang, pagar kayu, dan matahari sore yang hangat.
Awesome.
|
awesome |
Tidak jauh dari saung itu kami bertemu dengan Bapak Tua yang menjaga sumur geothermal. Helmy sempat mengobrol dengan beliau, ternyata beliau tinggal di Ciwidey, setiap 2 minggu sekali pulang ke rumah, berjalan kaki dari sumur hingga jalan besar, lumayan 5 km saja. Memasak sendiri setiap hari, dan berteman dengan sepi disitu. Semoga Allah memberi kemudahan untuknya.
|
Bapak tua penjaga sumur geothermal |
Untuk keluarga kecilku :
Semoga Allah Swt selalu membimbing langkah kita, selalu memberkahi rejeki yang kita terima. Ya Allah panjangkanlah jodoh kami, jadikan kami suami dan istri yang saling menyayangi, membantu dan mengasihi. Lindungilah anak kami, dan berilah kami kemampuan untuk menjaga dan merawatnya di jalan kebaikan. Amin
# Family Trip, August 2012
All photos were taken by my husband - Helmy Noermawan. Credit is required if you want to use those in yours. Thank you.