Tadi siang di kantor saya ada kajian bulanan. Kali ini pembicaranya Mba Neno Warisman dengan tema : mengenalkan Allah kepada anak sejak dini. Kajian yang sangat menarik, Mba Neno memberikan uraian mengenai pentingnya masalah fitrah (Mengenal Allah), anak dan peran orang tua.
Ada satu poin menarik di awal kajian ini yang ingin saya share. Mba Neno menguraikan hasil penelitian mengenai perkembangan otak bayi yang dilakukan untuk mengetahui respon otak terhadap berbagai stimulan. Dan ternyata hasil penelitian ini sangat mengagumkan.
Ketika lahir seorang bayi memiliki sel - sel otak yang masih segar, seperti hardisk kosong yang menunggu di isi. Kapasitas memorinya sangat besar dan kualitasnya sangat baik karena belum pernah dipakai.
Dalam penelitian tersebut kepala bayi ditempeli sejumlah kabel yang dihubungkan dengan alat untuk mendeteksi isi kepala bayi, menunjukkan jaringan sel - sel otak dan hasilnya bisa dilihat secara visual. Ketika bayi diberi stimulan berupa belaian sayang, kata - kata manis dan hal - hal lain yang menunjukkan perhatian dan kasih sayang..maka bayi akan memberikan respon yang positif..sel - sel otaknya akan sangat rimbun dan terkoneksi satu sama lain.
Suatu saat seoraang peneliti menjatuhkan sesuatu dan ia berteriak kaget. Sesat layar komputer menunjukkan sel - sel otak yang tadinya sangat rimbun menjadi terpecah seperti terkena petir. Subhanallah. Dalam penelitian akhirnya diketahui bahwa kerusakan otak pada bayi akibat kejutan seperti tadi bersifat permanent.
Nabi Muhammad telah memberitahukan pula hal ini. Mungkin masih ingat kisah Nabi, anak kecil dan ibunya. Sang anak sedang bermain - main di pangkuan Nabi dan tiba - tiba ia membuang air kecil yang mengotori dan membasahi pakaian Nabi. Sang Ibu segera berteriak dan mencoba mengangkat anaknya dari pangkuan Nabi. Ternyata Nabi memberikan respon yang berkebalikan : Wahai Umi, bajuku ini bisa dicuci dan dibersihkan, tapi kaget anakmu seumurhidup idak bisa diperbaiki. Nabi telah mengingatkan kita bagaimana pentingnya menjaga perasaan seorang anak.
Seorang anak yang dibesarkan di keluarga yang bahagia, di tengah belaian kasih sayang, dan jauh dari ancaman, akan memiliki kualitas otak yang lebih baik daripada seorang anak yang tidak pernah merasakan kasih sayang sejak kecil. Sel - sel otaknya akan mengkerut dan kemudian rusak.
Subhanallah, sepanjang siang tadi hal ini terus ada di pikiran saya. Begitu besarnya amanah menjadi orang tua dan betapa mulianya. Semoga kelak saya dan kita semua bisa menjadi ayah/ibu yang penyabar dan penuh kasih sayang. AMIN.
No comments:
Post a Comment