Escapism atau pelarian seringkali melatarbelakangi sebuah perjalanan. Tak selamanya kita pergi beramai-ramai, seringkali kesendirian adalah hal yang dicari ketika travelling. Bertemu dengan orang baru, mengobrol dengan orang-orang asing, menemukan sebuah ide, semua hal ini yang seringkali tidak disengaja kita dapat dari sebuah pelarian. Di sisi lain, pelarian juga tak melulu soal pergi sendirian. Pelarian juga bisa berarti kabur dari rutinitas. Berlari dari kejaran bos, client, atau mungkin pasangan? :p
Escapism adalah tema dari Turnamen Foto Perjalanan Ronde 16 kali ini, host-nya Mas Febry dengan blog kerennya : Blogtotrip.
Saya suka sekali dengan temanya, memang terkadang sesekali setiap orang perlu pelarian. Setuju dengan statement Mas Febry di atas. Dengan sedikit tambahan, bagi saya pelarian tak melulu soal pergi sendirian, pelarian bagi saya adalah berhenti sejenak dari rutinitas dan melihat, merasakan hal - hal baru.
Pelarian tak harus jauh, bagi saya pergi ke salon untuk creambath saja sudah bisa dianggap sebagai pelarian yang sempurna :D. Intinya adalah berhenti sejenak.
Kemarin saya membantu suami memilih foto untuk diikutkan dalam turnamen ini. Saya pilih foto jepretan suami yang berjudul Sepi Sendiri. Sepertinya cocok untuk beliau yang katanya sekarang sedang kangen dengan triangulasi, efek kebanyakan lihat laut haha.
Dan malam ini giliran suami yang memilihkan foto ini untuk saya, menurutnya cocok sekali. Foto lama dari perjalanan saya bulan Oktober 2005, masih pakai film dengan kamera FM 10 kemudian di scan negative. My escapism.
My Escapism
Saya memang suka sekali foto ini. Sepatu hiking saya dengan latar belakang sebuah danau di Grand Paradiso National Park, Italy. Sebuah danau di daerah Ceresole Reale.
Perjalanan ke Italy ini merupakan perjalanan saya ke luar negri pertama kalinya. Business trip ke headquarter office di Paris yang kemudian diakhiri dengan backpacker trip bersama 3 orang teman : Agnes, Mba Diah dan Gunsut alias Tejo alias Gunawan Sutejo.
Selepas acara kantor kami memutuskan untuk berjalan - jalan sebentar dan Turin di Italy merupakan salah satu kota tujuan kami. Kebetulan saat itu sahabat saya - Risang sedang melanjutkan S2 disana, melalui obrolan YM dia menyarankan saya untuk mengunjungi Grand Paradiso, it's heaven katanya. Seperti biasa saya mudah tergoda, dan masuklah Grand Paradiso ini ke dalam itinerary kami.
Singkat cerita tibalah kami di Turin jam 3 pagi dengan menggunakan kereta api cepat dari Milan. Risang menjemput kami di stasiun dan kami berjalan kaki ke apartemennya di pagi hari bulan Oktober yang dingin. Tidur sejenak dan keesokan harinya kami sempatkan berkeliling Turin terlebih dahulu, kemudian naik bis ke Ceresole Reale, salah satu pintu masuk ke Grand Paradiso yang terdekat dari Turin.
Sayangnya Risang tidak bisa menemani, jadilah kami berempat berpetualang ke desa kecil bernama Ceresole Reale dengan bahasa Italy yang tidak kami mengerti. Kami tiba di Ceresole Reale jam 3 sore, sepi sekali. Pemberhentian terakhir bis dan tidak ada seorangpun yang kami temui, bahkan kantor taman nasionalnya tutup. Kesalahan besar, ternyata sisi Ceresole Reale hanya dibuka di summer season.
Bapak supir bis yang baik hati menyarankan kami berjalan - jalan di sekeliling danau dan dia akan menunggu. Jadwal bis terakhir ke Turin adalah jam 4 sore dan berarti kami hanya punya waktu 1 jam saja. Bergegas kami berjalan ke arah danau dan ternyata memang benar, it's heaven.
it's heaven |
Rasanya terbayar sudah semua lelah dari perjalanan ini. Danau biru, gunung bersalju di kejauhan, rumah rumah peristirahatan mungil dan sepi, hanya kami berempat. Penuh semangat kami berjalan mengelilingi danau dan dalam hati saya berulang kali berjanji untuk datang kembali ke sini suatu hari kelak (di musim panas tentunya).
1 hour escapism yang rasanya seabad, waktu seakan berhenti sejenak disini. Perjalanan yang tidak pernah saya lupakan hingga saat ini. Ternyata sepi itu indah, Ceresole Reale yang sepi lebih romantis dari Venice yang ramai dengan tourist.
Agnes, Mba Diah dan Gunsut, terimakasih telah menemani saya kesini. Semoga suatu saat kita bisa kesana lagi ya.
Agnes - Tejo - May - Mba Diah |
Ps : Mas Febry, foto untuk turnamen hanya foto yang atas - My Escapism, awalnya saya niatnya hanya posting 1 foto, eh jadi keterusan bernostalgia..maafkeun.
All photos were taken by me. Credit is required if you want to use those in yours. Thank you.
All photos were taken by me. Credit is required if you want to use those in yours. Thank you.
haii.. jadi kepengen ke sana, asik banget kyknya. tenang gitu.
ReplyDeletehalo Mas Febry, terimakasih sudah berkunjung..yupp memang asik banget, tenang dan damai
DeleteSaat musim apa nich? keren bangettt.
ReplyDeletemasuk dalam jajaran Bigblogexchange nich?! he..he..
halo Tahid..salam kenal :)
DeleteIni bulan Oktober, jadi autumn kali ya..dingin tapi ga dingin banget
hehe..iya, kebetulan ikutan juga di Big Blox Exchange
Wah cakep bener reportase travelignya jeng.
ReplyDeleteArtikel dengan dukungan image yag ciamik.
Yuk ikut proyek menerbitkan buku karya anggota grup Warung Blogger.
Ada kategori Travel juga kok
Salam hangat dari Surabaya
Halo Pakde, terimakasih sudah berkunjung
Deletemasih belajar Pakde, banyak kurangnya..wah asik juga ikutan nulis, meluncur ke TKP..terimakasih infonya Pakde
indahnya ya mbak...
ReplyDeletepasti terbayang kesana lagi ya.. hehehe,
banget Mba Nophi, pengen ke sana lagi sama keluarga :D
Delete