Pages

Sunday, December 30, 2012

Mempersiapkan Diri Menuju Tanah Suci - 1

Kalau malam ini diminta packing untuk naik gunung 1 bulan sepertinya saya akan langsung bilang ok. Tapi kalau diminta packing untuk ke tanah suci sepertinya saya musti banyak belajar. Yuk intip - intip catatan tetangga.

Berangkat ke tanah suci untuk berhaji atau berumroh tentu harus memiliki persiapan : fisik dan mental, jasmani dan rohani. Sepertinya point pertama lebih mudah dibahas duluan :) InshaAllah menyusul untuk point kedua.

Malam ini saya sempatkan mampir ke beberapa blog teman yang sudah pernah melakukan perjalanan ke tanah suci. Ternyata alhamdulillah banyak hal yang bisa saya pelajari. Indahnya silaturahmi via blog. 

Saya tuliskan kembali disini, mudah - mudahan bermanfaat juga bagi yang membaca sekaligus catatan untuk saya. Tapi mohon maaf, kali ini mungkin spesifik untuk umroh dulu ya. 

H-6 Bulan atau lebih
Mendaftarkan diri untuk perjalanan umroh via biro perjalanan. Kenapa, salah satu alasan mendasarnya adalah agar mendapatkan harga terbaik. Kompensasinya tentu ada sejumlah dana yang harus disiapkan dan kemudian disetorkan. Pilih biro perjalanan yang terpercaya, memiliki ijin dan track record baik. 

Umroh backpacker ? mungkin saja. Tetapi saya pernah mencoba menghitung - hitung, selisihnya ternyata tidak jauh berbeda. Kekurangan mendasarnya adalah tidak adanya pembimbing selama perjalanan umroh tersebut. Bagi saya saat ini akan lebih baik bila ada Ustadz atau Ustadzah yang mendampingi.

Umroh sendiri wajibnya hanya 1 hari, bertempat di Masjidil Haram - Mekah. Nah kalau yang ini saya belum tahu jawabannya, kenapa mayoritas di Indonesia berumroh sampai 10 hari. Mungkin biar ga mubazir kali ya, biaya pesawatnya sudah mahal, jauh, sekalian saja tinggal lebih lama agar dapat beribadah lebih maksimal. Agreed.

Sehingga biasanya Umroh ala Indonesia itu dilakukan selama 10 hari : 1 hari perjalanan Jakarta - Jeddah, 3 hari di Mekah, 3 hari di Madinah, 1 hari perjalanan Jeddah - Jakarta dan sisanya perjalanan antar kota disana. Ada lagi trend masa kini adalah Umroh ++, biasanya ditambah dengan trip ke Egypt, Turkey dan lainnya.

Biaya Umroh sangat beragam, bergantung kepada fasilitas yang didapat, hotel yang digunakan - apakah dekat dengan Masjidil Haram + Mesjid Nabawi atau tidak, sharing kamar dengan berapa orang, maskapai penerbangan yang digunakan, makanan selama di tanah suci, waktu keberangkatan, hingga siapa pendampingnya. Umroh bareng artis biasanya juga lebih mahal :) . Harganya berkisar antara 13 - 25 jutaan. Mau umroh paling murah ? Berangkatlah di awal tahun, ketika Masjidil Haram mulai dibuka kembali setelah musim haji. Punya uang berlebih ? berangkatlah di Bulan Ramadhan, pahalanya berlipat ganda, tetapi sayangnya biayanya juga berlipat.

Nah karena saya belum pernah ke berumroh, jadinya kali ini saya belum bisa memberikan tips memilih travel umroh yang baik. Tapi menurut saya sebaiknya kita pilih travel umroh yang menggunakan airlines yang direct ke Jeddah (transit itu bikin malas), hotelnya ga musti mewah tapi dekat dengan Masjidil Haram + Mesjid Nabawi (walking distance), menyediakan makanan Indonesia haha, menyediakan pendamping umroh wanita (biar lebih nyaman tanya - tanya), rutenya dari Jeddah ke Mekah dulu baru Madinah (agar yang wajib dilakukan ketika semangat masih menyala dan badan belum lelah) dan menyediakan waktu untuk umroh 2x. Mungkin seperti itu.

Ada yang bilang Umroh adalah bentuk luas dari sedekah, dan Allah SWT tidak akan mengurangi harta hamba-Nya yang bersedekah, justru akan menggantinya berkali lipat.

Mengenai keutamaan berhaji dan berumroh, ada sebuah hadits yang sangat menarik. 
"Semoga Allah menerima hajimu, mengampuni dosamu dan mengganti ongkosmu (biaya-biayamu)." (HR. Ad-Dainuri)

H-3 Bulan
Selesaikan semua keperluan administrasi. Setiap biro perjalanan umroh mungkin berbeda, tapi pada dasarnya sebagai berikut :
  1. Pas foto background putih, fokus wajah 80% ukuran 3x4 = 4 lembar dan 4 x 6 = 4 lembar
  2. Paspor asli dengan nama 3 suku kata. Jangan lupa periksa masa  berlaku paspornya. Belum punya paspor ? Buat sendiri ga susah lho, 250 rb saja tanpa calo, selesai dalam 14 hari kerja.
  3. Buku Kuning atau buku suntik vaksin meningitis. 
  4. Surat mahrom bagi wanita dibawah 45 tahun yang berangkat sendiri, biasanya dibuatkan oleh biro perjalanan dengan biaya tambahan.
Mengenai vaksin meningitis, saya temukan uraian yang sangat lengkap di blog-nya Mama Rafa (terimakasih banyak Mama Rafa). Versi lengkapnya bisa dilihat di sini

Singkatnya sebagai berikut :
  • Vaksin meningitis adalah vaksin wajib yang harus dilakukan calon jemaah umroh/haji untuk melindungi resiko tertular Meningitis Meningokokus, suatu infeksi yang terjadi pada selaput otak dan sumsum tulang belakang dan keracunan darah. Penyakit ini bisa menyebabkan kerusakan otak, hilangnya pendengaran hingga kematian.
  • Bakteri ini tidak ada di Indonesia, tetapi orang yang akan bepergian ke daerah endemi seperti Arab Saudi, Afrika, Amerika Utara, Amerika Latin dan Selandia Baru disarankan melakukan vaksin sebelum keberangkatan.
  • Pemerintah Arab Saudi mewajibkan setiap calon jemaah Haji/Umroh untuk melakukan vaksin sebagai syarat mendapatkan visa.
  • Vaksinasi sebaiknya dilakukan minimal 10 hari sebelum keberangkatan.
  • Buku Kuning atau Yellow Book (International Certificate of Vaccination or Prophylaxis) hanya diterbitkan oleh RS atau Balai Kesehatan yang berwenang. Biasanya terletak di sekitar bandara atau pelabuhan.
  • Beberapa tempat di Jakarta adalah : KKP Bandara Halim Perdanakusuma (021-8000166 atau 021-8098665), KKP Bandara Soekarno Hatta (021-5502277 atau 021-5506068), RS Fatmawati Sentra Haji dan Umrah Lt. Dasar (021-7501524 est 1639), Tanjung Priok (021-43931045 atau 021-4373266)
  • Selain kolektif melalui biro perjalanan, tempat paling ngga ngantri untuk vaksin adalah di Balai Kesehatan Tanjung Priok. Tempatnya di depan kantor Bea Cukai. Buka hari Senin s/d Jumat jam 8.00 - 15.00. Web : http://kkptanjungpriok.blogspot.com
  • Khusus bagi wanita, sebelum melakukan vaksin akan diminta cek urine untuk memastikan tidak dalam kondisi hamil.
  • Saat ini alhamdulillah sudah tersedia vaksin halal.
  • Biaya suntik bervariasi tergantung lokasi suntik, antara 110 - 175 rb. Bila dilakukan secara kolektif oleh biro perjalanan biasanya akan lebih mahal.
Ibadah Umroh ataupun Haji adalah ibadah fisik, oleh karena itu menjaga kesehatan adalah point selanjutnya yang harus dilakukan. Setiap orang mungkin berbeda, tapi mungkin bisa dimulai dengan memperbanyak berjalan kaki, untuk meningkatkan stamina. Anggap saja persiapan naik gunung 10 hari di Arab.

Perlengkapan Umroh, nah ini Ibu - ibu pasti suka, kesempatan shopping :). Menurut pengalaman Mba Nining (matur nuwun Mba Nining), sebaiknya untuk perjalanan 10 hari dibawa :
  1. Koper besar
  2. Backpack atau handbag, sepertinya lebih ok backpack
  3. Tas kecil selempangan berisi pasport, tawaf counter, Al-Quran kecil, HP, kamera dan sarung tangan untuk sholat di pesawat
Isi Koper Besar (saya modifikasi dikit sesuai selera hehe, ada yang ditambah dan ada yang dikurangi)
  1. Gamis buat ke mesjid dan buat baju ihram (baju ihram tidak harus putih)
  2. Celana panjang kaos buat daleman gamis (legging juga bisa)
  3. Baju Tidur
  4. Jilbab dan dalamannya beserta peniti dan kawan - kawannya
  5. Mukena
  6. Sajadah tipis buat jaga - jaga kalau sholat di luar mesjid
  7. Alas kaki buat ke mesjid (Mba Nining pakai crocs, hore ada alasan beli sendal baru)
  8. Baju hangat sesuai keperluan (cek cuaca dulu)
  9. Kaos kaki
  10. Detergent sachet untuk mencuci baju di hotel
  11. Gunting kuku dan gunting rambut
  12. Makanan ringan atau cemilan sesuai selera
  13. Minuman sachet sesuai selera. Kata Mba Nining pocari sweat bubuk dicampur air zamzam diminum setelah tawaf itu sangat segar
  14. Botol minum, untuk bekal air di jalan dan membawa bekal air zamzam dari mesjid untuk di hotel
  15. Tas kain kecil untuk ke mesjid
  16. Charger kamera dan kabel extension
Isi backpack (ini juga dimodifikasi sesuai selera)
  1. Obat - obatan pribadi termasuk vitamin
  2. Satu stel baju ganti lengkap, antisipasi bila pesawat delay
  3. Handuk kecil
  4. Perlengkapan mandi dan make up
  5. Makanan ringan
  6. Charger HP
  7. Mukena
  8. Tissue basah dan Tissue kering
  9. Buku bacaan
Lengkap kan, untuk jumlah baju yang dibawa mungkin bisa disesuaikan dengan kebiasaan dan keperluan masing - masing.

Nah ada info lagi dari teman saya Putie yang baru saja pulang Haji, di sini Putie membagi tipsnya mengenai pernak - pernik yang sebaiknya dibawa (makasih ya Put)  :
  1. Sepatu tawaf, karena wanita harus memakai kaos kaki, sedangkan laki - laki harus telanjang kaki. Putie menyarankan memakai sepatu seperti gambar di bawah ini yang ada totol - totol anti slip, membantu wanita bertawaf agar tidak licin
  2. Tawaf counter, membantu kita agar tidak lupa hitungan putaran tawaf ke berapa yang sudah dilakukan. Bentuknya seperti tasbih tetapi hanya ada 7 butiran kecil
  3. Hook up, benda kecil ini membantu untuk menggantung tas selama kita berada di kamar mandi umum. Katanya sih disana tidak ada cantolan tas sama sekali di WC umum dan bagian atas daun pintunya sekepala rata - rata orang Indonesia. Si gantungan ini bisa dicantolin disitu
  4. Glysolid, konon ini cream yang paling oke untuk menjaga kelembaban dan kehalusan kulit selama disana. Udara disana panas dan kering, tidak cukup bila menggunakan cream buatan Indonesia
  5. Kantong Batu dan senter, kantongnya untuk menyimpan batu yang akan digunakan lempar jumrah, senternya untuk mencari batu
  6. Imboost force tablet, vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh
  7. Kaos kaki wudhu, katanya mencopot kaos kaki sebelum wudhu akan sangat ribet, kini praktis lho, ada kaos kaki yang ujung depannya (dekat jari) bisa dibuka dan digulung hingga betis
  8. Masker katun, digunakan untuk mencegah alergi yang berhubungan dengan pernafasan atau sinus, udara kering bisa membuat ingus semakin kental. Gunakan masker berbahan dasar katun yang sudah dibasahi
  9. Primolut, obat untuk mencegah menstruasi. Dikonsumsi dua minggu sebelum perkiraan haid di tanah suci. Menurut dokter diminum sehari dua kali dan harus selang 12 jam. Jadi kalau pagi minum jam 8, malamnya harus jam 8 juga. Menurut Putie paling cocok jam 9, iya juga, setuju :)
Menarik ya, terimakasih banyak Mama Rafa, Mba Nining dan Putie yang sudah bersedia sharing di blognya. Nanti saya update lagi bila menemukan info menarik lainnya.

No comments:

Post a Comment