Pengalaman tinggal di luar negeri kali ini adalah yang terpanjang bagi saya dan keluarga. Terhitung sampai hari ini sudah 3.5 bulan kami tinggal di Kuala Lumpur, dan belum bisa menjawab sampai kapan kami tinggal disini.
Orang bilang Kuala Lumpur dekatlah, mau mudik tinggal pergi, pulang pergi ke Jakarta/Bandung dalam 1 haripun bisa. Alhamdulillah memang, inilah salah satu alasan kami dulu memilih Kuala Lumpur sebagai tempat perantauan kami yang pertama.
Selain faktor dekat, banyak hal lain yang memang menyenangkan. Makanan ngga beda jauh, cari nasi dan makanan halal gampang sekali, harganya agak mahal sedikit tapi masih wajarlah. Makan siang saya bila di kantor cukup sekitar 7 ringgit saja.
Bahasa tak jauh berbeda, memang banyak kosa kata yang berbeda, tapi kalau ngobrol masih nyambunglah. Kalau memang tidak mengerti dan agak tidak salah paham lebih baik pakai bahasa Inggris. Disini bahasa Inggris widely spoken, mulai dari supir taksi, penjaga toko sampai pedagang sayur di pasar.
Tapi tetep ada kok hal - hal yang kami rindukan, walau ga seheboh teman - teman yang tinggal di Amerika atau di Eropa mungkin ya, tapi tetep..ada sesuatu yang hilang kok. Antara lain ini nih..urutannya berdasarkan yang pertama kali di ingat .
Tukang Ojek
Kuala Lumpur memang memiliki public transport yang bagus, mulai dari LRT, bus, semua ok. Disini saya banyak berjalan kaki jadinya. Menyenangkan memang. Tapi kalau kepepet waktu pengen cepat - cepat alangkah indahnya kalau disini ada tukang ojek. Sampai - sampai Cicipun tahu : disini kok ngga ada Pak Cecep ya Bunda.
Tukang Gorengan
Sebenarnya ada sih yang jual gorengan, tapi rasanya ya Malaysia banget. Tetap ada unsur kari-nya. Pastel aja isinya kari, padahal kan di kepala ini yang namanya pastel harusnya isinya sayuran. Tapi akhirnya ketemu dong tukang gorengan asli Bandung, dekat rumah pula. Di kedai Ibu ini ada gehu segala, rasanya juga Indonesia banget. Baru 1 tahun si Ibu merantau ke KL dan dagang gorengan. Laris manis lho.
Bakso terutama Bakso Malang
Beberapa hari ini pengen makan bakso. Weekend kemarin beli bakso ke Ayam Penyet Best, bungkus bawa ke rumah tapi salah dibuatinnya. Instead of bakso kuah malah dibuatkannya Bakso goreng. Sampai saat ini belum ketemu bakso enak, sepertinya weekend ini harus buat bakso sendiri.
Tempe Tahu
Sebetulnya ada pedagang sayur yang menjual tempe tahu di Pasar Dato Kramat, tapi sampai saat ini belum ketemu yang enak. Tahu lumayan enak dijual sih di Supermarket Aeon, yang ini beneran enak tapi mahal haha, 5 ringgit hanya dapat 4 buah. Dimana ya beli ragi tempe, pengen cobain buat sendiri.
Mie Ayam
Ini sih tidak usah dijelaskan dengan kata - kata lagi, soalnya ga ada yang jual mie ayam kaya mie lenteng.
kalau makanan Padang sih ga bikin kangen, di dekat rumah ada Sari Ratu yang enak banget :D |
Walah ternyata ini list isinya makanan semua ya. Tapi selain itu masih banyak kok. Namanya orang asing ada saja yang berbeda. Teman orang Malaysia di lantai saya baik - baik, tapi tetap saja ada jarak antara kita. Ga bisa bebas bergosip haha. Alhamdulillah berarti dijaga dari perbuatan sia - sia hehe.
Jadi sejauh ini Kuala Lumpur menyenangkan, terimakasih ya Allah.