Aryo, junior saya di kantor bertanya mengenai Thailand itinerary. Wah seru nih mau ke Thailand. Rencananya 5D4N di bulan Oktober tahun ini. Tadinya saya kira mau honeymoon lagi, ternyata bukan..rame - rame bersama teman - teman SMA-nya.
Thailand adalah salah satu negara yang saya suka (walau sebetulnya suka semua sih hehe). Kebetulan juga negara ini merupakan salah satu tujuan honeymoon road trip saya bersama suami 4.5 tahun yang lalu. Gara - gara pertanyaan Aryo akhirnya saya jadi ingat janji pada diri sendiri untuk menuliskan cerita perjalanan kami yang pertama sebagai pasangan suami istri. Baiklah kita mulai saja.
Kenapa road trip ? Literally karena betulan road trip, walau di beberapa rute utama kami menggunakan pesawat terbang. Sisanya kami mengandalkan bis dan angkutan umum, berpindah - pindah dari satu kota ke kota lain, dari satu negara ke negara lain, total perjalanan 9 hari. Judulnya cape, serasa amazing race. Not recommended at home :D Tapi ternyata semuanya menjadi indah dikenang, alhamdulillah.
Honeymoon ini sebenarnya tidak kami rencanakan. Penyakit pasangan mau nikah umumnya kan sama, uang pas - pasan, segala ngepas. Awalnya tidak terpikirkan untuk berbulan madu, uangnya sepertinya lebih baik ditabung. Tetapi seperti biasa godaan berjalan - jalan lebih besar. Akhirnya kami putuskan untuk pergi dengan backpacker style, yang penting kan pergi berdua. Backpacker style disini maksudnya serba hemat, memakai budget airline, menginap di budget hotel, dan yang pasti hemat uang hemat uang dan hemat uang.
Minggu, 24 Agustus 2008
Belum genap 24 jam kami berdua disahkan menjadi suami istri, tetapi pagi - pagi kami sudah tiba di Bandara Soekarno Hatta, menunggu penerbangan Airasia Jakarta - Bangkok. Pengantin bandel memang. Thailand adalah negara tujuan kami yang pertama. Rencananya kami akan tinggal 2 hari di Bangkok dan kemudian terbang menuju Chiangrai. Bawaan kami sedikit saja, 2 buah ransel 30 L, 1 tas kamera dan 1 tas jinjing.
Menjelang tengah hari kami tiba di Bangkok. Saat itu penerbangan Airasia masih mendarat di Suvarnabhumi Airport, bandara baru di Bangkok yang megah dan modern sekali. Kesan pertama saya, orang Thailand sangat ramah. Bangsa Thailand adalah bangsa yang ramah dan murah senyum, tidak jauh berbeda dengan bangsa kita.
Dari bandara kami bergegas menuju kota Bangkok dengan menggunakan Airport Bus. Bis dari bandara ke kota sudah memiliki jadwal tetap, tinggal menunggu di haltenya masing - masing. Bisnya bagus dan bersih.
airport bus |
Perjalanan dari bandara melalui jalan - jalan pinggiran kota yang ternyata kotor dan kumuh. Kering dan macet yang sama dengan negara kita. Saya merasa sedang berada di Samarinda dengan kota pinggir sungainya.
Sebelumnya kami sudah booking hotel untuk menginap di hari pertama ini. Tetapi ternyata susah sekali menemukan hotel ini. Hampir semua orang di bis termasuk kondektur bis tidak banyak membantu ketika kami bertanya mengenai petunjuk arah ke hotel kami. Ditambah lagi susah menemukan orang yang bisa berbicara bahasa Inggris.
Akhirnya kami turun saja di dekat sebuah pasar yang cukup ramai. Tidak tahu juga ada di daerah mana. Masih penasaran dan kami kembali bertanya - tanya kepada beberapa orang. Hasilnya nihil. Seorang polisi yang kami tanyapun tidak banyak membantu.
polisi ditanya malah senyum - senyum |
Asia Residence 14 at Bangkapi |
Tepat di samping hotel ternyata ada beberapa penjual makanan pinggir jalan. Persis seperti di Indonesia, pakai gerobak dan meja - meja kecil. Ada banyak pilihan tapi kami bingung mana yang halal. Setelah melihat - lihat akhirnya kami menemukan penjual makanan yang memasang logo halal..kecilllll sekali. Tapi cukuplah, penuh semangat kami masuk kesana dan langsung pesan makanan. Ternyata si Bapak tidak berbahasa Inggris, dia sibuk berbicara dalam bahasa Thai yang tidak kami mengerti. Tak berapa lama keluarlah hidangan makan malam kami : Nasi dan telur ceplok :D
Bingung, geli, campur kelaparan. Kami makan juga nasi dan telur ceplok itu, ternyata enak juga, lapar sih. Sewaktu bayar ternyata ada kejutan berikutnya, total yang harus kami bayar hanya 15 Bath saja alias 4500 rupiah. Kenyang dan murah.
Perjalanan kami lanjutkan ke arah Happyland, kalau dipikir - pikir ini mirip sekali dengan Indonesia. Banyak pedagang kaki lima menjual barang - barang elektronik, pakaian, sepatu, jam tangan, makanan, buah - buahan sampai rokok kretek asli Indonesia.
rokok Indonesia jadi favorite dan paling mahal |
buah segar asli Bangkok |
24 Agustus 2008
Air Asia JKT - BKK : IDR 804.000 per pax
Asia Residence Hotel : THB 490 per room per night
Airport bus, taxi, dinner, etc : THB 200
All photos were taken by my husband - Helmy Noermawan. Credit is required if you want to use those in yours. Thank you.
jd mau jg nanti klo udah ada si "dia" bisa bareng2 mengelilingi dunia xD ya minimal mengelilingi Jakarta dulu deh xD
ReplyDeleteayukkk..InshaAllah dimudahkan :)
DeleteAsik bangettt.. Mbak May masih punya primbon biaya perjalannya ga? Mau dong, hehehe...
ReplyDelete*tiba-tiba jadi bersemangat mau honeymoon, secara dulu ga ada acara honeymoon karena suami sibuk kerja*
ayoooo hehe
ReplyDeleteada primbonnya..ini mau ditulisin sekalian disini ya
pengennnnnn bgt ke bangkok.. huhuhu.. smuga ada rejeki nya bs ksna :)
ReplyDeleteAminnnn..yuk Mama Keenan, kita juga lagi pengen kesana lagi
Delete